PERSEPSI
SISWA TERHADAP POLA INTERAKSI GURU DALAM PROSES PEMBELAJARAN PKN KELAS XI DI
SEKOLAH SMA NEGERI 3 TANJUNG RAJA
PROPOSAL PENELITIAN
OLEH
UMMIL FADHILAH
132011028
UNIVERSITAS
ISLAM OKI (UNISKI) KAYUAGUNG
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
2015
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang.
Usaha dalam
rangka mencapai terujudnya sumber daya manusia Indonesia yang berkualitas dan
kreatif dapat dilakukan melalui proses pembangunan bidang pendidikan, baik
secara formal, dan non formal. Sekolah sebagai lembaga formal yang di
selengarakan pemeritah memegang peranan yang sangat peting dalam mencapai
tujuan pendidikan, untuk dapat mewujutkan sumber daya manusia yang berkualitas
dan kreatif serta mampu bersaing menghadapi tantangan dan kemajuan ilmu
pengetahuan serta teknologi, maka dari itu pendidikan harus menjadi prioritas
utama pemeritah agar benar – benar mengarah kepada tujuan yang akan dicapai
sebagai pungsi dan tujuan pendidikan nasional yang di rumus kan dalam Undang –
Undang No 20 Bab II pasal 3 yang
berbunyi
“Pendidikan
nasioanal berpungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradapan
bangsa, yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujauan
untuk berkembang nya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman,
bertaqwa, kepada tuhan yang maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, dan menjadi warga Negara yang
demokratis serta bertanggungjawab”
Berdasarkan fungsi
dan tujuan pendidikan nasional di atas
bahwa pendidikan di Indonesia bertujuan untuk membentuk prilaku individu yang
berkepibadian dan berkarakter sehingga nantinya akan muncul generasi yang
demokratis dan bertanggungjawab. Salah satu komponen dalam membetuk prilaku
individu yang berkepribadian dan berkarakter khususnya dalam dunia pendidikan
adalah seorang guru, dimana guru memiliki peranan penting untuk mengubah
tingkah laku
Peserta didik melaui proses pembelajaran, hal
ini dapat dilihat sesuai dengan kopetensi yang dimiliki seorang guru salah
satunya yaitu kopetensi pedagogik. Kopetensi pedagogik adalah pemahaman seorang
guru terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pembangunan
peserta didik untuk mengaktuallisasikan berbagai potensi yang di milikinya
(kunandar, 200: 76)
Sehubungan
dengan fungsi dan tujuan pendidikan nasional tersebut salah satu program dalam
meningkatkan mutu pendidikan adalah melalui pengembangan pendidikan karakter
yaitu di maksudkan agar pendidikan di Indonesia bukan hanya sekedar membetuk
kecerdasan peserta didik melainkan dapat membentuk kepribadian yang baik sesuai
dengan nilai - nilai karakter bangsa.
Menurut Suyanto (dalam wibowo, 2012: 33) bahwa karakter merupakan pendidikan
budi plus, yaitu melibatkan aspek pengetahuan, persaan, tindakan”. Selajutnya Wibowo
(2012: 36) mengemukakan bahwa:
“Pendidikan
karakter merupakan pendidikan yang menamkan dan mengembangkan karakter-karakter
luhur kepada anak didik, sehinga mereka memiliki karakter luhur itu, menerapkan
dan mempaktikan dalam kehidupannya, entah dalam keluarga, sebagai anggota
masyarakat dan warga Negara”.
Berdasarkan
pendapat di atas pendididikan karakter sangat di perlukan terutama di sekolah
karna dengan di kembangkanya pendidikan karakter kepada peserta didik akan dapat membetuk moral anak didik,
mengembangkan karakter-karakter luhur sehingga mereka dapat menerapkanya dalam
lingkunga masyarakat, berbangsa dan bernegara. Di Indonesia karakter dalam
dunia pendidikan bukan hal yang baru, dulu pendidikan karakter sama dengan
pendidikan moral dan budi pekerti, dalam penerapannya pendidikan karakter
dahulu belum sepenuhnya terujut atau dalam penerapanya belum optimal karna
kurangnya kesadaran terutama dalam peserta didik dalam untuk menanamkan nilai
kebaikan. Hal ini dapat dilihat dengan banyaknya tauran atara pelajar dan atara
mahasiswa, korupsi, kekerasan, dan lain –lain, maka dari itu pentingnya
penerapan pendidikan karakter terutama di sekolah.
Wibowo (2012: 45)
mengemukakan beberapa syarat yang harus dipenuhi agar pendidikan karakter di
sekolah dapat berjalan dengan baik yaitu teladan dari guru, pendidikan karakter
di sekolah dapat berjalan dengan baik yaitu teladan dari guru, pendidikan
karakter di lakukan secara konsisten dan secara terus-menerus, dan penanaman
nilain-nialai karakter yang utama. Jadi peran seorang guru adalah sebagai
pendidik yang wajib untuk memasukan nilai-niali pendidikan karakter dalam
kegiatan proses pembelajaran.
Dalam proses
pembelajaran di sekolah peserta didik tidak hanya menerima pelajaran semata
yang di beriakan oleh guru melainkan juga dalam proses pembelajaran nilai-nilai
karakter yang di tanamkan dapat ditanamkan pada diri peserta didik serta di
harapkan juga peserta didik mampu menerapkannya dalam kehidupan bermasyrakat,
berbangsa, dan bernaegara. Pelaksanaan pendidikan karakter termuat dalam
rancangan pelaksaan pembelajaran (RPP). Nilai-nilai yang ada dalam pendidikan
karakter harus dicantumkan ke dalam RPP. Seorang guru sebelum melaksanakan
proses pembelajaran terlebih dalu harus membuat RPP, RPP yang dibuat oleh guru
saat ini berbeda dengan RPP sebelumnya karena dalam penyusunan nilai-nilai
karakter harus tecantum ke dalam materi yang diajarkan dan juga nilai-nilai
yang di masukkan sesuai dengan standar kompetensi dan kompentensi dasar yang
ingin dicapai pada proses pembelajaran yang nantinya akan diterapkan oleh guru
dan di tanamkan kepada peserta didik sehingga pesetadidik menanamkan nilai-nilai
tersebut di dalam kehidupannya. Salah satu pelajaran yang memuat dan menerapkan
pendidikan karakter yang harus di terapkan oleh guru dan ditanamkan kepada
peserta didik, sebagaimana yang temuat dam kemendiknas (Wibowo, 2012: 100)
terdapat beberapa indikator keberhasilan sekolah dan kelas dalam pembanguan
pendidikan karakter yaitu:
“Nilai
religius, jujur, toleransi, disiplin, kerjakeras, kreatif mandiri demokratis, rasaingin tahu, semangat
kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat atau komunikatif,
cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli lingkungan, peduli sosial
dan bertangungjawab”.
Seorang guru
dalam menerapkan RPP yang bermuatan karakter memiliki pendapat yang
berbeda-beda mengenai penerapan nilai-nilai bermutan karakter. Dalam menerapkan
nilai karakter yang dimuat dalam RPP yang akan ditanamkan kepada peserta didik
tidak mudah, sebab guru harus cermat dalam menuangkan nilai-nilai pendidikan
karakter kedalam materi pembelajaran.Pendidikan karakter telah diterapkan di
berbagai wilayah di Indonesia salah satunya di wilayah kayuagung Sumatra
Selatan, di kota kayuagung sudah banyak sekolah yang menerapkan pendidikan
karakter salah satunya SMP N 1 Kayuagung, SMP N 2, SMP N 3, SMP N 4, SMP N 5
dan SMP N 6 berdasarkan studi
pendahuluan yang dilakukan di SMPN yang berada di Kecamatan Kayuagung keenam SMP N tersebut telah menerapkan RPP yang
bermuatan karakter. Oleh karenanya peneliti memilih SMP N Kecamatan Kayuagung
sebagai fokus penelitian.
Berdasarkan
studi pendahuluan yang peneliti lakukan melalui teknik wawancara kepada guru
PKn diketahui bahwa guru yang mengajar disekolah tersebut telah membuat RPP
yang bermuatan karakter. Walaupun demikian terdapat berbagi macam persepsi guru
PKn mengenai penyusunan, pelaksanaan dan evaluasi penerapan RPP tersebut. Dari
emam SMP N yang di jadikan sampel, pasti akan banyak persepsi guru PKn mengenai
penerapan RPP berbasis karakter tesebut sehinga membuat peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian ini.
Berdasarkan uraian
latar belakang di atas, penulis tertarik untuk mengambil judul “Persepsi guru
pendidikan kewaganegaraan terhadap pelaksananan rencana pelaksanan pembelajaran
berbasis karakter di SMP N Kecamatan
Kayuagung “.
B.
Rumusan
Masalah.
Berdasarkan uraian latar belakang diatas
yang menjadi rumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimanakah persepsi
guru PKn terhadap pelaksanan RPP berbasis karakter di SMPN
kecamtan Kayuagung?
C.
Tujuan
Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas yang
menjadi tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahuai bagaimankah persepsi
guru PKn terhadap pelaksanaan RPP berbasis karakter di SMPN Kecamatan Kayuagung
?
D.
Manfaat Penelitian
1. Bagi
guru
Diharapkan
mampu jadi pertimbangan dan acuan dalam menerapkan pendidikan karakter untuk
peserta didik sehingga tujuan pendidikan tercapai.
2. Bagi
peserta didik
Dapat di jadikan acun untuk mengembangkan
potensi efektif peserta didik sebagai manusia
dan warganegara yang memiliki nilai-nilai budaya dan karakter.
3. Bagi
peneliti
Dapat memberikan suatu pandangan tentang
pendidikan karakter diterapkan dalam lingkungan sekolah dan kelas.
BAB
II
KAJIAN PUSTAKA
A.
Persepsi
1.
Pengertian Persepsi
Sebelum penulis
menjelaskan tentang persepsi guru, terlebih dahulu akan diuraikan tentang
pengertian persepsi dan guru itu sendiri. Berikut ini penulis akan menguraikan
pengertian persepsi. Persepsi itu sendiri mempunyai beberapa pengertian yang di
ungkapkan oleh para ahli. Slameto (2010:
102) “persepsi adalah proses yang menyangkut maksudnya pesan atau imformasi ke
dalam otak manusia”. Kemudian menurut Rakhmat (2005: 51) “Persepsi adalah
pengalaman tentang objek, pristiwa atau hubungan-hubungan yang di peroleh
dengan mengumpulkan impormasi dan menapsirkan pesan”.
Dari beberapa
pendapat tentang definisi persepsi di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa
persepsi adalah respon atau pandangan seseorang terhadap objek yang akan dia
amati dan rasakan, serta sipatnya relatif.
1.
Prinsip
Dasar tentang Persepsi
Persepsi
memiliki prinsip dasar yang diperlukan untuk kita ketahui. Prinsip-prinsip ini
dapat mempermudah kita memahami persepsi. Slameto (2010: 103) prinsip dasar
tentang persepsi yang perlu diketahui agar dapat mengetahui seseorang itu lebih
baik dan dengan demikian menjadi komunikator yang efektif yaitu:
Beberapa prinsip
dasar tentang persepsi sebagai berikut:
1. Persepsi
itu relatif bukan bersifat absolut
2. Persepsi
itu di pengaruhi oleh harapan dan kesiapan
3. Persepsi
itu mempunyai tatanan
4. Persepsi
seseorang atau kelompok dapat jauh berbeda dengan persepsi orang atau kelompok
lain sekalipun situasinya sama.
Dalam
prinsip dasar di atas dapat dilihat bahwa persepsi berkenaan dengan pengamatan,
pengintegrasian, ataupun penilaian terhadap suatu objek yang termasuk dalam
pikiran seseorang. Persepsi itu bersipat relatif atara satu individu dengan
individu lain dan sangat tergatung pada kemapuan dan keadaan diri orang yang
mempersepsikannya.
2.
Proses Terbentuknya Persepsi
Orang yang satu
dengan orang yang lainnya memiliki persepsi yang berbeda-beda. Hal ini
dipengaruhi oleh proses terbentuknya persepsi. Sarwono (2009: 86) persepsi
berlangsung saat seseorang menerima stimulus dari luar yang ditangakap oleh
orang-orang bantunya yang kemudian masuk kedalam otak. Didalamnya terjadi
proses bepikir yang pada akhirnya terujut sebuah pemahaman”. Pemahaman ini yang
kurang lebih disebut persepsi. Selain itu, proses terbentuknya
persepsi juga di kemukan oleh Irwanto (2002: 71) “proses persepsi
berlangsung saat kita akan menangkap rangsangan-rangsangan dari lingkungan luar
dan kemudian ada unsur pelaksanaan terhadap rangsangan-rangsangan yang terima tersebut. Pelaksanaan ini mendukung proses terbetuknya persepsi
yaitu Walgito (dalam Rochma 2011:7) bahwa:
Proses
terjadinya persepsi yakni (1)objek terlebih dahulu menimbulkan
stimulus,(2)sitimulus di hubungkan dengan alat indra dan proses awal ini
merupakan fisik (3)stimulus yang
diterima oleh alat indra diteruskan oleh sarap sensorik ke otak dan proses ini
merupakan proses fisiologi, serta (4) terjadilah proses di otak sebagai pusat
kesadaran sehingga individu menyadari apa yang dilihat, apa yang didengar, atau
apa yang diraba. Proses ini merupakan proses psikologis.
Dengan demikian
penulis simpulakan bahwa proses persepsi dapat berlangsung jika adanya stimulus
yang diterima oleh indra yang kemudian impormasi tersebut disampaikan ke otak.
Namun tidak semua stimulus mendapat respons dari individu tergantung pada
perhatian individu tersebut.
3.
Faktor-Faktor
yang Mempengaruhi Persepsi
Persepsi
merupakan suatu tanggapan atau pendapat yang bersipat individu serta mudah
tergantung pada kondisi dan kemapuan seseorang yang menilainya dan sipat
psikologis. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi persepsi sebagai mana yang di
ungkapkan oleh Slameto (2010: 104) atara lain:
1. Perhatian
yang selektif
Manusia banyak
sekali menerima rangsangan dari lingkungannya tetapi manusia perhatiannya tidak
harus menangapi semua rangsangan yang ada melainkan cukup memusatkan sehingga
tidak semua rangsangan dijadikan sebagai objek pengamatan.
2. Ciri-ciri
langsung
Dengan adanya
ciri-ciri rangsangan yang begerak akan menarik perhatian sebanding dengan
rangsangan yang diam
3. Nilai dan kebutuhan individu
Nilai dan
kebutuhan individu yang memberikan persepsi akan mempengaruhi persepsi itu
sendiri, salah satu contohnya seperti seniman, memiliki pandangan berbeda
dengan seseorang yang seniman, pola dan cita rasa yang bebeda dalam memandang
satu hal.
4. Pengalaman
terdahulu
Bagai mana
seseorang mempersepsikan sesuatu sangat di pengaruhi pada pengalaman-pengalaman
terdahulu.
Selanjutnya
factor-faktor yang mempengaruhi persepsi didukung oleh pendapat thoha (2002:
122) yaitu tiga faktor yang mempengaruhi proses persepsi yaitu “orang yang
melakukan persepsi, objek atau pristiwa yang di persepsi, dan linkungan
terjadinya persepsi”. Dari pendapat para ahli tersebut dapat di simpulkan bahwa
peresepsi dipengaruhi oleh beberapa paktor yang terletak pada pelaku persepsi,
objek yang dipersepsi, dan situasi terjadinya persepsi.
B. Guru
1. Pengertian Guru
Guru
merupakan sebuah propesi yang sangat mulia. Ditangan seorang guru dilahirkan
generasi yang terdidik dan berilmu pengetahuan. Dalam undang-undang no 14 tahun
2005 pasal 1 ayat (2) menyebutkan bahwa “ Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama
mendidik, mengajar, membimbing mengarahkan, melatih, dan mengevaluasi, peserta
didik pada pendidikan anak usia dini, pendidikan formal dasar dan menengah”.
Dalam pengertian lain Djamarah (2010: 31) “Guru diartikan sebagai orang yang
melaksakan pendidikan ditempat-tempat tertentu, tidak mesti di lembaga formal,
tetapi juga di masjid, disurau/musholah, dirumah dan sebagainya”.
Dari
pendapat tersebut dapat penulis simpulkan bahwa guru adalah orang yang
memberikan ilmu pengetahuan kepada anak didik, membimbing dan membinanya baik
disekolah maupun di luar sekolah.
2. Peranan Guru
Sehubungan dengan pungsi guru sebagai
pengajar, pendidik dan pembimbing maka diperlukan adanya berbagai peranan pada
diri guru. Peranan ini akan senantiasa mengembangkan pola tingkah laku yang
diharapkan dalam berbagai interaksinya baik dengan siswa, sesama guru, maupun
dengan staf lainya. Dari berbagai kegiatan interaksi belajar mengajar dapat
dipandang sebagai sentaral bagi perannya, sebab di sadari atau tidak bahwa
sebagian dari waktu dan perhatian guru banyak dicurahkan untuk menggarap proses
pembelajaran dan berinteraksi dengan siswanya.
Berikut ini adalah peran guru dalam pendidikan
Ma’mur (2011: 74) yaitu:
a. Keteladanan
Keteladanan merupakan
faktor mutlak yang harus di miliki gur. Dalam pendidikan karakter, keteladanan
yang dibutuhkan oleh guru berupa konsisiten dalam menjalankan perintah agama
dan menjauhi larangan-larangannya.
b. Inspirator
Seseoarang
akan menjadi sosok inspirator jika ia
mampu membangkitkan semangat untuk maju dengan mengerakkan segala potensi yang
dimiliki untuk meraih prestasi spektakuler bagi diri dan masyarakat. Jika seseoarang
guru mampu menjadi sosok inspirator maka kader-kader bangsa akan muncul sebagai
sosok inspirator. Mereka akan mencurahkan segala daya untuk meraih prestasi.
C. Motivator
Setelah menjadi
sosok inspirator, peranan guru selanjutnya adalah motivator. Hal ini dapat dilihat
dengan adanya kemampuan guru dalam membangkitkan spirit, etos kerja, dan potensi
yang luar biasa dalam diri peserta didik.
D. Dinamisator
Peran guru
selanjutnya adalah menjadi dinamisator, artinya seoarang guru tidak hanya
membangkitkan semanagat, tetapi juga menjadi lokomotif yang benar-benar
mendorong gerbong ke arah tujuan dengan kecepatan, dan kearipan yang tinggi.
E. Evaluator
Peran yang
melengkapi peran-peran sebelumnya adalah sebagai evaluator. Artinya, guru harus
selalu mengevaluasi metode pembelajaran yang selama ini di pakai dalam
pendidikan karakter. Selain itu juga harus mampu mengevaluasi sikap prilaku
yang ditampilkan, sepak terjang dan perjuangan yang digariskan, dan agenda yang
direncanakan.
3.
Tangung
Jawab Guru
Guru
adalah orang yang bertanggung jawab dalam mencerdaskan anak didik dan membina
prilakunya menjadi insane yang baik. Siakap tangung jawab tersebut perlu
ditanamkan dalam diri setiap guru. Menurut. Djamaran (2010: 36) yang
bertanggung jawab memiliki sifat atara lain :
a.
Menerima dan mematuhi
norma, nilai-nilai kemanusian memikul tugas mendidik dengan bebas, berani, gembira
(tugas bukan menjadi beban baginya )
b.
Sadar akan nilai-nilai
yang berkaitan dengan perbuatannya serta akibat yang timbul (kata hati)
c.
Menghagai orang lain,
termasuk anak didik
d.
Bijaksana dan hati-hati
(tidak nekat, dak sembarang, tidak singkat akal)
e.
Taqwa terhadap Tuhan
YME
Selain itu guru juga memiliki tugas
penting dalam proses pembelajaran yakni melaksanakan proses pembelajaran dengan
baik melalui diri merencanakan, melaksanakan
dan melakukan penilaian pembelajaran.
4. Persepsi Guru
Persepsi guru adalah suatu respon,
pendapat atau penilaian dari guru mengenai suatu hal yang diamati dan dirasakan
baik secara langsung maupun secara tidak
langsung mengenai suatu hal tertentu. Dalam penelitian ini persepsi guru
diartikan sebagai respon, pendapat atau penilaian dari guru SMP Negeri di
kecamatan Kayuagung mengenai suatu hal
yang di amati dan dirasakannya. Baik
secara langsung maupun tidak langsung mengenai penerapan rencana pembelajaran
yang berbasis pendidikan karakter.
C. Rencana Pelaksanaan pembelajaran
1. Pengertian RPP
Dalam
kegiatan pembelajaran guru harus membuat skenario pembelajaran yang disebut
rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), yang merupakan acuan bagi guru untuk
melaksanakan proses belajar. Mulyasa (2007: 212-213) mengemukakan bahwa RPP
adalah rencana pembelajaran yang menggabarkan prosedur dan menejemen
pembelajaran untuk mencapai suatu atau lebih kopetensi dasar yang ditetapkan
dalam standar isi dan dijabarkan dalam silabus. Menurut Kunandar (2009: 262) recana
pelaksanaan pembelajaran adalah:
Rencana pelaksanan pembelajaran (RPP)
merupakan komponen yang sangat penting bagi guru dalam proses pembelajaran.
Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) adalah rencana yang menggambarkan
prosedur dan perorganisasian pembelajaran untuk mencapai suatu kopetensi dasar
yang di tetapkan dalam standar isi dan telah dijabarkan dalam silabus. Lingkup
Rencana Pembelajaran paling luas mencakup 1 (satu) kopetensi dasar yang terdiri
atas 1 (satu) atau beberapa indicator untuk 1 (satu) kali pertemuan atau lebih.
Dari pendapat di atas dapat penulis
simpulkan bahwa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran merupakan rencana yang mengambarkan prosedur
proses belajar mengajar
2.
Landasan RPP
Landasan Rencana
pelaksanaan pembelajaran menurut undang-undang No 19 Tahun 2005 Pasal 20
adalah:
“perencanan proses pembelajaran meliputi
silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya
tujuan pembelajaran, metode pembelajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil
belajar”
Sedangkan
menurut Permendiknas No 41 Tahun 2007
adalah RPP dijabarkan dalam silabus untuk mengerahkan kegiatan belajar peserta
didik dalam upaya mencapai KD.
3. Fungsi RPP
RPP merupakan pedoman guru dalam
melaksanakan pembejaran. Sedikitnya terdapat dua pungsi RPP dalam kurikulum
yaitu, Mulyasa (2007: 217)
1. Fungsi
perencanaan: RPP hendaknya dapat mendorong guru lebih siap melakukan kegiatan
pembelajaran dengan perencanan yang matang. Setiap akan melakukan penbelajaran
guru wajib memiliki persiapan baik secara tertulis, maupun tidak tertulis.
2. Fungsi
pelaksanan: RPP berpungsi untuk mengefektifkan proses pembelajaran sesuai
dengan apa yang direcanakan, kegiatan pembelajran harus terorganisir melalui
serangkaian kegiatan tertentu, dengan strategi yang tepat.
4.Unsur-unsur Penuyusunan
RPP
Ada beberapa unsur-unsur yang perlu di
perhatikan dalam menusun RPP Kunanadar (2007: 42) sebagai berikut:
1. Mengacu
pada kompetensi dan kemampuan dasar yang harus dikuasai siswa, serta materi dan
sub materi pembelajaran, pengalaman belajar yang dikemabangkan di dalam silabus.
2. Mengunakan
bebagai pendekatan yang sesuai dengan
materi yang memberikan kecakapan hidup sesuai dengan permasalahan dan
lingkungan sehari-hari.
3. Mengunakan
metode dan media yang sesuai, yang mendekatkan siswa dengan pengalaman
langsung.
4. Penilaian
dengan system pengujia menyeluruh dan berkelajutan didasarkan pada sistem
pengujian yang dikembangkan selaras dengan perkembangan silabus.
5.
Prisip-prinsip
Penyusunan RPP
Menurut
Kunandar (2007: 242) dalam pembuatan recana pembelajaran terdapat beberapa
prisip dalam penyusunan RPP yaitu:
1. Memperhatikan
perbedaan individu peserta didik
2. Mendorong
partisipasi aktif peserta didik
3. Mengenangkan
budaya membaca dan menulis proses pembelajaran
4. Memberikan
umpan balik dan tindak lanjut
5. Keterkaitan
dan keterpaduan
6. Menerapkan
teknologi impormasi dan komunikasi
6
. Langkah Penyusunan RPP
Dalam
pembuatan RPP diperluakan langkah-langkah yang harus dipehatikan.
Langkah-langkah penyusunan RPP menurut Kunandar(2007: 264-265) adalah:
1. Identitas
mata pelajaran (tulis nama mata pelajaran, kelas, semester, dan alokasiwaktu).
2. Standar
kompetensi dan kompetesi dasar (harus sesuai dengan standar Isi).
3. Indikator
(pengembangan indikator dilakukan dengan beberapa pertimbangan).
4. Materi
pembelajaran.
5. Tujuan
pembelajaran
6. Strategi
atau skenario pembelajaran
7. Sarana
dan sumber belajar
8. Penilaian
dan tindak lajut
A.
Pendidikan Berbasis Karakter
1.
Tujuan dan Fungsi Pendidikan Berbasis Karakter
Pendidikan
berbasis karakter bertujuan untuk mengembangkan nilai-nilai yang membentuk
karakter bangsa, yaitu pacasila meliputi (Kamendiknas, 2011:7):
1. Mengembangkan
potensi peserta didik agar menjadi menjadi manusia yang berhati baik dan
berprilaku baik.
2. Membangun
bangsa yang berkarakter pancasila
3. Mengembangkan
potensi warga negra memiliki sikap percaya diri, bangsa pada bangsa dan Negara
serta mencintai umat manusia.
Selajutnya
pendidikan karakter berfungsi:
1. Membangun
kehidupan kebangsaan yang multikultural
2. Membangun
peradapan bangsa yang cerdas, berbudya luhur dan mapu berkontribusi terhadap
perkembangan kehidupan umat manusia, mengembangkan potensi dasar agar berhati
baik, berpikir baik, dan berprilaku baik serta keteladanan baik.
3. Membangun
sikap warga Negara yang cinta damai, kreatif, mandiri dan mampu hidup
berdampingan dengan bangsa lain.
2.
Strategi
Pelaksanaan pendidikan Berbasis Karakter
Salah
satu strategi pelaksanaan pendidikan bebasi karaker adalah melalui satuan
pendidikan, pelaksanaan pendidikan berbasis karakter terdapat pada pengebangan
kurikulum satuan pendidikan. Agar pendidikan berbasis karakter dapat terlaksana
dengan optimal, maka pengitegasiannya dilaksanakan melalui mata pelajaran
sekolah, salah satunya adalah bidang studi Pkn dan di laksanakan pada silabus dan RPP.
Pengembangan
nilai-nilai dalam silabus ditempuh melalui cara-cara berikut ini Wibowo, (2012: 91)
a. Mengkaji
SK (standar kompetensi) dan KD (kompetensi dasar) pada stadar isi (SI) untuk menentukan apakah nilai-niali
budaya karakter bangsa yang tercantum sudah tercakup didalamnya.
b. Memperlihatkan
keterkaitan atara SK dan KD dengan nilai dan indikator untuk menentukan nilai
yang akan di kembangkan.
c. Mencatumkan
nilai-nilai budaya dan karakter bangsa.
d. Mencatumkan
nili-nilai yang sudah tertera dalam silabus kedalam RPP.
e. Mengembangkan
proses pembelajaran peserta didik secara aktif yang memungkinkan peserta didik
memiliki kesepatan melakukan
internalisasi nilai dan mewujukannya dalam prilaku yang sesuai.
f. Memberikan
bantuan kepada peserta didik, baik yang mengalami kesulitan untuk
menginternalisasikan nilai maupun untuk mewujukannya dalam prilaku.
3.
RPP Berbasis Karakter
1.
Pengertian RPP Berbasis Karakter
Menurut
Kemendiknas (2010: 11) Pengembangan pendidikan karakter itu tidak dimasukan
sebagai pokok bahasan, tetapi terintegrasi ke dalam mata pelajaran, pengebangan
diri dan budaya sekolah. Oleh karena itu, guru dan sekolah perlu
mengitergrasikan niali-nilai yang
dikebangkan dalam pendidikan karaterbangsa ke dalam Kurikulum Tingkat satuan
pendidikan (KTSP), Silabus, dan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran yang sudah ada.
RPP berbasis karakter adalah RPP yang mencantumkan nialai-nilai yang
menggambarkan prilaku efektif seorang peserta didik berkenaan dengan matapelajaran
tertentu.
Jadi
dari uraian tersebut penulis simpulkan bawasanya RPP berbasis karakter
merupakan rencana pembelajaran yang didalamnya mencantumkan nilai-nilai prilaku
yang harus di terapkan ke peserta didik sesuai dengan meta pelajaran tertentu.
2.
Pelaksanaan
Pendidikan Karakter Dalam RPP
Berdasarkan
PP 19 Tahun 2005 pasal 20 dinyatakan
bahwa “Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana
pelaksanan pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran,
materi ajar, metode pengajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar”.
Menurut Juprimalino (http://juprimalino.blogspot.com/2012/01/inplementasi-pengitergrasian
-pendidikan 28.html), agar RPP member
petunjuk pada guru dalam menciptakan pembelajaran yang berwawasan pada
pengebangan karakter, RPP tersebut perlu di adaptasi. Seperti adaptasi terhadap
silabus, adaptasi yang dimaksut ataralain meliputi:
1. Modifikasi
tujuan pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran juga terkait dengan pencapaian
peserta didik dalam hal karakter.
2. Penambahan
dan atau modifikasi langkah-langkah pembelajaran sehingga ada langkah-langkah
pembelajaran yang mengebangkan karakter.
3. Penamban
dan atau modifikasi teknik dan instrument penilaian sehingga ada teknik dan
instrument penilaian yang dapat mengebangkan dan atau mengukur perkembangan
karakter.
Dari uraian di atas
dapat di simpulkan bahwa seorang guru dalam menerapkan pendidikan karakter di
dalam pembelajaran terlebih dahulu harus menyiapkan RPP. RPP yang di buat harus
memuat nilai-nilai karakter agar pembelajaran yang diberikan sesuai dengan
tujuan karate yang akan di capai.
Menurut Kemindiknas (2010: 2) menyatakan
bahwa:
Pendidikan karakter terintergrasi di dalam proses
pembelajaran adalah p engenalan nilai-nilai, fasilitasi diperoaleh kesadaran
akan pentingnya nilai-nilai penginternalisasian nilai-nilai kedalam tingkah laku peserta didik sehari-hari melalui proses pembelajaran baik
yang berlangsung di dalam maupun di luar kelas pada semua mata pelajaran.
Dari uraian diatas
penulis dapat member kesimpulan bahwa pendidikan
karakter terintegrasi di
dalam proses pembelajaran adalah pengenalan nialai-nilai kebaikan kepada
peserta didik melalui proses pembelajaran
dan teritergrasi kedalam tingkah laku peserta didik.
3. Ladasan Hukum RPP
Berbasis Karakter
Landasan
hokum pembinanan pendidikan karakter Asmani, (2011: 41)yaitu:
1.
Undang –undang No 20
Tahun 2003 Tentang Sitem Pendidikan Nasional
2.
Peraturan pemerintah No
19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional
Pendidikan
3.
Permendiknas Nomor 22
Tahun 2006 Tentang standar isi
4.
Permendiknas Nomor 41
Tahun 2007 Tentang standar proses.
4. Nilai-nilai indikator
di dalam RPP berbasis karakter
Beberapa
nilai-nilai dan indikator yang tertera di dalam pengembangan RPP berbasis
karakter menurut Wibowo, (2012: 101:104) adalah sebagai berikut:
1.
Nilai religius
2.
Nilai jujur
3.
Nilai toleransi
4.
Disiplin
5.
Kerja keras
6.
Kreatif
7.
Mandiri
8.
Demokrasi
9.
Rasa inigin tahu
10.
Semangat kebangsaan
11.
Cinta tanah air
12.
Menghargai prestasi
13.
Bersahabat/komunikatif
14.
Cinta damai
15.
Gemar membaca
16.
Peduli lingkungan
17.
Peduli sosial
18.
Tangung jawab
Nilai-nilai
yang telah tercantum dalam silabus selanjutnya akan diterapkan kedalam RPP. Di
dalam RPP memuat strategi bagaimana menerapkan nilai-nilai yang berbasis
karakter kepada siswa, dan RPP juga berperan sebagai pembimbing dalam proses
belajar mengajar bagi guru untuk melanjukan skenario pembelajaran yang telah direncanakan,
sehingga pendidik atau guru mempunyai pedoman dalam mengajar dan kegitan
belajar dapat bejalan dengan optimal, dan juga dengan adanya nilai yang terdapat
dalam RPP berbasis karakter guru atau pendidik akan lebih mudah menerapkan
nilai pendidikan karakter. Berikut ini merupakan format RPP berbasis karakter:
1.
Identitas sekolah
2.
Standar kompetensi
3.
Kompetensi dasar
4.
Indikator
5.
Tujuan Pembelajaran
6.
Materi Pembelajaran
7.
Model dan metode
Pembelajaran
8.
Langkah-langkah
kegiatan pembelajaran
-
Pendahuluan
-
Kegitan inti: 1. Ekplorasi
2.
Elaborasi
3.
Komfirmasi
-
Penutup
9.
Alat/sumber
pembelajaran
10.
Penilaian: - Prosedur penilaian
-
Tenik penilian
-
Bentuk instrumen
-
Daftar pertanyaan
-
Kunci jawaban
-Teknik
Penskoran
(sumber: Tata Usaha SMPN1 Kayuagung)
BAB
III
METODE PENELITIAN
A.
Variabel Penelitian
Variabel penelitian
merupakan hal yang penting dalam pelaksanaan penelitian, variable penelitian
dapat disebut sebagai atribut dalam penelitian yang menghasilkan impormasi,
sebagaimana yang disebut oleh Sugiyono (2011:38) “Variabel penelitian adalah
segala sesuatu yang bentuknya apasaja
yang yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga memperoleh
impormasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya”. Pendapat lain
yang mendukung mengenai definisi variable yaitu pendapat Arikunto (2006:116)
“variabel penelitian adalah objek penelitian apa yang menjadi titik perhatian
suatu penelitian”.
Dari pengertian di atas
dapat disimpulkan bahwa variable penelitian adalah objek penelitian dari peneliti
kemudian titik perhatian dalam suatu penelitian untuk kemudian di tarik
kesimpulan.
Adapun variable
penelitian ini adalah “persepsi guru PKn terhadap pelaksanana RPP berbasis
karakter di SMP N kecamatan Kayuagung
B.
Populasi
dan Sampel
1.
Populasi
Populasi merupakan
keseluruhan objek yang akan diamati.
Objek yang diamati dapat berupa benda mati, sifat-sifat yang ada dalam objek
tesebut dapat diukur atau diamati.
Sebagaimana menurut Sugiono (2009:80) “populasi adalah wilayah generalisasi
yang terdiri atas objek atau subjek yang mempuyai kualitas dan karakteritik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti dipelajari dan kemudian ditarik
kesipulannya”.
Yang menjadi populasi
pada penelitian ini adalah guru-guru PKn di SMPN Kecamtan Kayuagung yang berjumlah sebelas
orang.
Tabel 1 Populasi penelitian
Persepsi
Guru pendidikan Kewarganegaraan Terhadap Pelaksanaan Rencana Pembelajaran
Berbasis Karakter di SMPN Kecamatan kayuagung.
NO.
|
NAMA SEKOLAH
|
JUMLAH GURU PKn
(Orang)
|
1.
2.
3.
4.
5.
6.
|
SMPN 1 Kayuagung
SMPN 2 Kayuagung
SMPN 3 Kayuagung
SMPN 4 Kayuagung
SMP 5 Kayuagung
SMPN 6 Kayuagung
|
4
4
3
3
3
4
|
Jumlah
|
20
|
Sumber : Data Primer diolah, tahun 2014
2.
Sampel
Menurut Sugiyono (2009:
81) “sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi”. Jadi, sampel adalah
sebagian dari populasi, tidak aka nada
sampel jika tidak ada populasi. Selanjutnya,
Arikunto (2006: 134) menyebutkan bahwa “apabila subjeknya kurang 100,
lebih baik di ambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian
populasi”.
Dari pendapat di atas, maka penelitian
ini dinamakan penelitian populasi dengan mengunakan teknik Cluster Sampling”
Untuk lebih jelas lihat pada tabel.
Tabel 1 Sampel penelitian
Persepsi
Guru pendidikan Kewarganegaraan Terhadap Pelaksanaan Rencana Pembelajaran
Berbasis Karakter di SMPN Kecamatan kayuagung.
NO.
|
NAMA SEKOLAH
|
JUMLAH GURU PKn
(Orang)
|
1.
2.
3.
4.
5.
6.
|
SMPN 1 Kayuagung
SMPN 2 Kayuagung
SMPN 3 Kayuagung
SMPN 4 Kayuagung
SMPN 5 Kayuagung
SMPN 6 Kayuagung
|
4
4
3
3
3
4
|
Jumlah
|
20
|
Sumber : Data Primer diolah, tahun 2014
C.
Teknik Pengumpulan Data
1.
Wawancara
Wawancara adalah salah
satu teknik pengupulan data yang dapat digunakan untuk memperoleh informasi
berkaitan dengan hal yang di teliti. Sugiono (2011:231) bahwa “Wawancara
digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan
studi pendahuluan menemukan suatu yang mendalam.
Dalam peneliti ini
teknik wawancara digunakan untuk memperoleh dapat yang lebih rinci dan jelas
mengenai persepsi guru PKn terhadap implementasi RPP berbasis karakter di SMP Negri kecamatan Kayuagung. Wawancara akan dilakukan
pada 20 orang guru yang ada di SMPN kecamatan Kayuagung.
2.
Teknik Dokumentasi
Teknik dokumentasi
merupakan metode pengumpulan data dengan cara mencari atau mengumpukan
data-data tertulis. Menurut Sukmadinata (2005:221) “ Metode dokumentasi
merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis
dokumen-dokumen , baik dokumen tertulis, gambar maupun elektronik”.
Dari penjelasan di atas
dapat ditarik kesimpulan bahwa metode dokumentasi adalah metode dengan cara
mengupulkan data yang bersumber dari catatan, buku –buku, serta dokumen lainnya
yang ada hubungannya dengan penelitian. Di dalam penelitian ini metode dokumentasi
penulis gunakan untuk mendapatkan data tentang persepsi guru PKn terhadap pelaksanaan RPP berbasis karakter di SMP Negeri Kayuagung.
3. Observasi
Observasi merupakan
salah satu teknik pengumpulan data yang
dapat digunakan dalam penelitian. Hadi (dalam Sugiono, 2011:145)
Observasi merupakan suatu proses
yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai biologis dan
psikologis. Dua di antara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan
ingatan. Digunakan bila penelitian berkenaan dengan prilaku manusia, proses
kerja, gejala-gejala alam dan bila responden yang diamati tidak begitu besar.
Observasi merupakan
penguatan secara langsung yang dilakukan untuk mendapatkan data penelitian yang
benar. Observasi ini digunakan untuk gambaran mengenai penerapan RPP berbasi
karakter yng dilakukan oleh guru mulai dari penyusunan, pelaksanaan dan
penilaian dalam RPP berbasis karakter. Dalam melaksanakan observasi ini
peneliti berpedoman pada lembar observasi berupa check list yang berisikan komponen-komponen
dalam RPP berbasiskarakter. Observasi digunakan untuk melihat pendapat guru
mengenai penerapan RPP berbasis kakter.
4. Teknik Analisis Data
Peneliti ini merupakan penelitian deskriptif, karena penelitian ini untuk mengetahui nilai variabel mandiri
baik suatu variabel atau lebih tanpa membuat perbandingan, menghubungkan dengan
nilai variabel yang lain. (Sugiyono, 2003:
11). Sedangkan menurut Arikunto (2002: 213) ”analisis data deskriptif
kualitatif digambarkan denagan kata-kata
5. Reduksi Data
Reduksi data adalah
proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan serta
transformasi dasa ”kasar” yang muncul dari catatan tertulis di lapangan. Selama
pengumpulan data berlangsung terjadi
tahapan reduksi selanjutnya, reduksi data atau proses transpormasi ini berlajut
terus sesudah penelitian lapangan sampai laporan ahir tersusun.
6. Penyajian Data
Penyajian data
merupakan alur yang paling penting dan berada pada urutan kedua dari kegiatan
analisis. Pembatasan suatu ”penyajian “ sebagai
sekulampulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan
kesimpulan dan pengambilan tindakan.
7. Uji Kredibilitas
Dalam penelitian
kualitatif juga dikenal uji validitas seperti halnya dalam penelitian
kuantitatif. Uji validitas dalam penelitian kuanlitatif dikenal dengan uji
krebilitas. Menurut Moleong (2004:326) uji krebilitas terdiri dari:
1)
Perpanjangan
Keikutsertaan
Keikusertaan
penelitian sangat menentukan dalam pengumpulan data. Keikutsertaan tersebut
tidak hanya dilakukan dalam waktu singkat, tetapi memerlukan perpanjangan
keikutsertaan pada latar penilaian. Perpanjangan keikutsertaan penelitian memungkinkan peningkatan derajat
kepercayaan data yang di kumpulkan. Perpanjangan keikutsertaan berate peneliti
tinggal di lapangan penelitian sampai kejenuhan pengumpulan data tercapai. Jika
hal itu dilakukan maka akan membatasi ; (1) membatasi ganguan dari dampak
peneliti pada konteks; (2)membatasi
kekeliruan (biases) peneliti; (3)
mengkonpensasikan pengaruh dari kejadian-kejadian yang tidak biassa atau
pengaruh sesaat.
2)
Kekutan pengamatan
Kekutan
pengamatan berrati mencari secara konsisten intrerpretasi dengan berbagai cara
dalam kaitan dengan proses balisi yang konstan atau tentative.
Perpanjangan keikutsertaan ialah untuk
memungkinkan peneliti terbuka terhadap pengaruh ganda, yaitu factor-faktor
kontektual dan pengaruh bersama pada peneliti dan subjek yang ahirnya
mempengaruhi fenomena yang di teliti.
3)
Triangulasi
Triangulasi
adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain.
Di luar data itu untuk keperluan pegecekan atau sebagai perbandingan terhadap
data itu. Triangulasi dengan sumber berarti membadingkan dan mengecek balik
derajat kepercayaan suatu imformasi yang diperoleh melalaui waktu dan alat yang
berbeda dalam penilaian kualitatif.
4)
Kecukupan Reprensi
Keabsahan data hasil
penelitian juga dilakukan dengan memperbanyak reprensi yang dapat menguji dan
mengoreksi hasil penelitian yang telah dilakukan, baik refrensi dari orang lain
maupun represi yang diperoleh selama penelitian seperti gambar video
dilapangan, rekaman wawancara, maupun catan-catan harian di lapangan.
5)
Kajian Kasus Negatif
Kajian kasus negatif
dilakukan dengan jalan mengupulkancontoh dan kasus yang tidak sesuai dengan
pola dan kecendrungan informasi yang telah dikumpulkan dan digunakan sebagi
bahan pertimbangan.
8. Pengambilan kesimpulan/
variabel
Dari permulaan data,
seorang peneliti yang mengunakan penganalisis kuawalitatif mulai mencari arti
benda-benda, pola-pola, penjelasan, mencari keteraturan, konfigurasi-konfigurasi
yang mungkin akan muncul, alur sebab akibat dan proposisi.
Kesimpulan-kesimpulan tidak muncul sampai pengupulan data berakhir, hal ini
tergantung pada besarnya kumpulan-kumpulan catatan lapangan, pengkodean data , penyiapan
data dan model pecarian ulang yang digunakan, kecakapan penelitian dan
tututan-tuntutan pemberian data, akan tetapi seringkali suatu kesipulan telah
dirumuskan sebelumnya sejak awal meskipun penelitian menyatakan telah
melanjutkan kesimpulannya ” secara induktif”
Penelitian ini bersipat
penelitian deskriptif karena data yang diperoleh dan diolah serta dianalisis
secara deskriptif dengan persentase. Teknik persentase ini adalah teknik untuk
memperoleh gambaran sehubungan dengan persepsi guru terhadap pelaksanaan RPP.
Kemudian pernyataan guru dikelompokkan berdasarkan kriteria penilaian sehinga
diperoleh gambaran mengenai pendapat guru terhadap pelaksanaan RPP yang
berbasis karakter.
BAB
IV
HASIL
PENELITIAN
A. Deskripsi
Hasil Penelitian
Berikut
ini peneliti paparkan hasil penelitian yang telah peneliti lakukan tentang
persepsi guru pendidikan kewarganegaraan terhadap pelaksanaan rencana
pembelajaran (RPP) berbasis karakter di
SMP Negeri Kecamatan Kayuagung. Penelitian
ini dilakukan dengan cara mencari imformasi mengenai persefsi guru PKn mengenai pelaksanaan RPP berasis karakter
di SMP N Kecamatan Kayuagung, guna memberi jawaban terhadap permasalahan
penelitian ini yakni bagaimana pendapat guru PKn terhadap pelaksanaan rencana
pembelajaran (RPP) berbasis karakter di
SMP Negeri Kecamatan Kayuagung.
Pelaksanaan
penelitian ini telah dilakukan di enam SMPN Kecamatan Kayuagung di mulai dengan
studi pendahuluan yang dilakukan pada bulan Maret 2014 sampai dengan bulan
April 2014, dimana peneliti melakukan studi pendahuluan guna mengumpulkan
sejumlah iformasi tentang persepsi guru PKn terhadap pelaksanaan RPP berbasis
karakter, Selama studi pendahuluan, pengumpulan data peneliti lakukan melalaui
wawancara, adapun yang menjadi narasumber yaitu guru PKn yang mengajara di enam
SMP Kecamatan Kayuagung yaitu SMPN 1, SMPN 2, SMPN 3, SMPN 4, SMPN 5 dan SMPN
6. Dari hasil studi pendahuluan diketahui bahwa setiap guru PKn yang mengajar
di SMPN Kecamatan Kayuagung mempuyai pendapat tersediri dalam menerapkan
pendidikan karakter yang ada di dalam RPP, baik teori maupun praktiknya didalam
perbuatan atau tingkah laku. Setelah melakukan studi pendahuluan , peneliti
rutin menacari imformasi di SMPN yang telah menerapkan RPP berbasis karakter yakni pada bulan juli
sampai dengan bulan agustus dan bulan april tepatnya tanggal 8 Juli sampai
dengan 8 Agutus 2014 peneliti melakukan penelitian guna menjawab pertanyaan
tentang penelitian.
Selanjutnya,
penelitian peneliti lakukan selama 4 minggu yakni pada tanggal 8 Juli 2014
sampai 8 Juli 2014, di gunakan untuk menjawab penelitian ini tentang persesi
guru PKn terhadap pelaksanaan RPP berbasi karakter di SMP N Kecamatan Kayuagung
dengan jumlah populasi 20 orang yang kemudian dijadikan sampel dengan
menggunakan teknik cluster sampling,
tapi saat di lapangan hanya melakukan wawancara 12 orang guru PKn saja
dikarenakan dua orang guru berhalangan diwawancarai karna kesibukannya dua orang
guru sudah pensiun, dan empat guru PKn
tersebut tiadak mengajar sesuai bidangnya, maka dari itu peneliti hanya
melakukan wawancara ke empatbelas orang guru saja. Imformasi yang peneliti cari
adalah mengenai pendapat guru PKn terhadap pelaksanaan RPP berbasis karakter di
SMPN Kecamatan Kayuagung mulai dari penyusunan RPP, pelaksanaan RPP, dan
penilaian RPP.
Dalam
mengumpulkan data penelitian, peneliti mengunakan teknik pengumpulan data
triangulasi dimana peneliti mengunakan teknik pengumpulan data yang
berbeda-beda untuk mendapatkan data dari sumber data yang sama (Sugiyono, 2011:
241) yakni peneltian membandingkan hasil imformasi yang didapat diri hasil
wawancara, dokumentasi dan observasi tentang hal yang sama mengenai persepsi
guru PKn pada RPP berbasis karakter yang diperoleh dari hasil penelitian, agar
ada jaminan tingkat kepercayaan data. Peneliti membandingkah hasil wawancara
dengan dokumen yang didapat dari hasil penelitian, selanjudya peneliti juga
membandingkan hasil wawancara dengan hasil observasi dan juga membandingkan
keadaan sekoalah dan guru dari berbagai pendapat guru –guru mengenai
pelaksaan RPP berbasis karakter. Guna
mengumpulkan data yang dapat dijamin tingkat kepercayaan datanya, maka teknik
pengumpulan data yang peneliti mengunakan teknik dokumentasi, wawancara dan observasi, mengunakan alat bantu alat tulis dan alat perlengkapan lain.
Di
samping itu untuk dapat mendukung data yang diperoleh dari hasil penelitian,
maka dalam melakukan penelitian ini mengunakan teknik dikumentasi guna
mengumpulkan data mengenai gambaran umum tentang perangkat pembelajaran yang
dibuat oleh masing-masing guru di satuan pendidikan yakitu RPP yang bermutan karakter, peneliti
melakukan penelitian di SMP N Kecamatan Kayuagung.
Selanjudnya
dalam penelitian ini juaga menggunakan teknik wawancara yang dilakukan dalam
jangka waktu 1 bulan yaitu mulai tanggal
8 Juli 2014 samapi dengan tanggal 8 agutus 2014. Peneliti mewawancari seluruh
guru PKn yang mengajar di SMPN Kecamatan Kayuagung yang berjumlah 12 orang
untuk mendapatkan iformasi mengenai pendapat guru PKn terhadap penerapan RPP
berbasis karakter di SMPN Kecamatan Kayuagung yakni mulai dari penyusunan RPP,
pelaksaan RPP dan, penilaian dalam RPP berkarakter. Wawancara peneliti lakukan
secara mendalam, dimana saat saat melakukan wawancara peneliti tetap
menggunakan pedoman wawancara. Pedoman wawancara yang digunakan untuk
mengingatkan pedoman wawancara yang digunakan untuk mengingatkan peneliti
mengenai aspek-aspek yang harus digali, serta apa yang sudah atau belum
ditanyakan. Untuk mendukung hasil wawancara peneliti mengunakan alat bantu
tulis dan perlengkapan lain untuk pencatatan hasil wawancara.
Disamping teknik dokumentasi dan wawancara, peneliti
juga menggunakan teknik observasi guna
mengumpulkan data tentang persepsi guru PKn terhadap pelaksanaan RPP berbasis
karakter di SMPN Kecamatan Kayuagung. Observasi digunakan dengan mengunakan
teknik observasi tak berstuktur dimana peneliti tidak mempersiapkan secara
sistematis tentang apa yang akan diobservasi. Dalam melakukan pengamatan
peneliti tidak menggunakan istrumen yang telah baku, tetapi hanya berupa
rambu-rambu pengamatan (Sugiyono, 2011:228) sebab dalam penelitian kualitatif focus peneliti belum jelas dan pokus observasi
akan berkembang selama kegitan observasi berlangsung yakni mengenai penyusunan
RPP, pelaksanaan RPP dan penilaian pada RPP berbasis karakter di SMPN Kecamatan
Kayuangung yakni SMPN 1, SMPN 2, SMPN 3, SMPN 4, SMPN 5, dan SMPN 6. Adapun
tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pendapat guru PKn mengenai
pelaksanaan RPP berbasis karakter di SMPN Kecamatan Kayuagung.
1. Deskripsi
Data Dokumentasi
Yang
peneliti dokumentasi dalam penelitian ini adalah RPP berkarakter yang dibuat
oleh guru di masing-masing satuan pendidikan. Adapun data hasil dokumentasi
dalam penelitian ini diperoleh dengan cara mencatat hal-hal yang diperlukan
atau penting serta menulis data-data yang ada, serta dokumen-dokumen di SMPN
Kecamatan Kayuagung yakni SMPN 1, SMPN 2, SMPN 3 , SMPN 4 , SMPN 5 dan SMPN 6 Kayuagung
A.
Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran Berbasis Karakter di SMPN Kecamatan Kayuagung
Berikut
ini merupakan gambaran mengenai RPP berbasis karakter yang digunakan di SMPN
Kecamatan Kayuagung. Berdasarkan data dokumentasi berupa RPP karakter yang
peneliti dapat dari keenam sekolah tersebut diketahui bahwasanya dalam
penyusunan RPP berbasis karakter telah terdapat identitas sekolah, standar
kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, materi
pembelajaran, model dan metode, langkah-langkah meliputi apersepsi, motivasi,
pada kegiatan inti meliputi ekplorasi, elaborasi, dan kompirmasi dan kegiatan
penutup sumber belajar, dan penilaian. Kemudian pada pelakasanaan RPP berbasis
karakter meliputi langkah-langkah kegitan pembelajaran kegitan ekplorasi,
elaborasi, dan kompirmasi. Kemudian pada penilaian RPP berbasi karakter
meliputi prosedur penilaian dan penilaian.
Berdasarkan
data hasil dokumentasi yang peneliti dapat, mengenai RPP berbasis karakter
telah diketahui bahwa prosedur penyusunan, pelaksanaan, dan penilaian RPP berbasis
karakter telah susai dengan perkemndiknas No 41 Tahun 2007 Tentang standar
proses, yang membedakan adalah penerapan model dan metode pembelajaran, model
dan metode pembelajaran yang diterapkan tidak sama di masing-masing sekolah
karena penerapan model dan metode pembelajaran disesuaikan dengan kondisi
masing-masing satuan pendidikan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dibawah ini
analisis RPP berkarakter yang dibuat oleh guru pada masing-masing satuan
pendidikan. Kemudian berikut ini adalah format RPP berbasis karakter:
1.
Identitas sekolah
2.
Standar kompetensi
3.
Kompetensi dasar
4.
Indikator
5.
Tujuan Pembelajaran
6.
Materi Pembelajaran
7.
Model dan metode
Pembelajaran
8.
Langkah-langkah
kegiatan pembelajaran
-
Pendahuluan
-
Kegitan inti: 1. Ekplorasi
2.
Elaborasi
3. Komfirmasi
-
Penutup
9.
Alat/sumber
pembelajaran
10.
Penilaian: - Prosedur penilaian
-
Tenik penilian
-
Bentuk instrumen
-
Daftar pertanyaan
-
Kunci jawaban
-Teknik
Penskoran
(sumber: Tata Usaha SMPN1 Kayuagung)
1.
RPP di SMPN 1Kayuagung
Berikut
ini merupakan gambaran mengenai RPP di SMPN 1. Berdasarkan RPP yang dibuat ibu
yang mengajar di SMPN 1 Kayuagung di ambil sampel RPP kelas VII semester 1
telah tercantum nili-nilai karakter yaitu dilihat dari tujuan pembelajaran ,
misalkan kompetensi dasarnya adalah menjelaskan hakikat demokrasi,tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai adalah siswa dapat menjelaskan pengertian
demokrasi dengan nilai karakter yang diharapkan adalah berani dan bertanggung
jawab. Kemudian pada langkah-langkah pembelajaran yakitu pada pendahuluan
meliputi apersepsi dan motivasi juga telah mencantumkan nilai-nilai karakter
seperti disiplin, religius, selanjutnya pada kegiatan inti meliputi ekplorasi,
elaborasi dan kompirmasi juga telah mencantumkan nilai-nilai karakter yang
diterapkan pada siswa. Untuk lebih jelas
RPP terlampir.
2.
RPP di SMPN 2 Kayuagung
Berikut
ini merupakan gambaran RPP di SMPN 2
Kayuagung. Berdasarkan RPP yang dibuat oleh guru PKn yang mengajar di SMPN 2
Kayuagung kelas VII Semeter II telah tedapat nilai-nilai karakter yang
diacntumkan ke dalam tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, dan
langkah-langkah pembelajaran. Misalkan kompetersi dasarnya adalah menjelaskan
pentingnya partisipasi masyarakat dalam perumusan kebijakan publik di daerah,
tujuan pembelajaran yang diharapkan adalah salah satunya siswa dapat
menjelaskan hakikat partisipasi masyarakat dalam otonomi daerah dengan nilai
karakter yang diharapkan adalah gemar membaca, bertanggungjawab. Kemudian pada
langkah-langkah pembelajaran yaitu pada tahap pendahuluan meliputi apersepsi
dan motivasi telah mencantumkan nilai-nilai karakter berupa disiplin ,
religius. Selanjutnya pada kegitan inti meliputi ekplorasi, elaborasi dan
kompirmasi juga telah mencantumkan nilai-nilai karakter pada proses
pembelajaran. untuk lebih jelas RPP
terlampir.
3.
RPP di SMPN 3 Kayuagung
Berikut
ini merupakan gambaran RPP di SMPN 3 Kayuagung. Berdasarkan RPP yang dibuat
oleh guru SMPN 3 Kayuagung diambil sampel RPP kelas VII semester 2 telah
dicantumkan nilai-nilai pendidikan karakter pada tujuan pembelajaran, materi
pembelajaran dan langkah-langkah pembelajaran. contohnya kompetensi dasar
adalah menjelaskan hakikat demokrasi,
tujuan pembelajaran yang ingin dicapai adalah siswa diharapkan dapat
menguraikan perkembangan demokrasi dengan nilai karakter yang ditanamkan adalah
gemar membaca, kreatip, bertanggung jawab. Kemudian pada langkah-langkah
pembelajaran juga telah mencantumkan nilai-nilai karakter yang relevan dengan
tujuan pembelajaran. untuk lebih jelas RPP terlampir.
4.
RPP di SMPN 4 Kayuagung
Berikut
ini merupakan gambaran mengenai SMPN 4 Kayuagung. Berdasarkan RPP yang dibuat
oleh guru SMPN 4 kayuagung di amabil sampel kelas VII satu telah mencantumkan
nilai-nilai pendidikan karakter pada tujuan pembelajaran, materi pembelajaran
dan langkah-langkah kegiatan pembelajaran. contohnya kompetensi dasar adalah
menjelaskan pentingnya partisipasi masyarakat dalam perumusan kebijakan publik
di daerah, tujuan pembelajaran yang ingin dicapai adalah siswa dapat menjelaskan
pengertian kebijakan publik kemudian nilai karakter yang ditambahkan adalah
gemar membaca, kerja keras, bertanggungjawab. Kemudian pada langkah-langkah
kegiatan pembelajaran juga telah tecantum nilai-nilai karakteryang relevan
dengan tujuan pembelajaran yang diharapkan. Untuk lebih jelas RPP terlampir.
5.
RRP di SMPN 5 Kayuagung
Berikut
ini merupakan gambaran mengenai RPP di SMPN 5 Kayuagung. Berdasarkan RPP yang
dibuat oleh guru PKn yang mengajar di SMPN 5 Kayuagung di ambil sampel kelas
VII semester 2 telah terdapat nilai-nilai karakter yang dicantumkan ke dalam
tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, dan langkah-langkah pembelajaran.
Misalkan kompetensi dasarnya adalah menguraikan hakikat hukum dan kelebangaan
HAM, tujuan pembelajaran yang diharapkan adalah salah satunya siswa dapat
menjelaskan sejarah perjuangan HAM dengan nilai karakter yang diharapkan adalah
gemar membaca, bertanggungjawab, kerja keras. Kemudian pada langkah-langkah
pembejaran yaitu pada tahap pendahuluan meliputi eksplorasi, elaborasi dan
komfirmasi juga telah mencantumkan nilai-nilai karakter pada proses
pembelajaran. untuk lebih jelas RPP terlampir.
6.
RPP SMPN 6 Kayuagung
Berikut
ini murupakan gambaran mengenai RPP di SMPN 6 Kayuagung. Berdasarkan RPP yang
dibuat oleh guru yang mengajara di SMPN 6 Kayuagung RPP kelas VII semester 1 telah tecantum nilai-nilai
karakter yaitu dilihat dari tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, dan
langkah-langkah pembelajaran, misalkan kompetesi dasarnya adalah mejelaskan
hakikat bangsa, tujuan pembelajarannya yang ingin dicapai adalah siswa dapat
menjelaskan hakikat bangsa dengan nilai karakter yang diharapkan adalah berani
dan bertanggungjawab. Kemudian pada langkah-langkah pembelajaran yaitu pada
pendahuluan meliputi apersepsi dan motivasi juga telah mencatumkan nilai-nilai
karakter seperti disiplin, religus, selanjutnya pada kegiatan inti meliputi
eksplorasi, elaborasi, dan komfirmasi juga telah mencantumkan nilai-nilai
karakter yang ditetapkan kepada siswa. Untuk lebih jelas RPP terlampir.
1.
Deskripsi Data Wawancara
Pelaksanaan
wawancara peneliti lakukan dengan guru-guru PKn yang mengajar di SMPN Kecamatan
Kayuagung yakni SMPN 1, SMPN 2, SMP 3, SMPN 4, SMPN 5, dan SMPN 6 Kayuagung
yang berjumlah 14 orang. Wawancara peneliti lakukan dalam jangka 1 minggu yaitu
mulai tanggal 8 Juli 2014 sampai dengan 08 Agutus 2014. Hal ini berkenaan untuk mengetahui
tentang persepsi guru PKn terhadap pelaksanaan RPP berbasis karakter di SMPN
Kecamatan Kayuagung.
Dalam
melakukan wawancara peneliti menggunakan wawancara mendalam dimana peneliti
menggunakan pedoman wawancara. Pedoman wawancara digunakan untuk meningkatkan
peneliti mengenai aspek-aspek yang harus digali, serta apa yang sudah atau
belum ditanyakan.
Pelaksanaan
wawancara yang telah dilakukan kepada guru-guru PKn yang mengajar di SMPN
Kecamatan Kayuagung, yakni SMPN 1, SMPN 2, SMP 3, SMPN 4, SMPN 5, dan SMPN 6
yang berjumlah 14 orang yakni untuk mengetahui persepsi guru PKn terhadap
pelaksanaan RPP berbasis karakter di SMPN Kecamatan Kayuagung mulai dari penyusunan RPP, pelaksanaan RPP,
dan penilaian pada RPP berbasis karakter. Selain itu teknik wawancara ini
dilakukan oleh peneliti dengan cara menemui langsung 12 orang guru PKn yang
mengajar di SMPN tersebut, wawancara yang peneliti lakukan terhadap guru
tersebut menggunakan alat bantu berupa alat tulis dan alat kelengkapan lainya
untuk mecatat wawancara dengan responden.
Pelaksanaan wawancara
sesuai jadwal yang telah ditetapkan peneliti dengan guru-guru tersebut, ada
yang peneliti temui di sekolah ada yang peneliti temui di rumah. Untuk menjaga
kerahsian idetitas guru, peneliti hanya mengunakan inisial dari nama guru tersebut.
Adapun guru yang peneliti wawancarai sebagai responden dalam penelitian ini
guru PKn yang mengajar di SMPN Kecamatan
Kayuagung.
Penelitian akan
mengurai hasil wawancara dengan seluruh guru PKn yang menjagar di SMPN Kecamatan
Kayuagung berjumlah 12 orang guru. Wawancara dilakukan dalam jangka waktu 1 bulan
yaitu mulai tanggal 8 Juli sapai 8 Agustus 2014. Peneliti menggunakan alat bantu berupa
alat tulis sebagai pencatat hasil wawancara. Peneliti mewawancara guru-guru dengan
terlebih dahulu membuat janji untuk mewawancainya. Wawancara dilakukan di
tempat yang telah janjikan atara peneliti dengan guru yang akan diwawancarai.
Berikut ini peneliti
jabarkan hasil wawancara yang telah peneliti lakukan dengan guru-guru PKn di
SMPN Kecamatan Kayuagung mengenai
persepsi guru PKn terhadap pelaksanaan RPP berbasis karakter yang berjumlah 14
orang guru yakni SMPN 1 dua orang, SMPN 2, dua orang, SMPN 3, dua orang , SMPN
4 3 orang SMPN 5 dua orang , SMPN 6 dua
orang.
1. Deskipsi wawancara guru di SMPN
1Kayuagung
Pelaksanaan wawancara
pertama di SMPN 1 Kayuagung yang dilakukan dengan mewawancarai guru PKn yang
mengajar di SMPN 1 Kayuagung, berjumlah dua orang, peneliti melakukan wawancara
dengan beliu pada hari jumat 12 juli 2014 pukul 09.00 sapai dengan selesai dikantor
SMPN 1 Kayuagung. Hal ini dikaikan dengan persepsi guru PKn terhadap
pelaksanaan RPP berbasis karakter di SMPN Kecamatan Kayuagung. Dalam melakukan
wawancara, peneliti menggunakan wawancara mendalam, dimana pedoman wawancara
digunakan hanya untuk mengingatkan peneliti mengenai aspek-aspek yang harus digali, serta apa yang sudah atau
belum ditanyakan. Pertanyaan yang ditanyakan kepada beliau yakni mengenai
persepsi guru PKn terhadap pelaksaan RPP berbasis karakter di SMPN Kecamatan
Kayuagung. Pertanyaan pembuka wawancara dengan beliu yakni peneliti menayakan
idetitas guru yang diwawancarai yakni keduanya alumni FKIP UNSRI, kemudian
pertanyaan selanjutnya bagaimana tanggapan beliau terhadap tujuan pembelajaran
pada RPP berbasis karakter, dalam menetukan tujuan pembelajaran pada RPP
berkarakter apakah beliau mengalami kesulitan. Jawaban dari ibu RT tidak
mengalami kesulitan alasanya karena nilai-nilai karakter itu sudah ada dalam
materi pembelajaran tentang norma, disitu sudah terlihat apa yang akan dicapai
dalam pembejaran normal tersebut, menurut ibu RT tidak mengalami kesulitan
karena dalam mengalami tujuan pembelajaran yang membuat tujuan pembelajaran
disesuikan dengan SK dan KD yang ada. Lalu peneliti menayakan mengenai tujuan
pembelajaran yang dimuat dalam RPP berbasis karakter yang sudah telaksana
sesuai dengan tujuan pembelajaran yang diharapkan. Jawab ibu RT iya suadah
terlaksana sesuai dengan tujuan pembelajaran yang diharapkan contohnya didalam
sikap kita menerapkan norma kesopanan, secara tidak langsung kita menyuruh
siswa untuk bersikap sopan terhadap guru yang sedang mengajar, pada norma agama
miasalnya membaca doa sebelum memulai pelajaran, kemudian menurut ibu sebagian
sudah terlaksana sesuai dengan tujuan yang diharapkan namun sebagian masih
dalam tahap penyesuaian. Selanjutnya peneliti menayakan dalam RPP berbasis
karakter harus terdapat nilai-nilai karakter yang dimasukan dalam materi
pelajaran, apakah Ibu guru mengalami kesulitan dalam menetukan nilai-nili
karakter agar sesuai dengan materi pembelajaran? bahwasanya diketahui
nilai-nilai karakter yang ada dalam pendidikan karakter terdapat 18 nilai
karakter pada pendidikan karakter contohnya nilai religius, nilai
tanggungjawab, nilai demokrasi, dan lain-lain, Ibu RT dan Ibu RW menjawab tidak mengalami kesulitan dalam
mengitergrasikan nili-nilai karakter kedalam materi pembelajaran karena menurut
beliau nilai-nilai karakter kedalam materi pembelajaran karena menurut beliau
nilai-nilai tersebut secara tidak langsung sudah ada didalam materi
pembelajaran jadi t inggal mencocokan nilai-nilai karakter yang ada.
Kemudian pertanyaan
selanjutnya peneliti menanyakn cara menanamkan nilai-nilai karakter kepada
siswa, Ibu RT dan RW menjawab cara menanamkan nilai-nilai tersebut adalah yang
pertama yaitu kita harus menjelaskan dulu materi yang akan di ajarkan dan
tujuan yang akan dicapai setelah selesai pembelajaran kemudian guru menjelaskan
nilai-nilai apa yang akan di terapkan contonya pada materi kesopanan, siswa
diharapkan tahu apa itu norma kesopanan, biasanya siswa menerapkan kepada guru,
ketika bertemu menyapa member salam, dan lain-lain. Kemudian pertanyaan
selanjutnya adalah menetukan model pembelajaran untuk RPP berbasis karakter
apakah Ibu guru mengalami kesuliatan mencari model yang sesuai denagan tujaun
pembelajara? Menurut Ibu RT dan Ibu RW menjawab dalam menetukan model
pembelajaran tidak mengalami kesulitan karena banyaknya model pembelajaran yang
ada jadi mereka merasa tidak ada kesuliatan karena banyak model pembelajaran
yang sesuai denagan materi yang diajarakan mereka juga tidak kesulitan, mereka
biasanya menggunakan model pembelajaran tongkat berjalan atau talking stick, dan snowball throwing, alasan mereka memilih model itu karena untuk
siswa SMP lebih mudah mereka memahaminya dan membuat mereka semangat untuk
belajar, kemudian kalu metode pembelajaran mereka pakai, patinya harus sesuai
denagan model yang diguanakan, contohnya tadi model yang dipakai yaitu tongkat
berjalan caranya sebelum memulai permainan telebih dahulu guru menjelaskan
materi yang dipelajari setelah itu baru menjelaskan tongkat kemasing-masing
siswa, biasnya dengan sambil bernyayi, tepuk tangan dan lain-lain, setelah
nyanyi selesai dilihat tongkat nya berhenti dimana, baru diberi pertanyaan
sesuai dengan materi yang dijelaskan, jadi metodenya dengan menjelaskan materi
kepada siswa yaitu ceramah.
Pertanyaan selanjutnya cara membuat
langkah-langkah pembelajaran pada RPP berbasis karakter, karena yang membedakan
RPP yang biasa denagan RPP berbasis karakter adalah pada kegiatan inti yang
terdapat tahapan-tahapan yaitu eksporasi, elaborasi dan kompirmasi, Ibu RT
dan Ibu RW menajawab dalam membuat laangkah-langkah
pembelajaran pertama adanya SK dan KD kemudian indikator dan tujuan
pembelajaran yang mencantumkan nilai-nilai karakter, adanya materi pokok,
nilai-nilai karakter yang harus diterapkan siswa, model dan metode
pembelajaran, kemudian pada langkah-langkah kegiatan pembelajaran meliputi
kegiatan awal yaitu apersepsi dan motipasi, kegitan inti meliputi ekplorasi, elaborasi
dan kompirmasi, terkhir kegiatan penutup, kemudian selajutnya sumber dan alat dan
penilaian atau evaluasi. pertanyaan selanjutnya adalah menurut Ibu guru adakah
kesulitan dalam membuat langkah-langkah kegiatan pembelajaran pada RPP berbasis
karakter? Menurut Ibu RT dan Ibu RW mereka tidak mengalami kesulitan dalam
membuat langkah-langkah kegiatan pembelajaran pada RPP berbasis karakter Karena
mereka tinggal melihat prosedur yang ada. Kemudian pertannyaan selanjutnya sebelum
proses pembelajaran berlangsung apakah Ibu memberikan apersepsi berupa melihat
kebersihan kelas, menanya siswa yang tidak hadir, menurut Ibu RT iya, sebelum
proses pembelajaran beliau terlebih dahulu melihat kondisi kelas apakah sudah
bersih atau belum, kemudian menanya siswa yang tidak hadir, menurut Ibu RW iya
beliyau mengatakan sebelum proses pembelajaran apersepsi memang harus ada, dan
sangat penting contohnya kalu kelas kotor tetapi guru tidak memperdulikan
keadaan kelas yang diajar maka kegitan pembelajaran tidak akan nyaman.
Pertanyaan selanjutnya
Apakah Ibu guru juga memberikan motivasi kepada peserta didik berupa memberikan
pertanyaan tentang materi sebelumnya? Menurut Ibu RT dan Ibu RW iya memberikan
motivasi berupa memberikan pertanyaan kepada siswa mengenai materi sebelumnya
sangat penting agar siswa dapat memahami dan mengingat kembali materi yang
dipelajari. Pertanyaan selanjutnya menurut Ibu guru memberikan apersepsi dan
motivasi kepada siswa sangat diperlukan? Ibu RT dan Ibu RW menjawab iya sangat diperlukan agar siswa
semangat belajar. Kemudian pertanuyaan selanjutnya, dalam penyusunan RPP terdapat tahap penutup, pada tahap
tersebut kegiatan apa yang biasanya Ibu guru lakukan? Biasa juga tanyajawab.
Pertanyaan selanjutnya menurut Ibu guru adakah kesuliatan dalam menyiapkan
media pembelajaran yang relevan dengan tujuan pembelajaran? Menurut Ibu RT dan
Ibu RW tidak mengalami kesulitan dalam menyiapkan media pembelajaran karena
untuk PKn media yang digunakan bermacam-macam tetapi harus sesuai dengan
tujuan pembelajaran. Kemudian pertanyaan
berikutnya Apakah Ibu guru mengalami kesulitan dam mencari sumber belajar yang
relepan dengan tujuan, materi dan nilai-nilai karakte? Ibu RT dan Ibu RW menjawab tidak mengalami kesulitan dalam mencari
sumber belajar, bisa jadi internet, buku LKS dari sekolah, buku pamduan dan
lain-lain. Pertanyaan selanjutnya prosedur penilaian yang di gunakan Ibu apakah
sudah relevan dengan tujuan pembelajaran? menurut Ibu RT dan Ibu RW teknik
penilaian yang digunakan juga sudah relevan sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Pertanyaan selanjutnya
Apakah Ibu guru menggunakan teknik penilaian yang relevan dengan tujuan
pembelajaran? menurut Ibu RT dan RW teknik pembelajaran yang digunakan juga
sudah relevan dan sesuai dengan tujuan pembelajaran. Kemudian pertanyaan
selanjutnya Apakah Ibu guru mengalami
kesulitan dalam membuat langkah-langkah kegiatan ekplorasi? Ibu RT dan Ibu RW
menjawab tidak mengalami kesulitan karna guru menuruti prosedur yang ada.
Kemudian menurut Ibu guru bagaimana melaksanakan kegiatan eksplorasi pada RPP
berbasis karakter? Ibu RT dan Ibu RW menjawab pada kegiatan ekplorasi pada guru menanamkan nilai-nilai karakter yang
sesuai denagan tujuan yang diharapkan, pada kegiatan ini guru menggunakan
berbagaimacam media dan sumber belajaran seperti buku panduan, buku cetak LKS,
internet dan lain-lain guna untuk menambah wawasan siswa dan membuat siwa untuk
rajin membaca dan memahami setiap sumber dan media yang berbeda-beda.
Pertanyaan selanjutnya Dalam tahap ekplorasi apakah Apa Ibu guru menambahkan
nilai karakter pada siswa, sesuai dengan denagan tujuan pembelajaran? menurut
Ibu RT dan Ibu RW dalam kegitan
ekplorasi nilai-nilai karakter ditanamkan kepada siswa sesuai tujuan
pembelajaran. pertanyaan selanjutnya apakah Ibu guru menggunakan berbagai macam media dan sumber belajar pada
kepada kegitan ekplorasi? Ibu RT dan Ibu RW menjawab iya media yang digunakan
bermacam-macam seperti media gambar dari Koran, gambar dari majalah, internet,
dan lain-lain. Pertanyaan berikutnya menurut Ibu bagaimana melaksanakan kegiatan
eloborasi dalam proses belajar mengajar? Menurut Ibu RT dan RW pada kegiatan
ini mereka menjawab guru memberikan kesepatan kepada siswa untuk mengalisis
materi yang diberikan kemudian memberikan kesepatan kepada siswa untuk
mempersentasikan hasil kerja mereka gunanya agar siswa tersebut aktif dalam pembelajaran dikelas.
Kemudian pertanyaanselanjutnya Apakah Ibu guru saat mengajar sudah sesuai
dengan sesuai dengan dengan prosedur elaborasi pada RPP berbasis karakter yang
telah dibuat? Ibu RT dan Ibu RW menjawab iya sudah sesuai dengan prosedur yang
ada. Pertanyaan selanjutnya apakah Ibu guru ketahui tentang kegiatan
kompirmasi? Ibu RT dan RW menjawab kegiatan kompirmasi adalah kegitan akhir
dari inti. Pertanyaan selanjutnya. Bagai mana Ibu guru melaksanakan kegiatan kompirmasi dalam proses
pembelajaran? Ibu RT dan RW menjawab
kegiatan kofirmasi ini biasanya mereka mengajak siswa atau melibatkan siswa
dalam menyipulkan hasil belajar dan biasanya member soal atau tugas kepada
siwa, gunanya untuk mengetahui kemapuan siswa dalam menyerap materi yang
diberikan dan apabila mereka belum paham bisa bertanya kepada guru. Kemudian
pertanyaan berikutnya menurut Ibu guru
dalam kegiatan komfirmasi , apakah siswa dilibatkan dalam menyimpulkan materi
pembelajaran yang telah dijelaskan? Menurut Ibu RT dan RW iya, dalam kegitan
kompirmasi siswa dilibatkan untuk menyimpulkan hasil dari pembelajaran guna
untuk mengajak siswa aktif dalam proses pembelajaran.
Selajutnya menurut Ibu
guru perlukah memberikan tugas kepada siswa setelah proses bejar mengajar
berakhir? Menurut Ibu RT dan Ibu iya perlu sekali, setiap selesai proses
pembelajaran guru perlu memberikan tugas kepada siswa agar tahu sejauh mana
pemahaman siswa terhadap materi dan materi yang belum dipahami oleh siswa. Selanjutnya
pada saat prosedur penilaian apak Ibu guru juga memberikan tes/ulangan kepada peserta didik? Menuru Ibu
RT dan Ibu RW iya, prosedur penilaian yang digunakan mereka biasanya member tes
atau ulangan juga bisa member tugas kepada siswa dalam menyerap materi yang
disampaikan. Kemudian menurut Ibu guru apakah menggunakan penilaian dengan
lembar pengamatan bisa melihat kemampuan peserta didik seterlah proses
pembelajaran? Ibu RT dan Ibu RW menjawab iya, dengan penilaian mengunakan
lembar pengamatan guru bisa melihat kemapuan pada saat proses pembelajaran
misalkan pada saat diskusi kelompok penilaian di lakukam juga cera individu
melalui lembar pengamatan. Kemudian dalam teknik penilaian apakah Ibu
menggunakan teknik yang efekif berupa melihat sikap dan tingkah laku siswa
ketitika belajar. Kemudian terakhir Apakah Ibu guru juga mengunakan teknik
penilai dengan patokan KKM (kreteria ketutasan minimal)? Ibu RT dan Ibu RW
menjawab iya sudah pasti pada teknik penilaian yang paling penting adalah
menggunakan nilai yaitu berupa KKM (kreteria ketuntasan minimal) yang disetiap
sekolah KKm berbeda-beda, untuk di SMPN 1 KKM nya adalah 75
2.
Deskripsi Wawancara
Guru di SMPN 2 Kayuagung
Selanjutnya peneliti
melakukan wawancara di SMPN 2 Kayuagung, pelaksanaan wawancara peneliti lakukan
di kantor SMPN 2, peneliti melakukan wawancara dengan beliau pada hari jumad 12
Juli 2014 pukul 10.00 sampai dengan selesai, peneliti melakukan wawancara
kepada guru PKn yang mengajara di SMPN 2 yang berjumlah dua orang. Pertanyaan
yang ditanyakan kepada beliau yakni mengenai persepsi guru PKn terhadap
pelaksanaan RPP berbasis karakter di SMPN Kecamatan Kayuagung. Di SMPN 2 tidak hanya menerapakan pendidikan lalulintas.
Pendidikan karakter di SMPN2 secara tersurat dimasukkan dan diterapkan kedalam
kedalam RPP pada tahun 2010. Pertanyaan yang peneliti tanyakan sama seperti di
SMPN 1 yakni peneliti menanyakan tentang identitas guru yang diwawancarai yakni
keduanya alumni FKIP UNISKI, kemudian selanjutnya bagaimana tanggapan beliau
terhadap tujuan pembelajaran pada RPP berbasis karakter, dalam mencantumkan
tujuan pembelajaran pada RPP berkarakter apakah beliau mengalami kesulitan, Ibu
YN dan Ibu ZD menjawab mereka mengalami kesulitan karena alasanya sama yaitu
karakter itu merupakan tingkah laku dan juga dalam menentukan tujuan
pembelajaran itu kita tinggal melihat standar kompetensi dasar yang ada, dan
tinggal mecocokkan dengan nilai-nilai karakter. Kemudian pertanyaan selanjudnya
peneliti menayakan mengenai penerapan tujuan pembelajaran pada RPP berbasis
karakter sudah sesui belum dengan tujuan pembelajaran yang diharapkan Ibu YN
dan Ibu ZD menjawab sudah sesuai dengan tujuan yang diharapkan, beliau
mengatakan bahwasanya karakter itu adalah tingkah laku, yang dilihat adalah
melihat tingkah laku anak, merubah sikap atau tingkahlaku anak menjadi lebih
baik, contohnya pada nilai persatuan, disitu mereka tidak tahu nilai perstuan
itu seperti apa, jadi dengan dijelaskan oleh guru mereka menjadi tahu dan juga
mereka akan memiliki rasa nilai perstuan terhadap negaranya.
Selanjutnya pertanyaan
berikutnya yakni cara menanamkan nilai-nilai karakter kepada siswa dan
kesulitan apa yang dihadapi dalam memasukan nilai-nilai karakter dalam
pembelajara, Ibu YN menjawab tidak mengalami kesulitan dalam menerapkan nilai
karakter ke dalam materi pembelajaran dan cara menanamkan nilai karakter kepada
siswa terlebih dahulu menjelaskan materi pembelajaran dan tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai, menurut Ibu ZD
menjawab kesulitan pasti ada, kesulitan biasanya dalam menetukan
nilai-nilai yang ada, contoh nilai kepatuhan identik dengan kedisiplinan siswa
juga adanya nilai tangungjawab, beliau sulit menanamkan nilai kepatuhan
sekaligus nilai tangungjawab, kebanyakan siswa melasanakan kepatuahan tetapi
ketika salah mereka tidakbertangungjawab, jadi disitu kesulitan yang di alami
para guru, tetapi sebaliknya guru tidak ada kesulitan memasukan nilai-nilai
karakter yang lain, dan dalam menanamkan nilai-nilai tersebut kepada siswa yang
pertama beliau lakukan adalah dengan bercerita menjelaskan materi dan tujuan
pembelajaran bela Negara, di situ beliau bercerita mengenai pahlawan-pahlawan zaman
dahulu merebut Negara Indonesia sehingga sampai merdeka, disitu siwa akan
memiliki rasa bela Negara yang tinggi, rasa patriottisme, dan perbuatan yang
nyata misalkan memperingati hari pahlawan dan upacara benderasetiap hari senin.
Pertanyaan selanjutnya mengenai model pembelajaran yang relevan dengan RPP
berbasis karakter dan kesulitan dalam memilih model adan metode pembelajaran,
Ibu YN dan ZD menjawab tidak ada kesulitan dalam memilih model pembelajaran dan
juga beliau mengatakan model yang mereka gunakan harus disesuaikan dengan
materi yang ada misal materi pembelajaran sistem pemeritahan, mereka mencari
model yang tepat, kemudian peneliti model apa yang biasa dipakai, jawaban kedua
guru berbaeda, Ibu YN biasa memakai model pembelajaran snowball throwing dan talking
stick sedankan Ibu ZD menyesuikan denagan model yang ada dalam RPP, alas an
mereka mengguakan model pembelajaran adalah agar siswa tidak bosan dalam
belajar, membuat mereka semangat dan termotivasi. Kemudian untuk metode yang
digunakan juga harus sesuai dengan model yang dipakai kalau tidak sesui
pembelajaran tidak akan berjalan sesuai dengan tujuan yang diharapkan misalkan
model yang dipakai snowball throwing
yaitu lempar-lempar bola atau kertas, yang pertama dilakukan adalah guru
membentuk siswa menjadi beberapa kelompok dan mereka berdiskusi jadi metode
yang dipakai adalah metode diskusi.
Pertanyaan selanjutnya adalah mengenai
langkah-langkah kegitan pembelajaran pada RPP berbasi karakter, karena yang
membedakan RPP yang biasa dengan RPP berbasis karakter adalah pada kegitan inti
yang tetrdapat tahapan-tahapan yakitu ekpslorasi, elaborasi dan komfirmasi
kemudian tercantum nilai karakter yang harus ditanamkan kepada siswa, Ibu YN
dan ZD menjawab dalam mebuat langkah-lankah pembelajaran yang pertama adanya KD
dan SK kemudian indikator dan tujuan pembelajaran yang mencantumkan nilai-nilai
karakter, model dan metode pembelajaran, kemudian pada langkah-langkah kegitan
pembelajaran meliputi kegitan awal yaitu apersepsi dan motivasi, kegiatan inti
meliputi ekplorasi, elaborasi dan kompirmasi, terakhir kegitan penutup,
kemudian selanjutnya menyiapkan sumber dan alat belajar dan penilaian evaluasi.
Pertanyaan selanjutnya adalah menurut Ibu guru adakah kesuliatan dalam membuat
langkah-langkah kegitan pembelajaran pada RPP berbasis karakter? Menurut Ibu YN
dan ZD mereka tidak mengalami kesulitan dalam membuat langkah-langkah kegiatan
pembelajaran pada RPP berbasis karakter karena mereka tinggal melihat prosedur
yng ada. Kemudian pertanyaan selajutnya sebelum proses pembelajaran berlangsung
apakah Ibu guru memberikan apersepsi berupa melihat kebersihan kelas, menanyakan
siswa yang tidak hadir? Menurut Ibu YN
dan Ibu ZD iya, sebelum proses pembelajaran beliau terlebih dahulu melihat
kondisi kelas apakah sudah bersih atu belum kemudian, menaya siswa yang tidak
hadir, contohnya kalau kelas kotor tetapi guru tidak memperdulikan keadaan
kelas yang diajar maka maka kegitan pembelajaran tidak nyaman. Petanyaan
selanjutnya Apakah Ibu guru member motivasi kepada peserta didik berupa member
pertanyaan tentang materi sebelumnya? Ibu YN dan Ibu ZD menjawab iya memberi
motivasi berupa memberi pertanyaan kepada siswa mengenai materi sebelumnya
sangat penting agar siswa dapat memahami dan mengingat kembali materi yang
sudah di pelajari. Pertanyaan selanjutnya menurut Ibu guru memberikan apersepsi
dan motivasi kepada siswa sangat diperlukan? Ibu YN dan ZD menjawab iya sangat
diperlukan agar siswa semangat belajar.
Kemudian pertanyaan
selanjutnya dalam penyusunan RPP terdapat tahap penutup, pada tahap tersebut
kegiatan apa yang biasa Ibu lakukan? Menurut Ibu YN dan ZD kegitan yang biasa
dilakukan pada kegitan penutup adalah memberi
evaluasi d atau penilaian berupa tugas dan latihan, bisa juga Tanya
jawab. Pertanyaan selanjutnya menurut Ibu guru adakah kesulitan dalam
menyiapkan media pembelajaran yang relevan dengan tujuan pembelajara? Menurut
Ibu YN dan Ibu ZD tidak mengalami kesulitan dalam menyampaikan media
pembelajaran karena untuk PKn media yang digunakan bermacam-macam tapi harus
sesuai dengan tujuan pembelajaran. kemudian pertanyaan berikutnya apkah Ibu
mengalami kesulitan dalam mencari sumber belajar yang relevan dengan tujuan,
materi dan nilai-nilai karakte? Ibu YN dan ZD
menjawab tidak mengalami kesulitan dalam mencari sumber belajar, bisa
dari intenet buku, LKS dari sekolah, buku panduan dan lain-lain. Pertanyaan
selanjutnya prosedur penilaian yang diguanakan Ibu guru apakah sudah relevan
dengan tujuan pembelajaran? menurut Ibu YN dan ZD prosedur yang digunakan sudah
relevan dan sesuai dengan tujuan pembelajaran. pertanyaan selanjutnya Apakah
Ibu mengunakan teknik penilaian yang relevan dengan tujuan pembelajara? Menurut
Ibu YN dan ZN teknik penilaian yang digunakan juga sudah relevan dan sesuai
dengan tujuan pembelajaran. Kemudian pertanyaan berikutnya Apakah Ibu guru
mengalami kesulitan dalam membuat langkah-langkah kegiatan ekplorasi? Ibu YN
dan Ibu ZD iya media yang digunakan bermacam-macam seperti media dari Koran, gambar
dari majalah, internet dan lain-lain. Pertanyaan berikunya menurut Ibu
bagaimana melakukan kegitan elaborasi dalam proses belajar mengajar? Menurut
Ibu YN dan ZD pada kegiatan ini mereka
menjawab guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menganalisis materi yang
diberika kemudia memberikan kesempatan kepada siswa untuk mepersentasikan hasil
kerja mereka gunanya agar siswa tersebut aktif dalam pembelajaran dikelas.
Kemudian pertanyaan selanjutnya Apakah Ibu guru saat mengajar sudah sesuai
dengan prosedur elaborasi pada RPP berbasis karakter yang telah dibuat? Ibu YN
dan ZD menjawab iya sudah sesuai dengan perosedur yang ada.
Pertanyaan selatjutnya
Apakah Ibu guru ketahui tentang kegiatan kompirmasi? Ibu YN dan ZD menjawab
kegitan kompirmasi adalah kegiatan akhir dari kegiatan inti. Pertanyaan
selanjutnya bagai mana Ibu guru melaksanakan kegiatan kompirmasi pada proses
belajar mengajar? Ibu YN dan ZD menjawab kegitan kompirmasi ini biasanya mereka
mengajak siswa atau melibatkan siswa dalam
menyimpulkan hasil belajar dan biasanya member soal atau tugas kepada siswa,
gunanya untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menyerap materi yang diberikan
dan apabila mereka belum paham bisa bertanya kepada guru. Kemudian pertanyaan
berikutnya Menut Ibu guru dalam kegitan kompirmasi, apakah siswa dilibatkan
dalam menyipulkan materi yang sudah dijelaskan? Menurut Ibu YN dan ZD iya,
dalam kegitan kom pirmasi siswa dilibatkan untuk menyimpulkan hasil pembelajar
gunanya untuk mengajak siswa aktif dalam proses pembelajaran. Selanjutnya
menurut ibu guru perlukah memberikan tugas kepada siswa setelah proses belajar
beakhir? Menurut Ibu YN dan ZD iya perlu sekali, setiap selesai proses guru
perlu meberi tugas kepada siswa agar tahu sejauh mana pemahaman siswa terhadap
materi dan materi apa yang belum dipahami oleh siswa. Selanjutnya pada saat
prosedur penilaian apakah Ibu guru memberikan tugas kepada peserta didik dan
apakah Ibu guru juga memberikan tes/ulangan kepada peserta didik? Menurut ibu
YN dan ZD iya, prosedur penilaian yang digunakan mereka bisanya member tes atau
ulangan dan juga bisa member tugas kepada siswa guna untuk melihat kemapuan
siswa dalam menyerap materi yang disampaikan. Kemudian menurut Ibu guru apakah
menggunakan penilaian dengan lembar pengamatan bisa melihat kemapuan peserta
didik setelah proses pembelajaran? Ibu YN dan ZD menjawab iya, penilaian
menggunakan lembar pengamatan guru bisa melihat kempuan pada saat proses
pembelajaran misakan pada saat diskusi kelompok penilaian dilakukan juga secara
individu melalui lembar pengamatan. Kemudian dalam teknik penilaian apakah Ibu
menggunakan penilaian efektif? Bagaimana
cara Ibu menggunakan penilaian tersebut? Ibu YN dan ZD menjawab iya menggunakan
penilaian efektif berupa melihat sikap dan tingkah laku siswa ketika belajar.
Kemudian terakhir Apakah Ibu juga menggukan teknik penilaian dengan patokan KKM
(criteria ketuntasan minimal)? Ibu YN dan ZD menjawab iya teknik penilaian yang
penting adalah menguanakan nilai yaitu berupa KKM ( criteria ketuntasan minimal)
yang disetiap sekolah KKm berbeda–beda, untuk di SMPN 2 KKM nya adalah 75.
3.
Deskipsi wawancara SMPN
3 kayuagung
Selanjutnya peneliti
melakukan penelitian di SMPN 3 kayuagung, pelaksanaan wawancaran peneliti
lakukan di kantor SMPN 3, peneliti melakukan wawancara dengan beliau pada hari
kamis tanggal 10 Juli pada pukul 09.00 sampai dengan selesai, peneliti
melakukan wawancara kepada guru PKn yang mengajar di SMPN 3 yang berjumlah 3
orang. Pertanyaan yang ditanyakan kepada beliau sama halnya seperti di SMPN
sebelumnya yakni mengenai persepsi guru PKn terhadap pelaksanaan RPP berbasis
karakter di SMPN Kecamatan Kayuagung. Pertanyaan pertama peneliti menanyakan
identitas guru PKn yang mengajar di sekolah tersebut yang berjumlah tiga orang
, kedua alumni FKIP UNSRI. Kemudian peneliti langsung menanyakan mengenai
menetukan tujuan pembelajaran pada RPP berbasis karakter, kesulitan apa yang dihadapi,
menurut Ibu IT, Ibu dan Ibu DV mereka menjawab tidak mengalamim kesulitan
karena tujun pembelajaran yang mereka buat berdasarkan SK dan KD materi
pembelajaran, jadi pembelajaran. jadi
nilai-nilai karakter yang mereka tanamkan disesuikan dengan SK dan KD materi
pembelajaran, kemudian pertanyaan selanjutnya penerapan tujuan pembelajaran
pada RPP berbasis karakter telah sesuai atau belum dengan tujuan pembelajaran
yang diharapkan, Ibu IT, Ibu Ibu DV
menjawab iya telah sesuai dengan tujuan yang diharapkan karena tujuan
pembelajaran sebelumnya telah sesuai dengan SK dan KD materi pelajaran,
selanjutnya peneliti menayakan Bagaimana menetukan dan menerapkan nilai-nilai
karakter dalam materi pembelajaran kepada siswa dan kesulitan apa yang dihadapi
dalam menetukan nilai-nilai karakter itu, Ibu IT, dan Ibu DV menjawab nilai dalam materi
pembelajaran sebelumnya telah disesuaikan dengan SK dan KD materi pelajaran
PKn, setelah itu nilai dicantumkan ke dalam RPP PKn dan guru mengajarkan atau
menamkan karakter tersebut berkaitan dengan materi, kemudian cara guru
menanamkan karakter tersebut pertama menjelaskan dulu materi apa yang akan
dipelajari, dan tujuan yang akan dicapai setelah proses pembelajaran kemudian
setelah proses pembelajaran selesai siswa diharapkan dapat menerapkan
nilai-nilai karakter dilingkungan sekolah khususnya gunanya untuk membetuk
sikap dan budipekerti siswa agar lebih baik lagi. Kemudian beliau menambahkan
lagi tidak mengalami kesuliatan dalam menentukan nilai-nilai karakter kedalam
materi pembelajaran karena nilai-nilai karakter itu sudah ada dalam materi
pelajaran yang akan diajarkan tinggal kita sebagai guru menerapkanya pada
siswa.
Kemudian pertanyan selanjutnya peneliti
menayakan mengenai menentukan model dan metode
pembelajaran yang sesuai dengan pendidikan karakter, Ibu IT, dan DV menjawab kalau untuk model pembelajaran
mereka tiadak mengalami kesulitan dalam menetukan dan mengunakan model dan
metode pembelajaran, karena model pembelajaran yang digunakan berpariasi,
mereka biasanya mengunakan model pembelajaran tongkat berjalan yaitu belajar sambil bermain gunanya agar
siswa tiadak mudah bosan saat belajar PKn, kemudian untuk metode pembelajaran yang dipakai harus sesuai dengan model yang
diguanakan alasanya harus searah atara model yang digunakan dan metode yang
dipakai agar pembelajaran lebih terarah. Kemudian pertanyaan selanjutnya
mengenai lankah-langkah kegiatan pembelajaran, karena yang membedakan RPP biasa
dengan RPP berbasis berkarakter adalah pada kegitan inti yang terdapat
tahapan-tahapan yaitu ekplorasi, elaborasi dan kompirmasi kemudian tercatum
nilai karakter yang harus ditanamkan kepada siswa, Ibu IT, dan DV menjawab dalam membuat
lankah-langkah pembelajaran yang pertama adanya SK dan KD kemudian indikator
dan tujuan pembelajaran yang menaactumkan nilai-nilai karakter, adanya materi
pokok, nilai karakter harus diterapkan siswa, model dan metode pembelajaran,
kemudian pada langkah-langkah kegitan pembelajaran meliputi kegiatan awal yaitu
apersepsi dan motivasi, kegiatan inti meliputi eksplorasi, elaborasi dan komfirmasi,
terakhir kegitan penutup, kemudian selanjutnya adalah Menurut Bpk/Ibu guru
adalah kesulitan dalam membuat langkah-langkah kegitan pembelajaran pada RPP
berbasis karakte? Menurut Ibu IT, dan
Ibu DV mereka tidak mengalami kesuliatan dalam membuat langkah-langkah kegiatan
pembelajaran pada RPP berbasis karakter karena mereka tinggal melihat prosedur
yang ada. Kemudian pertanyaan selanjutnya sebelum proses pembelajaran
berlangsung apakah Bpk/Ibu guru memberiakan apersepsi berupa meliahat kebersiah
kelas, menanyakan siswa yang tidak hadir? Menurut Ibu IT, dan Ibu DV iya,
sebelum proses pembelajaran beliau terlebih dahulu melihat kondisi kelas apakah
sudah bersih atu belum, kemudian menanyakan siswa yang tidak hadir, pertanyaan
selanjutnya Apakah Bpk/Ibu guru memberikan apersepsi dan motivasi kepada
peserta didik berupa pertanyaan kepada siswa mengenai materi sebelumnya?
Menurut Ibu IT, dan DV iya memberikan motivasi berupa memberikan pertanyaaan
kepada siswa mengenai materi sebelumnya sangat penting agar siswa dapat
memahami dan mengingat kembali materi yang sudah dipelajari. Pertanyaan
selanjutnya menurup Bpk/Ibu guru memberikan apersepsi dan motivasi kepada siswa
sangat diperlukan? Ibu IT, dan DV
menjawab iya sangat diperluakan agar siswa semangat untuk belajar.
Kemudian pertanyaan selanjutnya dalam
penyusunan RPP terdapat tahapan penutup, pada tahap tersebut kegiatan apa yang
biasa Bpk/Ibu guru lakukan? Menurut Ibu IT, ,dan Ibu DV kegitan yang dilakukan
pada kegitan penutup adalah memberikan evaluasi berupa tugas dan latihan, bisa
juga Tanya jawab. Pertanyaan selanjutnya Menurut Bpk/Ibu guru adakah kesulitan
dalam menyiapkan media pembelajaran yang relevan dengan tujuan pembelajaran?
Menurut Ibu IT, dan Ibu DV tidak mengalami kesulitan dalam menyiapkan media
pembelajaran karena untuk PKn media yang digunakan bermacam-macam tapi harus
sesuai dengan tujuan pembelajaran. Kemudian pertanyaan berikutnya Apakah
Bpk/Ibu guru mengalami kesulitan dalam mencari sumberbelajar yang relevan
dengan tujuan, materi dan nilai-nilai karakte? Ibu IY, dan Ibu DV menjawab
tidak mengalami kesulitan dalam mencari sumber belajar, bisa dari internet,
buku, LKS dari sekolah, buku panduan dan lain-lain. Pertanyaan selanjutnya
prosedur penilaian yang digunakan Bpk/Ibu guru Apakah sudah relevan dengan
tujuan pembelajaran? menurut Ibu IT,dan Ibu DV teknik penilaian yang digunakan
sudah relevan dan sudah sesuai dengan tujuan pembelajaran. Kemudian tujuan
pertanyaan berikutnya Apakah Bpk/Ibu mengalami kesuliatan dalam membuat
langkah-langkah ekplorasi? Ibu IT, dan Ibu DV tidak mengalami kesuliatan karena
guru menuruti prosedur yang ada. Kemudian menurut Bpk/ Ibu bagaimana melaksanakan kegitan ekplorasi pada RPP
berbasis karakter? Ibu IT, menjawab pada
kegitan ekplorasi para guru menanamkan nilai-nilai karakter yang sesuai dengan
tujuan yang diharapkan, pada kegitan ini guru mengunakan macam-macam media dan
sumber belajar seperti buku panduan , buku cetak, LKS , internet dan lain-lain guna menambah
wawasan siswa dan membuat siswa ranjin membaca dan memahami media dan sumber
yang berbeda-beda. Pertanyaan selanjutnya dalam tahap ekplorasi Apakah Bpk/Ibu
guru menamakan nilai karakter pada siswa, sesuai dengan tujuan pembelajaran?
menurut Ibu IT, dan Ibu DV dalam kegiatan ekplorasi nilai-nilai karakter yang
ditanamkan kepada siswa sesui dengan tujuan pembelajaran. Pertanyaan
selanjutnya Apakah Bpk/Ibu guru menggunakan berbagai macam media dan sumber
belajar pada kegitan ekplorasi? Ibu IT, dan Ibu DV menjawab iya media yang
diguanakan bermacam-macam seperti media gambar dari Koran, gambar dari majalah,
internet, dan lain-lain.
Pertanyaan berikutnya
Menurut Bpk/ibu guru bagaimana melaksanakan kegiatan elaborasi dalam proses
belajar mengajar? Menurut Ibu IT, dan Ibu DV pada kegiatan ini mereka menjawab
guru memberikan kesepatan kepada siswa untuk menganalisis materi yang diberikan
kemudian member kesempatan kepada siswa untuk mempersentasikan hasil kerja
mereka gunanya agar siswa tersebut aktif dalam pembelajaran di kelas. Kemudian
pertanyaan selanjutnya Apakah Bpk/Ibu guru saat mengajar sudah sesuai prosedur
elaborasi pada RPP berbasis karakter yang telah dibuat? Ibu IT, dan Ibu DV menjawab iya sudah sesuai dengan
prosedur yang ada. Pertanyaan selanjutnya Apakah Bpk/Ibu guru ketahaui tentang
kegiatan kompirmasi? Ibu IT, dan Ibu Dv menjawab kegiatan kompirmasi adalah
kegitan akhir dari kegitan inti. Pertanyaan selanjutnya Bagaimana Bpk/Ibu guru
melakasanakan kegitan kompirmasi pada proses belajar mengajar? Ibu IT, dan Ibu
DV menjawab kegitan kompirmasi ini biasanya mereka mengajak siwa atau
melibatkan siswa dalam menyimpulkan hasil belajar dan biasanya member soal atau
tugas kepada siswa, gunanya untuk mengetahui kempuan siwa dalam menyerap materi
yang diberikan dan apabila mereka belum paham mereka bertanya kepada guru. Kemudian
pertanyaan berikutnya Menurut Bpk/Ibu guru dalam kegitan kompirmasi, apakah
siswa dilibatkan dalam menyimpulkan materi pembelajaran yang telah dijelaskan?
Menurut Ibu IT, dan Ibu DV iya, dalam kegiatan kompirmasi siwa dilibatkan
unntuk menyimpulkan hasil dari pembelajaran gunanya untuk mengajak siswa aktif
dalam proses pembelajaran. selanjutnya menurut Bpk/Ibu guru perlukah member
tugas kepada siwa setelah proses belajar mengajar berakhir? Menurut Ibu IT, dan
Ibu DV iya perlu sekali, setiap selesai proses pembelajaran guru perlu member
tugas kepada siswa agar tahu sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi dan
materi apa yang belum dipahami oleh siswa.
Selanjutnya pada saat
prosedur penilaian apakah Bpk/Ibu guru memberikan tugas kepada peserta didik dan
apakah Bpk/Ibu guru juga memberikan tes/ ulangan kepada peserta didik? Menurut
Ibu IT, dan Ibu DV iya, prosedur penilaian yang digunakan mereka biasanya
memberikan tes atau ulangan dan juga biasa memberika tugas kepada siswa gunanya
untuk melihat kemapuan siswa dalam menyerap materi yang di sampaikan. Kemudian
menurut Bpk/Ibu guru apakah mengunakan penilaian dengan lemabar pengamatan bisa
melihat kemapuan peserta didik setelah proses pembelajaran? Ibu IT, dan Ibu Dvmenjawab
iya, denagan penilaian menguanakan lembar pengamatan bisa melihat kemampuan
pada saat proses pembelajaran misalkan pada saat diskusi kelompok penilaian
juga dilakukan secara individu melalui lembar pengamatan . Kemudian dalam
teknik penilaian Apakah Bk/Ibu guru mengunakan penilaian efektif? Bagaimana
cara Bpk/Ibu mengunakan penilain tersebut? Ibu IT, Ibu DV iya mengunakan
penilan efektif berupa melihat sikap dan tingkah laku siswa ketika belajar.
Kemudian terakhir Apakah Bpk/Ibu guru juga menggukan teknik penilaian dengan
patokan KKM (criteria ketuntasan minimal)? Ibu IT, dan DV menjawab iya sudah
pasti pada teknik penialaian yang penting adalah mengunakan nilai berupa KKM
(criteria ketuntasan minimal) yang disetiap sekolah KKm berbeda-beda, untuk di
SMPN 3 KKM nya adalah 72.
4.
Deskripsi Wawancara
Guru di SMPN 4 Kayuagung
Selanjutnya peneliti
melakukan wawancar di SMPN 4 Kayuagun, pelaksanaan wawancara peneliti lakukan
di kantor SMPN 4, peneliti melakukan wawancara dengan beliau pada hari sabtu
tanggal 12 Juli 2014 pukul 10.00 sampai dengan selesai, peneliti melakukan
wawancara kepada guru PKn yang mengajar di SMPN 4 yang berjumlah tiga orang.
Pertanyaan yang ditanyakan kepada beliau sama halnya dengan SMPN sebelunya yakni
mengenai persepsi guru Pkn terhadap
pelaksanaan RPP berbasis karakter di SMPN Kecamatan Kayuagung. Pertanyaan
pertama yang peneliti tanyakan adalah identitas guru PKn yang berjumlah dua
orang, keduaya alumni FKIP UNSRI yaitu Ibu
IC, Ibu MH, selanjutnya peneliti menayakan mengenai kseulitan dalam
menetukan tujuan pembelajaran pada RPP berbasis karakter, Ibu IC, dan Ibu HM menjawab tidak mengalami kesulitan alasanya
karena PKn sudah dari dulu berkarakter hanya saja baru sekarang dituliskan ke
dalam perangkat pembelajaran kemudian untuk membuat tujuan pembelajaran tidak sulit
karena tinggal melihat standar kompetensi dan kompetensi dasar yang telah ada, kemudian
pertanyaa selanjutnya mengenai penerapan tujuan pembelajaran dalam RPP berbasis
karakter telah sesuai atau belum dengan tujuan yang diharapkan, jawab Ibu IC,
Ibu dan HM adalah penerapannya belum
maksimal atau belum sepenuhnya terlaksana kepada siswa alasanya atau kendala
yang dihadapi adalah kebanyakan siswa sekarang hanya memahami teori daripada
praktik sehari-hari sehingga penerapan disekolah belum maksimal, misalkan siswa
tahu apa itu sopan santun tetapi mereka kadang malas atau pura-pura tidak tahu
bagaimana penerapan sopan santun itu. Sehingga saat ini gir u-guru di SMPN 4
Kayuagung akan lebih mendidik siswa bagaimana menerapkan nilai-nilai karakter
dilingkungan sekolah.
Pertanyaan selanjutnya bagaimana
menetukan dan menerapkan nilai-nilai karakter dalam materi pembelajaran kepada
siwa dan kesulitan apa yang dihadapi dalam menentukan nilai-nilai karakter itu,
jawab ketiga guru PKn di SMPN 4 Kayuagung berbeda , menurut Ibu IC yang pertama
menjawab kalau dalam menentukan nilai-nilai karakter kedalam materi
pembelajaran tidak mengalami kesulitan karena kalu sudah memahami materi
pembelajaran maka nilai-nilai yang harus diterapkan tinggal mencocokan saja misalkan
belajar mengenai norma agama artinya nilai karakter yang harus diterapkan
adalah diharapkan anak itu mengerti akan nilai agama dan juga diharapkan
religius, tetapi kalau untuk menerapkannya kepada siswa belum sepenuhnya
tecapai karena beliau mengatakan rata-rata siswa di SMPN 4 penghasilan
orantuanya menengah kebawah sehingga menyebabkan kurangnya didikan dari orang
tua dirumah karena siswa itu bukan hanya
mendapat pendidikan disekolah melaikan dirumah lebih utama, beliau juga
mengatakan di SMPN 4 setiap hari sebelum belajar mengadakan yasinan bersama, disini telihat
kurang keseriuasan dari anak untuk membaca yasiin karna tidak tahu bahwa yasiin
merupakan nilai religius dalam pendidikan karakter, jadi kata beliau akibat
kurangnya pendidikan dirumah siswa jadi bermalas-malasan disekolah untuk
membaca yasiin dengan baik. Jadi agar siswa tesebut memiliki kesadaran akan
pentingnya menerapkan nilai religius, beliau mengawasi dan mengajak siswa untuk
lebih seius belajar. Kemudian beliua juga mengatakan dalam menerapkan nilai
karakter kepada siswa sebelumnya pulang sekolah beliau membiaskan siswa untuk
bersalaman kepada guru, nilai yang diterapkan adalah nilai sopan santun. Kemudian
jawaban dari Ibu HM mengenai bagaimana
menentukan dan menerapkan nilai-nilai karakter dalam materi pembelajaran kepada
siswa dan kesulitan apa yang dihadapi dalam menentukan nilai-nilai karakter itu
beliau tidak mengalami kesuliatan dalam memasukan atau menentukan nilai-nilai
karakter karena beliau berpendapat materi pembelajaran PKn itu secara tidak
lansug sudah memuat nilai-nilai karakter dan sudah relevan dengan materi
pembelajaran contohnya pada materi bela Negara, disitu sudah diajarkan cinta
tanah air, patriotism, rasa tanggungjawab dan lain-lain. Kemudian cara
menerapkanya kepada siswa adalah dengan cerita-cerita yang berhubungan dengan
materi pembelajaran dan memberikan contoh yang nyata seperti cinta lingkungan,
prilaku yang harus ditanamkan adalah menjaga kebersihan sekitar, membuang sampah
pada tempatnya.
Selanjutnya pertanyaan
berikutnya adalah mengenai model dan metode pembelajaran dan kesulitan yang
dihadapi dalam menentukan model dan metode pembelajaran, jawaban dari Ibu IC, dan
Ibu HM, tidak mengalami kesulitan dalam menentukan model pembelajaran, mereka
mengatakan biasanya menggunakan model pembelajaran talking stick atau tongkat bejalan, alasanya agar siswa semangat
untuk belajar, disini model pembelajaranya adalah belajar sambil bermain jadi
siswa belajar sambil bermain secara bebas tetapi sesuai dengan materi yang
dipelajari, kemudian untuk metode belajar yang dipakai harus singkron dengan
model yang digunakan.
Kemudian pertanyaan
selanjutnya adalah mengenai langkah-langkah kegiatan pembelajaran pada RRP
berbasis karakter, karna yang membedakan RPP yang biasa dengan RPP berbasis
karakter adalah pada kegitan inti yang terdapat tahapan-tahapan yaitu
ekplorasi, elaborasi dan komfirmasi kemudian tercantum nilai karakter yang
harus ditanamkan kepada siswa, Ibu IC, dan
Ibu HM menjawab dalam membuat
langkah-langkah pembelajaran yang pertama adanya SK dan KD kemudian indikator
dan tujuan pembelajaran yang mencantumkan nilai-nilai karakter, adanya materi
pokok , nilai-nilai karakter yang harus ditetapkan siswa, model dan metode
pembelajaran kemudian pada langkah-langkah kegitan pembelajaran meliputi
kegitan awal yaitu apersepsi dan motivasi, kegitan inti meliputi ekplorasi,
elaborasi dan kompirmasi, terakhir kegiatan penutup, kemudian selanjutnya
meyiapkan sumber dan alat belajar dan penilaian evaluasi. Pertanyaan
selanjutnya adalah menurut Bpk/Ibu guru adakah kesulitan dalam membut
langkah-langkah kegiatan pembelajaran pada RPP berbasis karakter? Menurut Ibu
IC, dan Ibu HM mereka tidak mengalami kesulitan dalam membuat langkah-langkah
kegiatan pembelajaran RPP berbasis karakter karena mereka tinggal meliahat
prosedur yang ada. Kemudian pertanyaan selanjutnya sebelelum proses
pembelajaran berlangsung apakah Bpk/Ibu memberikan apersepsi berupa meliahat
kebersihan kelas apakah sudah bersih atau belum, kemudian menyakan siswa yang
tidak hadir, contohnya kelas kotor tetapi guru tidak memperdulikan keadaan
kelas yang diajar maka kegitan belajar tidak nyaman. Petanyaan selanjutnya Apakah
Bpk/Ibu guru memberikan motivasi kepada peserta didik berupa pertanyaan tentang
materi sebelumya? Menurut Ibu IC, dan HM, iya memberikan motivasi berupa
pertanyaan kepada siswa mengenai materi sebelumnya sanagat penting agar siswa
dapat memahami dan mengingat kembali materi yang sudah dipelajari.
Pertanyaan selanjutnya
menurut Bpk/Ibu guru memberikan apersepsi dan motivasi kepada siswa sangat diperlukan?
Ibu IC, Ibu dan HM menjawab iya sangat diperlukan agar siswa
semangat untuk belajar. Kemudian pertanyaan selanjutnya dalam penyusunan RPP
terdapat tahap penutup, pada tahap tersebut kegiatan apa yang biasa Bpk/Ibu
lakukan? Menurut Ibu IC, dan Ibu HM kegitan yang biasa dilakukan pada kegitan
penutup adalah member evaluasi berupa tugas dan latiahan, bisa juga tanyajawab.
Pertanyaan selanjutnya menurut Bpk/Ibu guru adakah kesuliatan dalam menyipkan
media pembelajaran yang relevan denagan tujuan pembelajaran? menurut Ibu IC,
dan Ibu HM, tidak mengalami kseulitan
dalam meyiapkan media pembelajaran karena untuk PKn media yang digunakan
bermacam-macam tetapi harus sesuai dengan tujuan pembelajaran. kemudian
pertanyaan berikutnya Apakah Bpk/Ibu guru mengalami kesulitan dalam mencari
sumber belajar yang relevan dengan tujuan pembelajaran, materi dan nilai-nilai
karakter? Ibu IC, Ibu dan HM menjawab
tidak mengalami kesulitan dalam mencari sumber belajar bisa dari internet, buku
panduan, LKS dari sekolah dan lain-lain. Pertanyaan selanjutnya prosedur
penilaian yang digunakan Bpk/Ibu guru apakah sudah relevan dengan tujaun
pembelajaran? menurut Ibu IC, dan Ibu HM,prosedur yang digunakan sudah relevan
dengan tujuan pembelajaran.
Pertanyaan selanjutnya
Apakah Bpk/Ibu guru mengganakan teknik penilaian yang relevan dengan tujuan
pemberlajaran? Menurut Ib IC, dan Ibu HM, tenkik penilaian yang digunakan juga sudah
relevan dan sudah sesuai denagan tujuan pembelajaran. Kemudian pertanyaan
berikutnya Apakah Bpk/Ibu mengalami kesulitan dalam membuat langkah lankah
kegiatan eksplorasi? Ibu IC, dan Ibu HM,
menjawab tidak mengalami
kesulitan dalam kegitan ekplorasi karena menuruti prosedur yang ada. Kemudian
menurut Bpk Ibu guru bagai mana
melaksanakan kegitan ekplorasi pada RPP berbasis karakter? Menurut Ibu IC, dan
Ibu HM, Ibumenjawab pada kegitan ekplorasi para guru menanamkan nilai-nilai
karakter yang sesuai dengan tujuan yang diharapkan, pada kegitan ini guru
menggunakan berbagai macam media dan sumber belajar seperti buku panduan, buku
cetak, LKS, internet, dan lain-lain guna untuk menambah wawasan siswa dan
membuat siswa untuk rajin membaca dan memahami setiap sumber dan media yang
berbeda-beda. Pertanyaan selanjutnya Dalam tahap ekplorasi apakah Bpk/Ibu guru
menambahkan nilai karakter pada siswa, sesuai dengan tujuan pembelajaran?
menurut Ibu IC, dan Ibu HM dalam kegitan ekplorasi nilai-nilai karakter
ditanamkan kepada siswa sesuai denagan tujuan pembelajaran. pertanyaan
selajutnya Apakah Bpk/Ibu guru mengunakan berbagai macam media dan sumber
belajar pada kegitan ekplorasi? Ibu IC, dan Ibu HM menjawab iya media yang
digunakan bermacam-macam seperti media gambar dari Koran, gambar dari majalah,
internet dan lain-lain. Pertanyaan berikutnya menurut Bpk/Ibu guru bagaimana
melaksanakan kegitan elaborasi dalam proses belajar mengajar? Menurut Ibu IC,
dan Ibu HN pada kegitan ini mereka
menjawab guru member kesempatan kepada siswa untuk menganalisis materi yang
diberikan kemudian memberikan kesempatan kepada siswa untuk mempersentasikan
hasil kerja mereka gunanya agar siswa aktif dalam pembelajaran dikelas.
Kemudian pertanyaan selanjutnya Apakah Bpk/Ibu guru saat mengajar sudah sesuai
dengan prosedur elaborasi pada RPP berbasis karakter yang telah dibuat? Ibu IC,
dan Ibu HM, menjawab iya sudah sesuai
dengan prosedur yang ada.
Pertanyaan selanjutnya Apa yang Bpk/Ibu
ketahui tentang kegitan komfirmasi? Ibu IC, dan Ibu MH, menjawab kegitan kompirmasi adalah kegitan
akhir dari kegitan inti. Pertanyaan selanjutnya Bagaimana Bpk/Ibu guru
melaksanakan kegitan kompirmasi ini biasanya mereka mengajak siswa atau
melibatkan siswa dalam menyipulkan hasil belajar dan biasanya memberikan soal
atau tugas kepada siswa, gunanya untuk mengetahui kemapuan siswa dalam menyerap
materi yang diberikan dan apa bila mereka belum paham bisa bertanya pada guru.
Kemudian pertanyaan berikutnya Menurut Bpk/Ibu guru dalam kegitan kompirmasi,
apakah siswa dilibatkan dalam menyimpulkan materi pembelajaran yang telah
dijelaskan? Menurut Ibu IC, dan Ibu HM iya, dalam kegitan kompirmasi siswa
dilabatkan untuk menyipulkan hasil pembelajar gunanya untuk mengajak siswa
aktif dalam proses pembelajaran. Selanjutnya Menurut Bpk/Ibu guru perlukah
member tugas kepada siswa setelah proses belajar mengajar berakhir? Menurut Ibu
IC, dan Ibu HM iya perlu sekali, setiap
selesai proses pembelajaran guru perlu member tugas kepada siswa agar tahu
sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi dan materi apa yang belum dipahami
oleh siswa. Selanjutnya pada saat prosedur penilaian Apakah Bpk/Ibu guru
memberikan tugas kepada peserta didik
apakah Bpk/Ibu guru juga memberikan tes atau ulangan kepada peserta
didik? Menurut Ibu IC, dan Ibu HM, Ibu iya, prosedur penilaian yang digunakan mereka
bisa memberikan tugas kepada siswa gunanya untuk melihat kemapuan siswa dalam
materi yang disampaikan. Kemudian menurut Bpk/Ibu guru apakah mengunakan
penilaian dengan lembar pengamatan bisa melihat kemapuan peserta didik setelah
proses pembelajaran? Ibu IC, dan Ibu HM, menjawab iya, dengan penilaian menguanakn
lembar pengamatan biasanya guru meliahat kempuan pada saat proses pembelajaran
misalkan pada saat diskusi kelompok penilaian dilakukan juga secara individu
melalui lembar pengamatan. Kemudian dalam teknik penilaian apakah Bpk/Ibu guru
mengunakan teknik penilaian efektif? Bagaimana cara Bpk/Ibu mengunakan
penilaian tesebut? Ibu IC, dan Ibu HM, menjawab iya mengguanakan penilaian efektif
berupa melihat sikap dan tingkah laku siswa ketika belajar. Kemudian terakhir
Apakah Bpk/Ibu guru juga mengunakan teknik penilaian dengan patokan KKM (kriteria ketuntasan minimal)? Ibu IC, dan
Ibu HM, menjawab iya teknik penilaian yang paling penting adalah mengunakan
nilai yaitu KKM (kriteria ketuntasan minimal) yang disetiap sekolah KKM
berbeda- beda, untuk SMPN 4 KKM nya 72.
5.
Deskipsi Wawacara guru
di SMPN 5 Kayuagung
Selanjutnya peneliti
melakukan wawancara di SMPN 5 Kayuagung wawancara peneliti lakukan di kantor
SMPN 5, peneliti melakukan wawancara dengan beliau pada hari jumad 15 Juli 2014
pukul 10.00 sampai dengan selesai, peneliti melakukan wawancara kepada guru PKn
yang mengajara di SMPN 5 yang berjumlah dua orang. Pertanyaan yang ditanyakan
kepada beliau yakni mengenai persepsi guru PKn terhadap pelaksanaan RPP
berbasis karakter di SMPN Kecamatan Kayuagung. Di SMPN 5 tidak hanya
menerapakan pendidikan lalulintas. Pendidikan karakter di SMPN 5 secara tersurat dimasukkan dan diterapkan
kedalam kedalam RPP pada tahun 2010. Pertanyaan yang peneliti tanyakan sama
seperti di SMPN 1 yakni peneliti menanyakan tentang identitas guru yang diwawancarai
yakni alumni FKIP UNISKI, dan FKIP
UNISKI kemudian selanjutnya bagaimana
tanggapan beliau terhadap tujuan pembelajaran pada RPP berbasis karakter, dalam
mencantumkan tujuan pembelajaran pada RPP berkarakter apakah beliau mengalami
kesulitan, Bpk RK dan Ibu YD menjawab mereka mengalami kesulitan karena
alasanya sama yaitu karakter itu merupakan tingkah laku dan juga dalam
menentukan tujuan pembelajaran itu kita tinggal melihat standar kompetensi
dasar yang ada, dan tinggal mecocokkan dengan nilai-nilai karakter. Kemudian
pertanyaan selanjudnya peneliti menayakan mengenai penerapan tujuan
pembelajaran pada RPP berbasis karakter sudah sesui belum dengan tujuan
pembelajaran yang diharapkan Bpk RK dan Ibu YD menjawab sudah sesuai dengan
tujuan yang diharapkan, beliau mengatakan bahwasanya karakter itu adalah
tingkah laku, yang dilihat adalah melihat tingkah laku anak, merubah sikap atau
tingkahlaku anak menjadi lebih baik, contohnya pada nilai persatuan, disitu mereka
tidak tahu nilai perstuan itu seperti apa, jadi dengan dijelaskan oleh guru
mereka menjadi tahu dan juga mereka akan memiliki rasa nilai perstuan terhadap
negaranya.
Selanjutnya pertanyaan berikutnya yakni
cara menanamkan nilai-nilai karakter kepada siswa dan kesulitan apa yang
dihadapi dalam memasukan nilai-nilai karakter dalam pembelajara, Bpk RK
menjawab tidak mengalami kesulitan dalam menerapkan nilai karakter ke dalam
materi pembelajaran dan cara menanamkan nilai karakter kepada siswa terlebih dahulu
menjelaskan materi pembelajaran dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai,
menurut Ibu YD menjawab kesulitan pasti
ada, kesulitan biasanya dalam menetukan nilai-nilai yang ada, contoh nilai
kepatuhan identik dengan kedisiplinan siswa juga adanya nilai tangungjawab,
beliau sulit menanamkan nilai kepatuhan sekaligus nilai tangungjawab,
kebanyakan siswa melasanakan kepatuahan tetapi ketika salah mereka
tidakbertangungjawab, jadi disitu kesulitan yang di alami para guru, tetapi
sebaliknya guru tidak ada kesulitan memasukan nilai-nilai karakter yang lain,
dan dalam menanamkan nilai-nilai tersebut kepada siswa yang pertama beliau
lakukan adalah dengan bercerita menjelaskan materi dan tujuan pembelajaran bela
Negara, di situ beliau bercerita mengenai pahlawan-pahlawan zaman dahulu
merebut Negara Indonesia sehingga sampai merdeka, disitu siwa akan memiliki
rasa bela Negara yang tinggi, rasa patriottisme, dan perbuatan yang nyata
misalkan memperingati hari pahlawan dan upacara benderasetiap hari senin.
Pertanyaan selanjutnya mengenai model pembelajaran yang relevan dengan RPP
berbasis karakter dan kesulitan dalam memilih model adan metode pembelajaran,
Bpk Rk dan YD menjawab tidak ada
kesulitan dalam memilih model pembelajaran dan juga beliau mengatakan model yang
mereka gunakan harus disesuaikan dengan materi yang ada misal materi
pembelajaran sistem pemeritahan, mereka mencari model yang tepat, kemudian
peneliti model apa yang biasa dipakai, jawaban kedua guru berbaeda, Bpk RK
biasa memakai model pembelajaran snowball
throwing dan talking stick sedankan
Ibu YD menyesuikan denagan model yang ada dalam RPP, alas an mereka mengguakan
model pembelajaran adalah agar siswa tidak bosan dalam belajar, membuat mereka
semangat dan termotivasi. Kemudian untuk metode yang digunakan juga harus
sesuai dengan model yang dipakai kalau tidak sesui pembelajaran tidak akan
berjalan sesuai dengan tujuan yang diharapkan misalkan model yang dipakai snowball throwing yaitu lempar-lempar
bola atau kertas, yang pertama dilakukan adalah guru membentuk siswa menjadi
beberapa kelompok dan mereka berdiskusi jadi metode yang dipakai adalah metode
diskusi.
Pertanyaan selanjutnya adalah mengenai
langkah-langkah kegitan pembelajaran pada RPP berbasi karakter, karena yang
membedakan RPP yang biasa dengan RPP berbasis karakter adalah pada kegitan inti
yang tetrdapat tahapan-tahapan yakitu ekpslorasi, elaborasi dan komfirmasi
kemudian tercantum nilai karakter yang harus ditanamkan kepada siswa, Bpk RK dan YD menjawab dalam mebuat langkah-lankah
pembelajaran yang pertama adanya KD dan SK kemudian indikator dan tujuan
pembelajaran yang mencantumkan nilai-nilai karakter, model dan metode
pembelajaran, kemudian pada langkah-langkah kegitan pembelajaran meliputi
kegitan awal yaitu apersepsi dan motivasi, kegiatan inti meliputi ekplorasi,
elaborasi dan kompirmasi, terakhir kegitan penutup, kemudian selanjutnya
menyiapkan sumber dan alat belajar dan penilaian evaluasi. Pertanyaan
selanjutnya adalah menurut Ibu guru adakah kesuliatan dalam membuat langkah-langkah
kegitan pembelajaran pada RPP berbasis karakter? Menurut Bpk RK dan YD mereka tidak mengalami
kesulitan dalam membuat langkah-langkah kegiatan pembelajaran pada RPP berbasis
karakter karena mereka tinggal melihat prosedur yng ada. Kemudian pertanyaan
selajutnya sebelum proses pembelajaran berlangsung apakah Ibu guru memberikan
apersepsi berupa melihat kebersihan kelas, menanyakan siswa yang tidak hadir? Menurut Bpk RK dan Ibu YD iya, sebelum proses
pembelajaran beliau terlebih dahulu melihat kondisi kelas apakah sudah bersih
atu belum kemudian, menaya siswa yang tidak hadir, contohnya kalau kelas kotor
tetapi guru tidak memperdulikan keadaan kelas yang diajar maka maka kegitan
pembelajaran tidak nyaman. Petanyaan selanjutnya Apakah Ibu guru member motivasi
kepada peserta didik berupa member pertanyaan tentang materi sebelumny? Bpk RK menjawab iya member motivasi berupa member
pertanyaan kepada siswa mengenai materi sebelumnya sangat penting agar siswa
dapat memahami dan mengingat kembali materi yang sudah di pelajari. Pertanyaan
selanjutnya menurut Bpk/Ibu guru
memberikan apersepsi dan motivasi kepada siswa sangat diperlukan? Bpk RK dan Ibu
YD menjawab iya sangat diperlukan agar siswa semangat belajar.
Kemudian pertanyaan
selanjutnya dalam penyusunan RPP terdapat tahap penutup, pada tahap tersebut
kegiatan apa yang biasa Ibu lakukan? Menurut Bpk RK dan Ibu YD kegitan yang
biasa dilakukan pada kegitan penutup adalah memberi evaluasi d atau penilaian berupa tugas dan
latihan, bisa juga Tanya jawab. Pertanyaan selanjutnya menurut Ibu guru adakah
kesulitan dalam menyiapkan media pembelajaran yang relevan dengan tujuan
pembelajara? Menurut Bpk RK dan Ibu YD tidak mengalami kesulitan dalam
menyampaikan media pembelajaran karena untuk PKn media yang digunakan
bermacam-macam tapi harus sesuai dengan tujuan pembelajaran. kemudian
pertanyaan berikutnya apkah Bpk/Ibu mengalami kesulitan dalam mencari sumber
belajar yang relevan dengan tujuan, materi dan nilai-nilai karakte? Bpk RK dan Ibu
YD menjawab tidak mengalami kesulitan
dalam mencari sumber belajar, bisa dari intenet buku, LKS dari sekolah, buku
panduan dan lain-lain. Pertanyaan selanjutnya prosedur penilaian yang
diguanakan Ibu guru apakah sudah relevan dengan tujuan pembelajaran? menurut
Bpk RK dan Ibu YD prosedur yang digunakan sudah relevan dan sesuai dengan
tujuan pembelajaran. pertanyaan selanjutnya Apakah Ibu mengunakan teknik
penilaian yang relevan dengan tujuan pembelajara? Menurut Bpk RK dan Ibu YD teknik penilaian yang digunakan juga sudah relevan
dan sesuai dengan tujuan pembelajaran. Kemudian pertanyaan berikutnya Apakah Bpk/Ibu
guru mengalami kesulitan dalam membuat langkah-langkah kegiatan ekplorasi? Bpk
RK dan Ibu YD iya media yang digunakan bermacam-macam seperti media dari Koran,
gambar dari majalah, internet dan lain-lain. Pertanyaan berikunya menurut Bpk/Ibu
bagaimana melakukan kegitan elaborasi dalam proses belajar mengajar? Menurut
Bpk RK dan Ibu YD pada kegiatan ini mereka menjawab guru
memberikan kesempatan kepada siswa untuk menganalisis materi yang diberika
kemudia memberikan kesempatan kepada siswa untuk mepersentasikan hasil kerja
mereka gunanya agar siswa tersebut aktif dalam pembelajaran dikelas. Kemudian
pertanyaan selanjutnya Apakah Bpk/ Ibu guru saat mengajar sudah sesuai dengan
prosedur elaborasi pada RPP berbasis karakter yang telah dibuat? Bpk RK dan YD
menjawab iya sudah sesuai dengan perosedur yang ada.
Pertanyaan selatjutnya
Apakah Bpk/Ibu guru ketahui tentang kegiatan kompirmasi? Bpk RK dan Ibu YD menjawab kegitan kompirmasi adalah
kegiatan akhir dari kegiatan inti. Pertanyaan selanjutnya bagai mana Bpk/Ibu
guru melaksanakan kegiatan kompirmasi pada proses belajar mengajar? Bpk RK dan Ibu
YD menjawab kegitan kompirmasi ini biasanya mereka mengajak siswa atau melibatkan siswa dalam menyimpulkan hasil
belajar dan biasanya member soal atau tugas kepada siswa, gunanya untuk
mengetahui kemampuan siswa dalam menyerap materi yang diberikan dan apabila
mereka belum paham bisa bertanya kepada guru. Kemudian pertanyaan berikutnya
Menurut Bpk/Ibu guru dalam kegitan kompirmasi, apakah siswa dilibatkan dalam
menyipulkan materi yang sudah dijelaskan? Menurut Bpk RK dan Ibu YD iya, dalam
kegitan kompirmasi siswa dilibatkan untuk menyimpulkan hasil pembelajar gunanya
untuk mengajak siswa aktif dalam proses pembelajaran. Selanjutnya menurut ibu
guru perlukah memberikan tugas kepada siswa setelah proses belajar beakhir?
Menurut Ibu YT dan YD iya perlu sekali, setiap selesai proses guru perlu meberi
tugas kepada siswa agar tahu sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi dan
materi apa yang belum dipahami oleh siswa. Selanjutnya pada saat prosedur
penilaian apakah Ibu guru memberikan tugas kepada peserta didik dan apakah Ibu
guru juga memberikan tes/ulangan kepada peserta didik? Menurut Bpk RK dan Ibu YD
iya, prosedur penilaian yang digunakan mereka bisanya member tes atau ulangan
dan juga bisa member tugas kepada siswa guna untuk melihat kemapuan siswa dalam
menyerap materi yang disampaikan. Kemudian menurut Ibu guru apakah menggunakan penilaian
dengan lembar pengamatan bisa melihat kemapuan peserta didik setelah proses
pembelajaran? Bpk RK dan Ibu YD menjawab iya, penilaian menggunakan lembar
pengamatan guru bisa melihat kempuan pada saat proses pembelajaran misakan pada
saat diskusi kelompok penilaian dilakukan juga secara individu melalui lembar
pengamatan. Kemudian dalam teknik penilaian apakah Ibu menggunakan penilaian
efektif? Bagaimana cara Ibu menggunakan
penilaian tersebut? Bpk RK dan Ibu YD
menjawab iya menggunakan penilaian efektif berupa melihat sikap dan tingkah
laku siswa ketika belajar. Kemudian terakhir Apakah Ibu juga menggukan teknik
penilaian dengan patokan KKM (criteria ketuntasan minimal)? Bpk RK dan YD
menjawab iya teknik penilaian yang penting adalah menguanakan nilai yaitu
berupa KKM ( criteria ketuntasan minimal) yang disetiap sekolah KKm
berbeda–beda, untuk di SMPN 5 KKM nya adalah 75.
6.
Deskipsi Wawancara Guru
di SMPN 6 Kayuagung
Selanjutnya peneliti
melakukan wawancara tekakhir di SMPN 6 Kayuagung, pelaksanaan wawancara di
lakukan di kantor SMPN 6, peneliti
melakukan wawancara dengan beliau pada hari jumad 14 Juli 2014 pukul 10.00
sampai dengan selesai, peneliti melakukan wawancara kepada guru PKn yang
mengajara di SMPN 6 yang berjumlah dua orang. Pertanyaan yang ditanyakan kepada
beliau yakni mengenai persepsi guru PKn terhadap pelaksanaan RPP berbasis
karakter di SMPN Kecamatan Kayuagung. Di SMPN 6 tidak hanya menerapakan
pendidikan lalulintas. Pendidikan karakter di SMPN 6 secara tersurat dimasukkan dan diterapkan
kedalam RPP pada tahun 2010. Pertanyaan
yang peneliti tanyakan sama seperti di sebelumya yakni peneliti menanyakan
tentang identitas guru yang diwawancarai yakni alumni FKIP UNSRI dan UNJA , kemudian
selanjutnya bagaimana tanggapan beliau terhadap tujuan pembelajaran pada RPP
berbasis karakter, dalam mencantumkan tujuan pembelajaran pada RPP berkarakter
apakah beliau mengalami kesulitan, Ibu YH dan Bpk SH menjawab mereka mengalami
kesulitan karena alasanya sama yaitu karakter itu merupakan tingkah laku dan
juga dalam menentukan tujuan pembelajaran itu kita tinggal melihat standar
kompetensi dasar yang ada, dan tinggal mecocokkan dengan nilai-nilai karakter.
Kemudian pertanyaan selanjudnya peneliti menayakan mengenai penerapan tujuan
pembelajaran pada RPP berbasis karakter sudah sesui belum dengan tujuan
pembelajaran yang diharapkan Ibu YT dan Bpk SH menjawab sudah sesuai dengan
tujuan yang diharapkan, beliau mengatakan bahwasanya karakter itu adalah
tingkah laku, yang dilihat adalah melihat tingkah laku anak, merubah sikap atau
tingkahlaku anak menjadi lebih baik, contohnya pada nilai persatuan, disitu
mereka tidak tahu nilai perstuan itu seperti apa, jadi dengan dijelaskan oleh
guru mereka menjadi tahu dan juga mereka akan memiliki rasa nilai perstuan
terhadap negaranya.
Selanjutnya pertanyaan berikutnya yakni
cara menanamkan nilai-nilai karakter kepada siswa dan kesulitan apa yang
dihadapi dalam memasukan nilai-nilai karakter dalam pembelajara, Ibu YH
menjawab tidak mengalami kesulitan dalam menerapkan nilai karakter ke dalam
materi pembelajaran dan cara menanamkan nilai karakter kepada siswa terlebih
dahulu menjelaskan materi pembelajaran dan tujuan pembelajaran yang ingin
dicapai, menurut Bpk SH menjawab
kesulitan pasti ada, kesulitan biasanya dalam menetukan nilai-nilai yang ada,
contoh nilai kepatuhan identik dengan kedisiplinan siswa juga adanya nilai
tangungjawab, beliau sulit menanamkan nilai kepatuhan sekaligus nilai
tangungjawab, kebanyakan siswa melasanakan kepatuahan tetapi ketika salah
mereka tidakbertangungjawab, jadi disitu kesulitan yang di alami para guru,
tetapi sebaliknya guru tidak ada kesulitan memasukan nilai-nilai karakter yang
lain, dan dalam menanamkan nilai-nilai tersebut kepada siswa yang pertama
beliau lakukan adalah dengan bercerita menjelaskan materi dan tujuan
pembelajaran bela Negara, di situ beliau bercerita mengenai pahlawan-pahlawan
zaman dahulu merebut Negara Indonesia sehingga sampai merdeka, disitu siwa akan
memiliki rasa bela Negara yang tinggi, rasa patriottisme, dan perbuatan yang
nyata misalkan memperingati hari pahlawan dan upacara benderasetiap hari senin.
Pertanyaan selanjutnya mengenai model pembelajaran yang relevan dengan RPP
berbasis karakter dan kesulitan dalam memilih model adan metode pembelajaran,
Ibu YH dan Bpk SH menjawab tidak ada kesulitan dalam memilih model pembelajaran
dan juga beliau mengatakan model yang mereka gunakan harus disesuaikan dengan
materi yang ada misal materi pembelajaran sistem pemeritahan, mereka mencari
model yang tepat, kemudian peneliti model apa yang biasa dipakai, jawaban kedua
guru berbaeda, Ibu YH biasa memakai model pembelajaran snowball throwing dan talking
stick sedankan Bpk SH menyesuikan
denagan model yang ada dalam RPP, alas an mereka mengguakan model pembelajaran
adalah agar siswa tidak bosan dalam belajar, membuat mereka semangat dan
termotivasi. Kemudian untuk metode yang digunakan juga harus sesuai dengan
model yang dipakai kalau tidak sesui pembelajaran tidak akan berjalan sesuai
dengan tujuan yang diharapkan misalkan model yang dipakai snowball throwing yaitu lempar-lempar bola atau kertas, yang
pertama dilakukan adalah guru membentuk siswa menjadi beberapa kelompok dan
mereka berdiskusi jadi metode yang dipakai adalah metode diskusi.
Pertanyaan selanjutnya
adalah mengenai langkah-langkah kegitan pembelajaran pada RPP berbasi karakter,
karena yang membedakan RPP yang biasa dengan RPP berbasis karakter adalah pada
kegitan inti yang tetrdapat tahapan-tahapan yakitu ekpslorasi, elaborasi dan
komfirmasi kemudian tercantum nilai karakter yang harus ditanamkan kepada
siswa, Ibu YH dan Bpk SH menjawab dalam mebuat langkah-lankah pembelajaran yang
pertama adanya KD dan SK kemudian indikator dan tujuan pembelajaran yang mencantumkan
nilai-nilai karakter, model dan metode pembelajaran, kemudian pada
langkah-langkah kegitan pembelajaran meliputi kegitan awal yaitu apersepsi dan
motivasi, kegiatan inti meliputi ekplorasi, elaborasi dan kompirmasi, terakhir
kegitan penutup, kemudian selanjutnya menyiapkan sumber dan alat belajar dan
penilaian evaluasi. Pertanyaan selanjutnya adalah menurut Ibu guru adakah
kesuliatan dalam membuat langkah-langkah kegitan pembelajaran pada RPP berbasis
karakter? Menurut Ibu YH dan Bpk SH mereka tidak mengalami kesulitan dalam
membuat langkah-langkah kegiatan pembelajaran pada RPP berbasis karakter karena
mereka tinggal melihat prosedur yng ada. Kemudian pertanyaan selajutnya sebelum
proses pembelajaran berlangsung apakah Ibu guru memberikan apersepsi berupa
melihat kebersihan kelas, menanyakan siswa yang tidak hadir? Menurut Ibu YH dan Bpk SH iya, sebelum proses
pembelajaran beliau terlebih dahulu melihat kondisi kelas apakah sudah bersih
atu belum kemudian, menaya siswa yang tidak hadir, contohnya kalau kelas kotor
tetapi guru tidak memperdulikan keadaan kelas yang diajar maka maka kegitan
pembelajaran tidak nyaman. Petanyaan selanjutnya Apakah Bpk/Ibu guru member
motivasi kepada peserta didik berupa member pertanyaan tentang materi
sebelumny? Ibu YH dan Bpk SH menjawab
iya member motivasi berupa member pertanyaan kepada siswa mengenai materi
sebelumnya sangat penting agar siswa dapat memahami dan mengingat kembali
materi yang sudah di pelajari. Pertanyaan selanjutnya menurut Ibu guru
memberikan apersepsi dan motivasi kepada siswa sangat diperlukan? Ibu YH dan
Bpk SH menjawab iya sangat diperlukan agar siswa semangat belajar.
Kemudian pertanyaan selanjutnya dalam
penyusunan RPP terdapat tahap penutup, pada tahap tersebut kegiatan apa yang
biasa Bpk/Ibu lakukan? Menurut Ibu YT dan Bpk YD kegitan yang biasa dilakukan
pada kegitan penutup adalah memberi
evaluasi d atau penilaian berupa tugas dan latihan, bisa juga Tanya
jawab. Pertanyaan selanjutnya menurut Bpk/Ibu guru adakah kesulitan dalam
menyiapkan media pembelajaran yang relevan dengan tujuan pembelajara? Menurut
Ibu YH dan Bpk SH tidak mengalami
kesulitan dalam menyampaikan media pembelajaran karena untuk PKn media yang
digunakan bermacam-macam tapi harus sesuai dengan tujuan pembelajaran. kemudian
pertanyaan berikutnya apkah Bpk/Ibu mengalami kesulitan dalam mencari sumber
belajar yang relevan dengan tujuan, materi dan nilai-nilai karakte? Ibu YH dan
Bpk SH menjawab tidak mengalami
kesulitan dalam mencari sumber belajar, bisa dari intenet buku, LKS dari
sekolah, buku panduan dan lain-lain. Pertanyaan selanjutnya prosedur penilaian
yang diguanakan Bpk/Ibu guru apakah sudah relevan dengan tujuan pembelajaran?
menurut Ibu YT dan Bpk SH prosedur yang digunakan sudah relevan dan sesuai
dengan tujuan pembelajaran. pertanyaan selanjutnya Apakah Bpk/Ibu mengunakan
teknik penilaian yang relevan dengan tujuan pembelajara? Menurut Ibu YT dan Bpk
SH teknik penilaian yang digunakan juga
sudah relevan dan sesuai dengan tujuan pembelajaran. Kemudian pertanyaan
berikutnya Apakah Bpk/Ibu guru mengalami kesulitan dalam membuat
langkah-langkah kegiatan ekplorasi? Ibu YT dan Bpk SH iya media yang digunakan
bermacam-macam seperti media dari Koran, gambar dari majalah, internet dan
lain-lain. Pertanyaan berikunya menurut Bpk/Ibu bagaimana melakukan kegitan
elaborasi dalam proses belajar mengajar? Menurut Ibu YH dan Bpk SH pada kegiatan ini mereka menjawab guru
memberikan kesempatan kepada siswa untuk menganalisis materi yang diberika
kemudia memberikan kesempatan kepada siswa untuk mepersentasikan hasil kerja
mereka gunanya agar siswa tersebut aktif dalam pembelajaran dikelas. Kemudian
pertanyaan selanjutnya Apakah Bk/Ibu guru saat mengajar sudah sesuai dengan
prosedur elaborasi pada RPP berbasis karakter yang telah dibuat? Ibu YH dan Bpk
SH menjawab iya sudah sesuai dengan perosedur yang ada.
Pertanyaan selatjutnya
Apakah Ibu guru ketahui tentang kegiatan kompirmasi? Ibu YT dan Bpk SH menjawab
kegitan kompirmasi adalah kegiatan akhir dari kegiatan inti. Pertanyaan
selanjutnya bagai mana Ibu guru melaksanakan kegiatan kompirmasi pada proses
belajar mengajar? Ibu YT dan SH menjawab kegitan kompirmasi ini biasanya mereka
mengajak siswa atau melibatkan siswa dalam
menyimpulkan hasil belajar dan biasanya member soal atau tugas kepada siswa,
gunanya untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menyerap materi yang diberikan
dan apabila mereka belum paham bisa bertanya kepada guru. Kemudian pertanyaan
berikutnya Menut Ibu guru dalam kegitan kompirmasi, apakah siswa dilibatkan
dalam menyipulkan materi yang sudah dijelaskan? Menurut Ibu YT dan Bpk SH iya,
dalam kegitan kompirmasi siswa dilibatkan untuk menyimpulkan hasil pembelajar
gunanya untuk mengajak siswa aktif dalam proses pembelajaran. Selanjutnya
menurut Bpk/Ibu guru perlukah memberikan tugas kepada siswa setelah proses
belajar beakhir? Menurut Ibu YH dan Bpk SH iya perlu sekali, setiap selesai
proses guru perlu meberi tugas kepada siswa agar tahu sejauh mana pemahaman
siswa terhadap materi dan materi apa yang belum dipahami oleh siswa.
Selanjutnya pada saat prosedur penilaian apakah Ibu guru memberikan tugas
kepada peserta didik dan apakah Bpk/Ibu guru juga memberikan tes/ulangan kepada
peserta didik? Menurut ibu YH dan Bpk SH iya, prosedur penilaian yang digunakan
mereka bisanya member tes atau ulangan dan juga bisa member tugas kepada siswa
guna untuk melihat kemapuan siswa dalam menyerap materi yang disampaikan.
Kemudian menurut Bpk/Ibu guru apakah menggunakan penilaian dengan lembar
pengamatan bisa melihat kemapuan peserta didik setelah proses pembelajaran? Ibu
YH dan Bpk SH menjawab iya, penilaian menggunakan lembar pengamatan guru bisa
melihat kempuan pada saat proses pembelajaran misakan pada saat diskusi kelompok
penilaian dilakukan juga secara individu melalui lembar pengamatan. Kemudian
dalam teknik penilaian apakah Bpk/Ibu menggunakan penilaian efektif? Bagaimana cara Ibu menggunakan penilaian
tersebut? Ibu YH dan Bpk SH menjawab iya menggunakan penilaian efektif berupa
melihat sikap dan tingkah laku siswa ketika belajar. Kemudian terakhir Apakah Bpk/Ibu
juga menggukan teknik penilaian dengan patokan KKM (criteria ketuntasan
minimal)? Ibu YH dan Bpk SH menjawab iya teknik penilaian yang penting adalah
menguanakan nilai yaitu berupa KKM ( criteria ketuntasan minimal) yang disetiap
sekolah KKm berbeda–beda, untuk di SMPN 5 KKM nya adalah 75.
3.
Deskripsi Data
Ovservasi
Dalam penelitian ini,
peneliti juga menggunakan teknik observarsi,
berikut ini peneliti jelaskan hasil observasi yang telah dilaksanakan.
Teknik observasi dilakukan untuk pengamatan langsung terhadap persepsi guru PKn
terhadap pelaksanaan RPP berbasis karakter di SMP N Kecamatan Kayuagung. Obsevasi
dilakukan dengan mengobservasi guru dan RPP berkarakter yang dimuat guru
tersebut, mulai dari penyusunan RPP, pelaksanaan RPP, dan penilaian pada RPP
berbasis karakter.
Penilaian mengunakan
teknik observasi tak bersetruktur, dimana peneliti tidak mempersiapkan secara
sistematis tentang apa yang akan di observasi. Dalam melakukan pengamatan
peneliti tidak mengunakan istrumen baku sebab pokus observasi dapat berkembang
selama kegiatan observasi berlangsung. Adapun yang peneliti amati adalah
mengenai penerapan RPP berbasi berkarakter mulai dari penyusunan, pelaksanaan dan penilaian pada RPP. Observasi dilakukan
dengan mengamati proses pembelajaran yang dilakukan semua guru yang mengajar
PKn dan juga guru yang menerapkan pendidikan karakter pada siswa. Pada
penilaian observasi ini peneliti mengunakan penilaian dengan mengunakan
ceklist”ya” atau “tidak” terhadap kegitan yang dilakukan guru, namun tidak
dapat dipungkiri jika hasil observasi dapat berkembang selama kegiatan
observasi berlangsung.
Selama proses
pembelajaran peneliti mengamati mulai dari awal guru dating ke kelas. Sekolah
SMP N yang berada di kecamatan kayuagung masuk pada pukul 07.00 kemudia pulang
pada pukul 12.00 dan ada yang pulang pada pukul 13.00. pada saat jam pelajaran akan dimulai semua guru masuk kelas masing-masing tepat
waktu walaupun sebagian guru ada yang masih terlambat namun dapat dilihat
antusias dan semangat masing-masing guru ketiaka memasuki kelas.
Ketika masuk ke kelas
semua guru menjadi sampel penelitian mengucapkan salam dan memeriksa
kehadihan siwa/siswi di kelasnya
masing-masing. Ketika proses pembelajaran akan di mulai terlihat rasa percaya
diri yang di perlihatkan masing-masing guru ketika berada di depan kelas yakni
penguwasaan materi yang diajarkan dan
kedekatan antara siwa/siswi dengan guru sehingga belajar terlihat lebih santai
namun kondusif. Kemudian sebelum proses pembelajaran siswa member salam kepada
guru, begitupun sebaliknya guru menjawab salam
dari siswa dan setelahm itu mebaca doa bersama untuk memulai
pembelajaran. Sebelum belajar mengajar
dimulai terlebih dahulu peneliti mengobservasi RPP berkarakter yang
dibuat oleh guru, mulai dari penyusunannya , pelaksanaan dan penilaian pada RPP
berkarakter, dalam penyusunan RPP sudah sesuai dengan prosedur standar yang
ada, yaitu telah terdapat identitas sekolah, pendahuluan yang terdiri dari
standar kompetensi dan kompensi dasar, indikator dan tujuan pembelajaran yang
sesui dengan materi dan relevan dengan nilai-nilai karakter kemudian guru
menguraikan materi pembelajaran sesuai dengan indikator dan tujuan pembelajaran
dan materi pembelajaran guru mencatumkan nilai-nilai karakter yang harus
diterapkan oleh siswa kemudian guru juga mengunakan model dan metode
pembelajaran seperti talking stick,
snowball thowing, dan lain-lain. Setelah peneliti mengobservasi RRP yang dibuat oleh guru, peneliti melihat
cara guru mengajar dan bagaimana guru menerapkan nilai-nilai karakter itu
kepada siswa agar siswa bisa menerapkannya dalam kehidupan, yang pertama guru
memperhatikan seperti apa yang dilakukan
guru , semua guru yang mengajar PKn
hal yang pertama dilakukan adalah membaca doa sebelum memulai pelajaran, membaca doa sudah termasuk
kedalam nilai karakter yaitu nilai religius. Kemudian setelah berdoa guru mengabsen siswa yang tidak hadir jika ada yang tidak
hadir, menjelaskan kompentesi yang ingin
dicapai dan mengulang kembali materi yang telah dipelajari sebelumnya.
Selanjutnya peneliti
mengamati kegitan inti pada RPP, prosedur juga sudah sesuai dengan standar
proses yaitu terdapat eksplorasi, elaborasi dan kompirmasi. Pada kegitan inti
ini semua guru di SMP N Kecamatan Kayuagung kegitannya sama bahwasanya guru
harus melibatkan siswa dalam mencari imformasi mengenai materi yang dipelajari
kecuali seorang guru berbeda pada saat mengajar, beliau tidak melibatkan siswa
dalam menacari materi, mereka hanya diam dan guru yang menjelaskan tanpa ikut
serta dalam mencari materi, jadi disini guru yang aktif bukan siswa. Selajutnya
peneliti mengamati media yang dipakai oleh guru saat mengajar, sebagian guru
menggunakan berbagai macam media seperti gambar. LCD, Koran dan sebagian guru
mengunakan berbagai macam media seperti hanya gambar yang ada dikoran, dalam
kegiatan ini terliahat selagi guru menanamkan nilai karakter kepada siswa
contohnya saat mereka disuruh untuk mencari informasi dan materi pelajaran,
disitu niali yang ditanamkan adalah semangat kerja keras mereka dan rasa
keingintahuan mereka terhadap materi yang diajarkan. Kemudian dalam kegitan ini
semua guru yang mengajar memberikan kesempatan kepada masing-masing siswa untuk
menjelaskan materi yang mereka pahami dengan dibantu oleh guru yang mengajar,
dan secara tidak langusung disini guru juga menanamkan nilai karakter kepada
siswa yaitu rasa tanggungjawab siswa dalam menjelaskan materi yang mereka
pahami. Selanjutnya setelah materi sudah dijelaskan, guru memberikan kesempatan
kepada siswa untuk bertanya tentang materi yang belum mengerti, disini terlihat
keaktifan siswa serta rasa keigintahuanya terhadap materi yang dipelajari,
kemudian selesai guru menjawab pertanyaan dari siswa guru memberikan tes kepada
siswa gunanya untuk mengukur kempuan siswa menerima pelajaran yang diberikan.
Kemudian terakhir yang peneliti amati dalam RPP berkarakter adalah mengenai
penilain, didalam RPP tersebut terdapat penilain sikap siswa dan juga penilain
melalui lembar pengamatan jika siswa melakukan diskusi kelompok, dan para
guru-guru menggunakan teknik penilaian dengan patokan yaitu criteria ketuntasan
minimal (KKM), dank km setiap sekolah berbeda-beda.
BAB
V
PEMBAHASAN
1. Pembahasan Hasil
Dokumentasi
Berdasarkan
deskripsi data hasil dokumentasi yang telah peneliti uraikan sebelumya mengenai
RPP berkarakter yang dibuat oleh guru PKn yang mengajar di SMP N Kecamatan
Kayuagung, maka dapat peneliti simpulkan bahwa persepsi garu Pkn terhadap
pelaksanaan RPP berbasis karkter di SMP N Kecamatan Kayuagung adalah baik, hal
ini terlihat pada RPP yang dibuat oleh sampel masing-masing sekolah yang
mencantumkan nilai-nilai pendidikan karakter pada tujuan pembelajaran, materi
pembelajaran, dan langkah-langkah kegiatan pembelajaran. Untuk lebih jelas RPP
terlampir sebagai hasil dari penelitian di SMP N Kecamatan Kayuagung.
2. Pembahasan Hasil
Wawancara
Pembasan hasil wawancara
merupakan penguatan ataupun informasi-imformasi secara langsung yang peneliti
peroleh dari 20 responden yang peneliti wawancarai. Di dalam penelitian ini
terdapat tiga indikator pertanyaan dengan 31 item pertanyaan yang peneliti
gunakan untuk mewawancarai responden.
Wawancara adalah salah
satu teknik pengumpulan data yang dapat digunakan untuk memperoleh informasi
berkaitan dengan hal yang diteliti
Sugiyono (2011: 231) bahwa “Wawancara digunakan sebagai teknik
pengumpulan apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan menemukan suatu
masalah yang ingin diteliti, tetapi juga apabila ingin mengetahui hal dari
respoden yang mendalam”.
Dari wawancara yang
peneliti lakukan dan setelah melakukan reduksi data dan penyajian data dan
kemudian melakukan verifikasi dilajutkan dengan uji keabsahan penelitian
kualitatif melalui uji credibility, uji
dependability, dan uji compirmability
(Sugiyono,2011: 366).
Pada idikator pertama
penyusunan RPP berkarakter memiliki 16 item petanyaan dengan pertanyaan pertama
Dalam menentukan tujuan pembelajaran pada RPP berbasis karakter apakah Bpk/Ibu
guru memgalami kesulitan? Telah diketahui bahwa responden tiadak mengalami
kesulitan dalam menetukan tujuan pembelajaran pada RPP berbasis karakt karena
dalam menrtukan tujuan pembelajaran guru berpedoman pada SK dan KD yang ada.
Untuk pertanyaan kedua mennurut pendapat
Bpk/Ibu guru apakah tujuan pembelajaran yang telah dimuat di dalam RPP
berbasis karakter telah terlaksana sesuai dengan tujuan yang diharapkan? Telah
diketahui bahwa responden menjawab tujuan pembelajaran pada RPP berbasis
karakter telah terlaksana dengan baik sesuai dengan tujuan yang diharapkan, namun
masih ada beberapa responden menyatakan bahwa belum sepenuhnya terlaksana.
Kemudian untuk pertanyaan yang ketiga Dalam RPP berbasis karakter harus
terdapat nilai-nilai karakter yang di masukan dalam materi pembelajaran, apakah
Bpk/Ibu guru mengalami kesulitan menentukan nilai-nilai karakter agar sesusi
materi pembelajaran? Telah diketshui bahwa resondenmenjawab dalam menetukan
nilai-nilai karakter ke dalam materi pembelajaran mengalami kesulitan karena
dalam materi pembelajaran secara tidak langsung sudah ada nilai-nilai karakter
yang diharapkan yang harus diterapkan jadi tinggal mencocokan dengan
nilai-nilai karakter yang diharapkan pada tujuan pembelajaran. kemudian
pertanyaan keempat Bagaimana cara Bpk/Ibu menanamkan nili-nilai karakter yang
ada didalam materi pembelajaran kepada siwa/i? Telah di ketahui bahwa reponden
dalam menanamkan nilai-nilai karakter kepada siswa dengan cara menjelaskan
terlebih dahulu tujuan pembelajaran yang akan dicapai kemudianmenjelaskan
materi pembelajaran kepada siwa nilai karakter yang harus ditanamkan dalam
pembejaran seperti apa. Pertanyaan kelima Dalam menetukan model pembelajaran
untuk RPP berbasis karaker apakah Bpk/Ibu guru mengalami kesulitan mencari
model sesuai dengan tujuan pembelajaran? Telah di ketahui bahwa respoden tidak
mengalami kesulitan dalam menetukan model pembeljaran yang sesuai dengan tujuan
pembelajaran karna banyak model pembelajaran jadi tidak sulit untuk menggunakan
model pembelajaran seperi apaka, hanya tinggal menyesuaikan dengan materi yang
diajarkan. Kemudian pertanyaan keenam menurut Bpk/ibu guru dalam menetukan metode
pembelajaran apakah harus sesuai dengan model pembelajaran yang terdapat dalam
RPP berbasis karakter? Telah diketahui bahwa respoden dalam menetukan metode
pembelajaran harus sesuai dengan model yang digunakan. Kemudian pertanyaan
ketujuh Bagaimanakah cara Bpk/Ibu
membuat langkah-langkah kegitan pembelajaran pada penyusunan RPP berbasis
karakter? Telah diketahui bahwa responden dalam membuat langkah-langkah
pembelajaran yang pertama adalah menetukan SK dan KD kemudian adanya indikator
dan mengembamgkan tujuan pembelajaran dan menentukan nilai-nilai karakter,
adanya materi pokok, adanya metode dan
model pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran, kemudian
langkah-langkah kegiatan pembelajaran terdapat kegiatan awal meliputi
apsersepsi dan motinvas, kegitan inti meliputi aksplorasi, dan kompirmasi yang
mencantumkan nilai karakter, tedapat sumber dan alat belajar dan terakhir
adanya evaluasi atau penilaia. Selanjutnya pertanyaan kedelapan Menurut Bpk/Ibu
adakah kesulitan dalam membuat langkah-langkah kegiatan pembelajaran pada RPP
berbasis karakte? Telah diketahui bahwa responden dalam membauat
langkah-langkah kegiatan pembelajaran tidak mengalami kesulitan. Selanjutnya
pertanyaan kesembilan sebelum proses pembelajaran berlangsung apakah Bpk/Ibu guru
memberikan apersepsi berupa melihat kebersihan kelas, menaya siswa yang tidak
hadir ? Telah diketahui bahwa responden
saat memberikan apersepsi melihat kebersihan kelas dan mengabsen siswa
yang tidak hadir karenase apersepsi sangat penting sebelum proses pembelajaran.
Selanjutnya pertanyaan kesepuluh apakah Bpk/Ibu guru memberikan motivasi kepada
siswa berupa mengulang kembali materi yang sudah dipelajari sebelumnya? Telah
diketahui bahwa respoden member motivasi
kepada siswa berupa mengulang kembali materi yang sudah di pelajari sebelumnya.
Selanjutnya pertanyaan kesebelas menurut Bpk/Ibu guru memberikan apersepsi dan motivasi kepada siswa sangat diperlukan?
Telah diketahui bahwa responden dalam member apersepsi dan motivasi sangat
penting sebelum proses pembelajaran karena untuk member motivasi kepada siswa.
Selanjutnya pertanyaan keduabelas Dalam penyusunan RPP terdapat tahap penutup,
pada tahap tersebut, kegiatan apa yang biasanya Bpk/Ibu laukan? Telah diketahui
bahwa repoden pada tahap kegitan penutup biasanya melakukan evaluasi atau
penilaian berupa member tugas dan latihan kepada siswa. Selanjutnya pertanyaan
ketigabelas Menurut Bpk/Ibu guru adakah kesulitan dalam menyiapkan media
pembelajaran yang relevan dengan tujuan pembelajaran? Telah diketahui bahwa
responden dalam menyiapkan media pembelajaran
tidak ada kesulitan karena dalam pembelajaran Pkn tidak sulit untuk
mencari media contohnya bisa dari Koran, majalah, internet dan lain-lain yang berhubungan
dengan materi yang diajarkan. Selajutnya pertanyaan keempatbelas Apakah Bpk/ibu
guru mengalami kesulitan dalam menacari sumber belajar yg relevan dengan
tujuan, materi dan nilai-nilai karakter? Telah diketahui bahwa respoden dalam
mencari sumber belajar juga tidak mengalami kesulitan , sumber belajar banyak
sekali, ada LKs, buku panduan dari sekolah, buku paket dan lain-lain.
Selajutnya pertanyaan kelimabelas Prosedur penialian yang digunakan Bpk/Ibu
guru apakah sudah relevan dengan tujuan
pembelajaran? Telah diketahui bahawa respoden dalam mengunakan prosedur
penilaian yang sudah sesuai dengan tujuan pembelajaran. pertanyaan keenambelas
Apakah Bpk/Ibu guru mengunakan teknik penilaian yang relevan dengan tujuan
pembelajaran? Telah diketahui bahwa responden dalam menggunakan teknik
penilaian juga sudah sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Pada indikator yang
kedua, pelaksanaan RPP berbasis karakter memiliki 10 item pertanyaan dengan
pertanyaan pertama yaitu Apakah Bpk/Ibu guru mengalami kesulitan dalam membuat
langkah-langkah kegiatan eksplorasi? Telah diketahui bahwa responden dalam membuat
langkah-langkah kegiatan ekpslorasi tidak mengalami kesuliatan karena
menyesuikan dengan prosedur yang ada kemudian tinggal mencamtumkan nilai-nilai
karakter. Selanjutnya pertanyaan kedua Menurut Bpk/Ibu guru bagai manakah
melaksanakan kegiatan ekplorasi pada RPP berbasi karakter? Telah diketahui
bahwa responden dalam melaksanakan kegitan ekplorasi guru menanamkan
nilai-nilai karakter yang sesuai dengan tujuan pembelajaran, kemudian guru
melibatkan perserta didik mencari imformasi mengenai materi yang dipelajari dan
mengunakan berbagai macam media pembelajara. Kemudian pertanyaan ketiga Dalam
tahap ekplorasi apakah Bpk/Ibu guru menanakan nilai karakter pada siswa, sesuai
dengan tujuan pembelajaran? Telah diketahui bahwa responden dalam kegitan
ekplorasi guru menamakan nilai-nilai karakter pada siswa sesuai dengan tujuan
pembelajaran. Petranyaan keempat Apakah Bpk/Ibu gurumengunakan berbagai macam
media dan sumber belajar pada kegitan ekplorasi? Telah diketahui bahwa
responden dalam kegitan ekplorasi menggunakan berbagai macam media pembelajaran
agar bisa menambah wawasan dalam mencari imformasi mengenai materi yang di
pelajari. Selajutnya pertanyaan kelima menurut Bpk/Ibu guru bagaimana melaksanakan kegitan kegiatan
elaborasi dalam proses belajar mengajar? Telah diketahui bahwa responden dalam
melaksanakan kegitan elaborasi dalam proses pembelajaran biasanya memberikan
kesempatan kepada siswa untuk menganalisis materi yang diberikan kemudian
memberi kesepatan pada siswa untuk mempersentasikan hasil kerja mereka agar
mereka aktif dalam pembelajaran dikelas dan menerapkan nilai percaya diri untuk
menyampaikan hasil kerja mereka. Selanjutnya pertanyaan keemam Apakah Bpk/Ibu
guru saat mengajar sudah sesuai dengan prosedur elaborasi pada RPP berbasis
karakter yang telah dibuat? Telah diketahui responden dalam mengajar sudah
sesuai dengan prosedur elaborasi. Selajutnya pertanyaan ketujuh apakah Bpk/Ibu
guru ketahui tentang kegiatan kompirmasi? Telah diketahui bahwa respoden
mengatakan kegiatan kompirmasi adalah kegitan akhir dari kegitan inti dan yang
bisa dilakukan adalah melakukan Tanya jawab bersama siswa, menjelaskan kembali
materi kepada siswa yang belum mengerti mengenai materi yang diajarkan.
Selanjutnya pertanyaan kedelapan Bagaimana Bpk/Ibu guru melaksanakan kegitan
komfirmasi pada proses belajar mengajar? Telah diketahui bahwa respoden dalam
melaksanakan kegitan kompirmasi biasanya melakukan tanyajawab bersama siswa,
menjelaskan kembali materi kepada siswa yang belum mengerti mengenai materi
yang diajarkan, melibatkan siswa dalam menyimpulkan materi pelajaran kemudian
member tugas atau latihan kepada siswa untuk melihat kemampuan siswa dalam
menyerap materi yang diberikan. Selanjutnya pertanyaan kesembilan Menurut
Bpk/Ibu guru dalam kegitan kompirmasi, apakah siswa dilibatkan dalam
menyimpulkan materi pembelajaran yang dijelaskan? Telah diketahui bahwa
responden dalam melaksanakan kegiatan kompirmasi siswa dilibatkan dalam
menyimpulkan materi yang dipelajari guna melihat antusias siswa dalam menerima
materi yang dijelaskan. Selanjutnya pertanyaan kesepuluh Menurut Bpk/Ibu guru
perlukah memberikan tugas kepada siswa setelah proses belajar mengajar
berakhir? Telah diketahui bahwa
responden mengatakan sangat perlu memberikan tugas kepada siswa setelah proses
pembelajaran beakhir guna untuk mengetahui sejauh mana kemapuan siswa menerima
dan memahami materi yang telah dipelajari.
Pada indikator yang
ketiga, penilaian RPP berbasis karakter memiliki 5 item pertanyaan dengan
pertanyaan pertama yak itu pada saat prosedur penilaian apakah Bpk/Ibu guru
memberikan tugas kepada peserta didik? Telah diketahui bahwa respoden pada saat
prosedur penilaian guru memberikan tugas kepada perserta didik. Pertanyaan
kedua Apakah Bpk/Ibu guru memberikan tes/ulangan kepada peserta didik? Telah
diketahui bahwa responden juga memberikan juga memberikan tes/ulangan kepada
peserta didik. Pertanyaan ketiga Menurut Bpk/Ibu guru apakah menggunakan
penilaian dengan lembar pengamatan bisa melihat kemapuan peserta didik setelah
proses pembelajaran. Telah diketahui bahwa responden dalam mengunakan penilaian
dengan lembar pengamatan dapat meihat kemampuan perserta didik contoh saat
diskusi dikelas lembar pengamatan sangat perlu untuk melihat kinerja siswa pada saat diskusi.
Selanjutnya pertanyaan keempat Dalam teknik penilaian apakah bpk/Ibu guru
mengunakan teknik penilaian yang efektif? Bagaimana Bpk/Ibu mengunakan
penilaian tersebut? Telah diketahui bahawa responden dalam tekni penilaian
efektif dengan cara melihat keseharian siswa belajara dikelas apakah siswa
serius menyimak pelajaran atau hanya main-main saja. Kemudian pertanyaan
terakhir yang kelima yaitu Apakah Bpk/Ibu guru mengunakan teknik penilaian
dengan patokan KKM (kriteria ketuntasan minimal)? Telah diketahui bahwa
responden dalam teknik penilaian mengunakan penilaian dengan patoakan yaitu KKM
(kriteria ketuntasan minimal ) yang masing-masing satuan pendidikan KKM yang
digunakan berbeda.
3. Pembahasan Hasil
Observasi
Berdasarkan
diskripsi data hasil observasi yang telah peneliti uraikan sebelumnya mengenai
persepsi guru PKn terhadap pelaksanaan RPP berbasis karakter di SMP N Kecamatan
Kayuagung yang telah peneliti uraikan secara rinci, maka peneliti menguraikan
pembahasan hasil observasi pelenelitian di SMP N Kecamatan Kayuagung.
Mengenai hasil
observasi, peneliti mengobservasi mengenai penerapan RRP berbasis karakter
mulai dari penyusunan, pelaksanaan dan penilaian pada RPP. Penilaian
mengobservasi mulai dari guru memasuki kelas sampai melakukan proses
pembelajaran. sehubungan dengan penerapan RPP berbasis karakter semua guru yang
mengajar PKn di SMP N Kecamatan
Kayuagung tidak mengalami kesulitan dalam menerapkan nilai-nilai karakter yang
ada didalam RPP berkakter kepada siswa dan juga dalam proses pembuatan RPP berkarakter
yang meliputi penyusunan, pelaksanaan dan penilaian guru-guru tidak mengalami
kesulitan dan sudah sesuai dengan prosedur pembuatan RPP pada standar proses.
Hal ini dilihat dari analisis peneitian terhadap RPP yang digunakan telah
terdapat dan terlihat nilai-nilai karakter yang dicantumkan pada tujuan
pembelajaran, indikator pembelajaran dan langkah-langkah pembelajaran, serta
dilihat dari evaluasi yang dilakukan oleh guru dengan mengunakan teknik
penilaian efektif.
4. Pembahasan Keseluruhan
Setelah
penelitian melakukan pembahasan berdasarkan masing-masing teknik pengumpulan
data yang digunakan dalam penelitian ini. Selanjutnya peneliti melakukan
pembahasan secara keseluruhan atas hasil penelitian berdasarkan teknik
dokumentasi, teknik wawancara dan teknik
observasi. Pembahasan ini merupakan analisis perbandingan dari hasil penelitian
dan temu dilapangan dengan kesipulan awal sebelum melakukan penelitian.
Kemudian penelitian mengambil kesimpulan secara keseluruhan.
Dari
keseluruahan jawaban dan pembahasan diatas, maka dapat diketahuai bahwa
persepsi guru pendidikan kewarganegaraan terhadap pelaksanaan rencana
pembelajaran (RPP) di SMP N Kecamatan Kayuagung sudah baik.
Secara
keseluruhan telah dibahas dan di analisa melalui reduksi data. Reduksi data
adalah langkah awal dalam menganalisis data, berguna untuk memudahkan pemahaman
tentang data yang diperoleh. Adapun reduksi data dalam penelitian ini adalah
penelitian memilih hal-hal pokok mengenai persepsi guru pendidikan
kewarganegaraan terhadap pelaksanaan rencana pembelajaran (RPP) di SMPN
Kecamatan Kayuagung berupa penyusuanan
RPP, pelasanaan RPP, dan penilaian pada RPP berkarakter.
Penyajian
data, dengan penyajian data yang peneliti lakukan diharapkan dapat mempermudah
gambaran aspek yang diteliti yaitu persepsi guru pedidikan kewarganegaraan
terhadap pelaksanaan rencana pembelajaran (RPP) di SMPN Kecamatan Kayuagung.
Dalam hal ini data yang disajikan adalah hasil analisis data dari 20 orang guru
PKn yang mengajar di SMPN Kecamatan Kayuagung yaitu SMPN 1, SMPN 2, SMPN 3, SMPN 4, SMPN 5, dan SMPN 6.
Selanjutnya
ditarik kesipulan, dengan verifikasi ini ditarik kesimpulan mengenai persepsi
guru pendidikan kewarganegaraan terhadap pelaksanaan rencana pembelajaran (RPP
) di SMPN Kecamatan Kayuagung berdasarkan data dari 20 orang guru PKn yang
mengajar di SMP N Kecamatan Kayuagung.
Serta
dilakukan dengan uji keabsahan penelian kualitatif melalui uji credibility, uji transferability,uji dependability
dan compirmasbility.
Uji
credibility, data atau uji
kepercayaan terhadap data hasil penelitian kualitatif. Pada peneliti ini,
peneliti lakukan dengan cara meningkatkan ketekunan yaitu cara yang peneliti
lakukan adalah membaca reperensi mengenai pendidikan karakter. Reperensi
tersebut antaralain yaitu interenalisasi pendidikan karakter di sekolah yang
dikeluarkan oleh DIVA Press (Angota IKAPI) serta buku-buku yang dapat dilihat
pada daftar pustaka yang ada dalam penelitian ini, kemudian dokumen terkait
dengan temuan yang diteliti misalnya RRP berkarakter yang dibuat oleh guru yang
menjadi responden pada penelitian ini. Kemudian peneliti melakukan analisis
kasus negative yaitu peneliti mencari data yang bertentangan atara hasil
observasi yang peneliti lakukan dengan hasil wawancara, ternyata tidak ada yang
bertentangan. Selanjutnya peneliti menggunakan bahan reperensi lain yaitu
adanya data pendukung untuk menbuktikan data yang telah ditemukan peneliti
sebagai contoh hasil wawancara berupa foto-foto. Serta penelitian melakukan member check yaitu peneliti melakukan
diskusi dengan pemberian data (dalam hal ini 20 orang guru PKn yang menjadi
responden) dan menyampaikan hasil temu dari penelitikemudian hasil dari
kesepakatan ialah kesimpulan dari hasil
penelitian ini yaitu persepsi guru pendidikan kewarganegaraan terhadap
pelaksanaan rencana pembelajaran (RPP) berbasis
di SMP N Kecamatan Kayuagung adalah baik.
Kemudian
peneliti melakukan uji transferability merupakan
uji terhadap ketepatan atau dapat diterapkan hasil penelitian ke populasi
dimana sampel tersebut diambil. Supaya orang lain dapat memahami hasil
penelitian ini maka peneliti memberikan uraian yang rinci, jelas dan sistematis
dan dapat dipercaya. Uji transferability
yang peneliti lakukan adalah dengan mengurai data temuan peneliti mulai dari
pengumpulan data dokumentasi, observasi, dan wawancara yang dapat dilihat pada
bagian deskripsi data dan pembahasan hasil penelitian pada enelitian ini.
Dengan demikian uji transferability yang
peneliti lakukan adalah untuk memberikan pemahaman yang jelas mengenai persepsi
guru pendidikan kewarga negaraan terhadap pelaksaan rencana pembelajaran (RPP) di SMP N Kecamatan Kayuagung melalui
uraian yang rinci, jelas dan sistematis dan dapat dipercaya.
Selamjutnya
uji dependability.uji dependability peneliti laksanakan
setelah uji transferbalility. Uji dependability dilakukan oleh pembibing
untuk mengaudit keseluruhan aktivitas peneliti dalam melakukan penelitian. Hal
yang diaudit oleh pembimbing yaitu cara peneliti menentukan masalah maksudya
adalah pada saat peneliti menemukan masalah mengenai RPP berbasis karakter
antara ingin melihat persepsi guru atau melihat cara guru melaksanakan RPP
berbasis karakter, pembibing memberikan saran dan meluruskan penelitian
mengenai tujuan akhir dari penelitian yang peneliti lakukan dan manfaat yang
dapat diambil setelah penelitian ini berahir, sehingga penelitian memutuskan
untuk melihat bagaimana persepsi guru PKn terhadap pelaksanaan RPP berbasis
karakter di SMP N Kecamatan Kayuagung, sebelum mamasuki lapangan penelitian
terlebih dahulu membuat istrumen penelitian dan mengkonsultasikannya kepada
pembimbing apakah istrumen yang peneliti buat sudah sesuai atau belum. Kemudian
setelah peneliti selesai mendiskusikanya kepada pembibing dan hasilnya adalah
ada beberapa item yang harus diganti kalimat pertanyaanya, contohnya apakah
Bpk/Ibu guru menambahkan nilai-nilai karakter yang ada dalam materi pembelajaran
kepada siswa/i? Diperoleh jawaban responden iya. Dengan demikian itemnya
diganti menjadi bagaimanakah cara Bpk/Ibu guru menanamkan nilai-nilai karakter
yang ada didalam materi pembelajaran kepada siswa/i? Dalam menentukan sumber
data peneliti lakukan dengan cara mencari langsung kepada sumbernya misalnya
penentuan sampel dilakukan dengan melihat daftar guru PKn yang mengajar di SMP
N Kecamatan Kayuagung, kemudian melakukan analisis data mulai dari reduksi data
yaitu memilih hal-hal pokok berkaitan dengan persepsi guru pendidikan
kewarganegaraan terhadap pelaksanaan RPP berbasis karakter, hal pokok tersebut
adalah mengumpulkan perangkat pembelajaran yang dibuat oleh responden kemudian
dianalisis setelah itu peneliti melakukan uji keabsahan dan sampai pada
pembuatan kesipulan mengenai persepsi guru pendidikan kewarganegaraan terhadap
pelaksanaan RPP berbasis karakter di SMP N Kecamatan Kayuagung.
Terkahir
adalah uji comfirmasbility,uji comfirmability sama halnya dengan uji dependability, sehingga pengujiannya
dapat dilakukan secara bersamaan. Dengan demikian uji compirmability peneliti lakukan dengan cara menguji hasil
penelitian mengenai persepsi guru pendidikan kewarganegaraan terhadap
pelaksanaan RPP berbasis karakter di SMP N Kecamatan Kayuagung dikaitkan dengan
proses penelitian yang dilakukan oleh peneliti mulai dari merumuskan masalah
sampai menarik kesimpulan setelah adanya penelitian yang pada akhirnya
ditemukan keseimbangan antara proses penelitian dengan hasil penelitian.
Kemudian
melalaui trianglasi. Trigularasi yang peneliti lakukan dengan berbagai cara
yaitu melalui teknik pengumpulan data berupa dokumentasi diperoleh data dan
informasi mengenai keadaan sekolah, data jumlah kelas dan jumlah siswa, kaadaan
guru, serata RPP berkarakter yang digunakan tiap-tiap sampel di SMP N Kecamatan
Kayuagung.
Melalui
teknik observasi diperoleh data dan informasi mengenai persepsi guru PKn
terhadap pelaksanaan RPP berbasis karakter di SMP N Kecamatan Kayuagung.
Mengenai hasil observasi, peneliti mengobservasi mengenai penerapan RPP
berbasis karakter mulai dari penyusunan, pelaksanaan dan penilaian pada RPP.
Penelitian mengobservasi mulai dari guru memasuki kelas sampai melakukan proses
pembelajaran. sehubungan dengan penerapan RPP berbasis karakter semua guru yang
mengajara PKn di SMP N Kecamatan Kayuagung tidak mengalami kesulitan dalam
menerapkan nilai-nilai karakter yang ada didalam RPP berkarakter pada siswa
juga dalam pembutan RPP berkarakter yang
meliputi penyusunan, pelaksanaan dan penilaian guru-guru tidak mengalami
kesuitan dan sudah sesuai dengan prosedur pembuatan RPP pada standar proses.
Hal ini dilihat dari analisis peneliti terhadap RRP yang digunakan telah
terdapat nilai-nilai karakter yang dicantumkan pada tujuan pembelajaran dan
langkah-langkah pembelajaran, serata dilihat dari evaluasi yang dilakukan oleh
guru dengan menguanakan teknik penilaian
efektif. Dari penelitian tersebut telah diperoleh hasil bahwa persepsi guru PKn
terhadap pelaksanaan RPP berbsis karakter di SMP N Kecamatan Kayuagung adalah
baik.
Sementara
itu, melalui teknik wawancara mengenai persepsi guru PKn terhadap pelaksanaan
RPP berbasis karakter di SMP N Kecamatan Kayuagung, dari seluruh responden
yaitu 20 orang guru yang peneliti wawancarai sebagian besar responden dapat
peneliti katakana mempunyai persepsi yang baik terhadap pelaksanaan RPP
berbasis karakter , hal ini dapat diketahui dari 31 item pertanyaan yang
diajukan terdapat beberapa guru yang mengakui masih ada kendala atau kesulitan
yang mereka hadapi dalam menerapkan nilai-nilai karakter tersebut. Misalnya
kesulitan menerapkan nilai kedisiplinan kepada siswa.
Dengan
demikian dari pembahasan hasil dokumentasi, pembahasan hasil wawancara, dan
pembahasan hasil observasi, dapat disimpulkan bahwa guru-guru yang mengajar PKn
mempunyai persepsi yang baik dan
mendukung terhadap penerapan RPP berkarakter, sebagaimana diketahui
dukungan guru pada dasarnya adalah tindakan nyata dari guru dalam melaksanakan
pengajaran melalui cara tertentu yang dinilai efektip dan efisien. Dalam hal
ini guru sangat berperan penting dalam menerapkan pendidikan karakter kepada
siswa gunanya adalah untuk membentuk kepribadian siswa agar menjadi manusia
yang lebih bermutu dan berkakter baik.
Berdasarkan
pembahasan yang telah dijabarkan di atas dinyatakan bahwa nilai-nilai
pendidikan karakter tidak dimasukan kedalam pokok bahasan melainkan
teritergrasi kedalam matapelajara, pengembangan diri dan budaya sekolah. Oleh
karena itu, guru dan sekolah mengitergrasikan nilai-nilai yang dikembangkan
dalam pendidikan karakter bangsa dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan (
KTSP), silabus, dan dan tertuang dalam RPP, RPP inilah dinampakan RPP berbasis
karakter dan dijadikan acuan guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. Hal
ini sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh kemendiknas (2010:11)
“Pengebangan
pendidikan karakter itu tidak dimasukkan sebagai pokok bahasan tetapi
terintegrasi ke dalam mata pelajaran, pengembangan diri dan budaya sekolah.
Oleh karena itu, guru dan sekolah perlu mengitergrasikan nilai-nilai yang
dikembangkan dalam pendidikan karakter bangsa ke dalam Kurikulum Tingkat satuan
pendidikan (KTSP), silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang sudah ada.
BAB VI
PENUTUP
1. Kesimpulan.
Berdasarkan hasil
analisi data dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahawa persepsi guru PKn
terhadap pelaksanaan RPP berbasis karakter.
Hal ini berdasarkan pernyataan dari guru, baik dalam pembahasan hasil dokumentasi, pembahasan hasil
wawancara, dan pembahasan hasil observasi. Semua guru-guru PKn yang mengajar di
SMP N Kecamatan Kayuagung mendukung secara penuh mengenai penerapan nilai-nilai
karakter yang ada di dalam RPP berbasis karakter.
2. Saran
Adapun saran-saran yang
disampaikan atara lain sebagai berikut:
1.
Kepada guru SMP N 1
Kayuagung, SMP N 2 Kayuagung, SMP N 3 Kayuagung, SMP N 4 Kayuagung , SMP N 5
Kayuagung, SMP N 6 Kayuagung yang
mengajar PKn hendaknya:
A.
Mengikuti sosialisasi
mengenai pendidikan karakter.
B.
Membuat renacana pelaksanaan pembelajaran dan
mencantumkan nilai-nilai karakter yang
diharapkan dan menerapkannya kepada siswa
C.
Memahami dan menerapkan
nilai-nilai karakter kepada siswa dan memahami seberapa penting pendidikan
karakter itu untuk siswa.
2.
Kepada Kepala SMP N 1 Kayuagung,
SMP N 2 Kayuagung, SMP N 3 Kayuagung, SMP N 4 Kayuagung SMP N 5 Kayuagung, SMP
N 6 Kayuagung
A.
Mengajak para guru
untuk mengikuti sosialisasi mengenai pendidikan karakter
B.
Menagawasi kinirja guru
dalam menerapkan pendidikan karakter kepada siswa apakah sudah terlaksana
sesuai dengan tujuan yang diharapkan dan memeriksa perangkat pembelajaran yang
dibuat guru apakah sudah mencantumkan nilai-nilai karakter ke dalam perangkat
pembelajaran dan sudah menanamkannya kepada siswa
C.
Meningkatkan kinerja
sebagai pemimpin di sekolah masing-masing untuk meningkatkan mutu pendiddikan
3.
Kepada Kepala Dinas Pendidikan
Kota Kayuagung
A.
Terus mensosialisasikan mengenai penerapan
pendidikan karakter guna untuk membentuk karakter bangsa
B.
Mengawasi sejauh mana
terlasananya pendidikan karakter di sekolah –sekolah
C.
Meningkatkan mutu kerja
demi mencapai tujuan pendidikan nasional yang diharapkan.
No comments:
Post a Comment