Friday, 12 February 2016

Skripsi PPKN: PERSEPSI SISWA TERHADAP POLA INTERAKSI GURU DALAM PROSES PEMBELAJARAN PKN KELAS XI DI SEKOLAH SMA NEGERI 3 TANJUNG RAJA



PERSEPSI SISWA TERHADAP POLA INTERAKSI GURU DALAM PROSES PEMBELAJARAN PKN KELAS XI DI SEKOLAH SMA NEGERI 3 TANJUNG RAJA


PROPOSAL PENELITIAN



OLEH
UMMIL FADHILAH
132011028




             



 


 UNIVERSITAS ISLAM OKI (UNISKI) KAYUAGUNG
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
2015




BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang.

Usaha dalam rangka mencapai terujudnya sumber daya manusia Indonesia yang berkualitas dan kreatif dapat dilakukan melalui proses pembangunan bidang pendidikan, baik secara formal, dan non formal. Sekolah sebagai lembaga formal yang di selengarakan pemeritah memegang peranan yang sangat peting dalam mencapai tujuan pendidikan, untuk dapat mewujutkan sumber daya manusia yang berkualitas dan kreatif serta mampu bersaing menghadapi tantangan dan kemajuan ilmu pengetahuan serta teknologi, maka dari itu pendidikan harus menjadi prioritas utama pemeritah agar benar – benar mengarah kepada tujuan yang akan dicapai sebagai pungsi dan tujuan pendidikan nasional yang di rumus kan dalam Undang – Undang  No 20 Bab II pasal 3 yang berbunyi
“Pendidikan nasioanal berpungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradapan bangsa, yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujauan untuk berkembang nya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman, bertaqwa, kepada tuhan yang maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, dan menjadi warga Negara yang  demokratis serta bertanggungjawab”

Berdasarkan fungsi dan tujuan pendidikan nasional  di atas bahwa pendidikan di Indonesia bertujuan untuk membentuk prilaku individu yang berkepibadian dan berkarakter sehingga nantinya akan muncul generasi yang demokratis dan bertanggungjawab. Salah satu komponen dalam membetuk prilaku individu yang berkepribadian dan berkarakter khususnya dalam dunia pendidikan adalah seorang guru, dimana guru memiliki peranan penting untuk mengubah tingkah laku
 Peserta didik melaui proses pembelajaran, hal ini dapat dilihat sesuai dengan kopetensi yang dimiliki seorang guru salah satunya yaitu kopetensi pedagogik. Kopetensi pedagogik adalah pemahaman seorang guru terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran,  evaluasi hasil belajar, dan pembangunan peserta didik untuk mengaktuallisasikan berbagai potensi yang di milikinya (kunandar, 200: 76)
Sehubungan dengan fungsi dan tujuan pendidikan nasional tersebut salah satu program dalam meningkatkan mutu pendidikan adalah melalui pengembangan pendidikan karakter yaitu di maksudkan agar pendidikan di Indonesia bukan hanya sekedar membetuk kecerdasan peserta didik melainkan dapat membentuk kepribadian yang baik sesuai dengan nilai - nilai karakter  bangsa. Menurut Suyanto (dalam wibowo, 2012: 33) bahwa karakter merupakan pendidikan budi plus, yaitu melibatkan aspek pengetahuan, persaan, tindakan”. Selajutnya Wibowo (2012: 36) mengemukakan bahwa:
“Pendidikan karakter merupakan pendidikan yang menamkan dan mengembangkan karakter-karakter luhur kepada anak didik, sehinga mereka memiliki karakter luhur itu, menerapkan dan mempaktikan dalam kehidupannya, entah dalam keluarga, sebagai anggota masyarakat dan warga Negara”.

Berdasarkan pendapat di atas pendididikan karakter sangat di perlukan terutama di sekolah karna dengan di kembangkanya pendidikan karakter kepada peserta didik  akan dapat membetuk moral anak didik, mengembangkan karakter-karakter luhur sehingga mereka dapat menerapkanya dalam lingkunga masyarakat, berbangsa dan bernegara. Di Indonesia karakter dalam dunia pendidikan bukan hal yang baru, dulu pendidikan karakter sama dengan pendidikan moral dan budi pekerti, dalam penerapannya pendidikan karakter dahulu belum sepenuhnya terujut atau dalam penerapanya belum optimal karna kurangnya kesadaran terutama dalam peserta didik dalam untuk menanamkan nilai kebaikan. Hal ini dapat dilihat dengan banyaknya tauran atara pelajar dan atara mahasiswa, korupsi, kekerasan, dan lain –lain, maka dari itu pentingnya penerapan pendidikan karakter terutama di sekolah.
Wibowo (2012: 45) mengemukakan beberapa syarat yang harus dipenuhi agar pendidikan karakter di sekolah dapat berjalan dengan baik yaitu teladan dari guru, pendidikan karakter di sekolah dapat berjalan dengan baik yaitu teladan dari guru, pendidikan karakter di lakukan secara konsisten dan secara terus-menerus, dan penanaman nilain-nialai karakter yang utama. Jadi peran seorang guru adalah sebagai pendidik yang wajib untuk memasukan nilai-niali pendidikan karakter dalam kegiatan proses pembelajaran.
Dalam proses pembelajaran di sekolah peserta didik tidak hanya menerima pelajaran semata yang di beriakan oleh guru melainkan juga dalam proses pembelajaran nilai-nilai karakter yang di tanamkan dapat ditanamkan pada diri peserta didik serta di harapkan juga peserta didik mampu menerapkannya dalam kehidupan bermasyrakat, berbangsa, dan bernaegara. Pelaksanaan pendidikan karakter termuat dalam rancangan pelaksaan pembelajaran (RPP). Nilai-nilai yang ada dalam pendidikan karakter harus dicantumkan ke dalam RPP. Seorang guru sebelum melaksanakan proses pembelajaran terlebih dalu harus membuat RPP, RPP yang dibuat oleh guru saat ini berbeda dengan RPP sebelumnya karena dalam penyusunan nilai-nilai karakter harus tecantum ke dalam materi yang diajarkan dan juga nilai-nilai yang di masukkan sesuai dengan standar kompetensi dan kompentensi dasar yang ingin dicapai pada proses pembelajaran yang nantinya akan diterapkan oleh guru dan di tanamkan kepada peserta didik sehingga pesetadidik menanamkan nilai-nilai tersebut di dalam kehidupannya. Salah satu pelajaran yang memuat dan menerapkan pendidikan karakter yang harus di terapkan oleh guru dan ditanamkan kepada peserta didik, sebagaimana yang temuat dam kemendiknas (Wibowo, 2012: 100) terdapat beberapa indikator keberhasilan sekolah dan kelas dalam pembanguan pendidikan karakter yaitu:
“Nilai religius, jujur, toleransi, disiplin, kerjakeras, kreatif  mandiri demokratis, rasaingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat atau komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli lingkungan, peduli sosial dan bertangungjawab”.

Seorang guru dalam menerapkan RPP yang bermuatan karakter memiliki pendapat yang berbeda-beda mengenai penerapan nilai-nilai bermutan karakter. Dalam menerapkan nilai karakter yang dimuat dalam RPP yang akan ditanamkan kepada peserta didik tidak mudah, sebab guru harus cermat dalam menuangkan nilai-nilai pendidikan karakter kedalam materi pembelajaran.Pendidikan karakter telah diterapkan di berbagai wilayah di Indonesia salah satunya di wilayah kayuagung Sumatra Selatan, di kota kayuagung sudah banyak sekolah yang menerapkan pendidikan karakter salah satunya SMP N 1 Kayuagung, SMP N 2, SMP N 3, SMP N 4, SMP N 5 dan SMP N 6  berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di SMPN yang berada di Kecamatan Kayuagung keenam  SMP N tersebut telah menerapkan RPP yang bermuatan karakter. Oleh karenanya peneliti memilih SMP N Kecamatan Kayuagung sebagai fokus penelitian.
Berdasarkan studi pendahuluan yang peneliti lakukan melalui teknik wawancara kepada guru PKn diketahui bahwa guru yang mengajar disekolah tersebut telah membuat RPP yang bermuatan karakter. Walaupun demikian terdapat berbagi macam persepsi guru PKn mengenai penyusunan, pelaksanaan dan evaluasi penerapan RPP tersebut. Dari emam SMP N yang di jadikan sampel, pasti akan banyak persepsi guru PKn mengenai penerapan RPP berbasis karakter tesebut sehinga membuat peneliti tertarik untuk melakukan penelitian ini.
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, penulis tertarik untuk mengambil judul “Persepsi guru pendidikan kewaganegaraan terhadap pelaksananan rencana pelaksanan pembelajaran berbasis karakter di SMP N  Kecamatan Kayuagung “.
B.     Rumusan Masalah.
Berdasarkan uraian latar belakang diatas yang menjadi rumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimanakah persepsi guru PKn terhadap pelaksanan RPP berbasis karakter  di SMPN  kecamtan  Kayuagung?
C.    Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas yang menjadi tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahuai bagaimankah persepsi guru PKn terhadap pelaksanaan RPP berbasis karakter di SMPN Kecamatan Kayuagung ?
D.    Manfaat  Penelitian
1.      Bagi guru
Diharapkan mampu jadi pertimbangan dan acuan dalam menerapkan pendidikan karakter untuk peserta didik sehingga tujuan pendidikan tercapai.
2.      Bagi peserta didik
 Dapat di jadikan acun untuk mengembangkan potensi efektif peserta didik sebagai manusia  dan warganegara yang memiliki nilai-nilai budaya dan karakter.
3.      Bagi peneliti
 Dapat memberikan suatu pandangan tentang pendidikan karakter diterapkan dalam lingkungan sekolah dan kelas.












BAB II
 KAJIAN  PUSTAKA
A. Persepsi
1. Pengertian Persepsi
Sebelum penulis menjelaskan tentang persepsi guru, terlebih dahulu akan diuraikan tentang pengertian persepsi dan guru itu sendiri. Berikut ini penulis akan menguraikan pengertian persepsi. Persepsi itu sendiri mempunyai beberapa pengertian yang di ungkapkan oleh  para ahli. Slameto (2010: 102) “persepsi adalah proses yang menyangkut maksudnya pesan atau imformasi ke dalam otak manusia”. Kemudian menurut Rakhmat (2005: 51) “Persepsi adalah pengalaman tentang objek, pristiwa atau hubungan-hubungan yang di peroleh dengan mengumpulkan impormasi dan menapsirkan pesan”.
Dari beberapa pendapat tentang definisi persepsi di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa persepsi adalah respon atau pandangan seseorang terhadap objek yang akan dia amati dan rasakan, serta sipatnya relatif.
1.      Prinsip Dasar tentang Persepsi
Persepsi memiliki prinsip dasar yang diperlukan untuk kita ketahui. Prinsip-prinsip ini dapat mempermudah kita memahami persepsi. Slameto (2010: 103) prinsip dasar tentang persepsi yang perlu diketahui agar dapat mengetahui seseorang itu lebih baik dan dengan demikian menjadi komunikator yang efektif yaitu:
Beberapa prinsip dasar tentang persepsi sebagai berikut:
1.      Persepsi itu relatif bukan bersifat absolut
2.      Persepsi itu di pengaruhi oleh harapan dan kesiapan
3.      Persepsi itu mempunyai tatanan
4.      Persepsi seseorang atau kelompok dapat jauh berbeda dengan persepsi orang atau kelompok lain sekalipun situasinya sama.
Dalam prinsip dasar di atas dapat dilihat bahwa persepsi berkenaan dengan pengamatan, pengintegrasian, ataupun penilaian terhadap suatu objek yang termasuk dalam pikiran seseorang. Persepsi itu bersipat relatif atara satu individu dengan individu lain dan sangat tergatung pada kemapuan dan keadaan diri orang yang mempersepsikannya.
2.       Proses Terbentuknya Persepsi
Orang yang satu dengan orang yang lainnya memiliki persepsi yang berbeda-beda. Hal ini dipengaruhi oleh proses terbentuknya persepsi. Sarwono (2009: 86) persepsi berlangsung saat seseorang menerima stimulus dari luar yang ditangakap oleh orang-orang bantunya yang kemudian masuk kedalam otak. Didalamnya terjadi proses bepikir yang pada akhirnya terujut sebuah pemahaman”. Pemahaman ini yang kurang lebih disebut persepsi. Selain itu, proses  terbentuknya  persepsi juga di kemukan oleh Irwanto (2002: 71) “proses persepsi berlangsung saat kita akan menangkap rangsangan-rangsangan dari lingkungan luar dan kemudian ada unsur pelaksanaan terhadap rangsangan-rangsangan  yang terima tersebut. Pelaksanaan  ini mendukung proses terbetuknya persepsi yaitu Walgito (dalam Rochma 2011:7) bahwa:
Proses terjadinya persepsi yakni (1)objek terlebih dahulu menimbulkan stimulus,(2)sitimulus di hubungkan dengan alat indra dan proses awal ini merupakan fisik  (3)stimulus yang diterima oleh alat indra diteruskan oleh sarap sensorik ke otak dan proses ini merupakan proses fisiologi, serta (4) terjadilah proses di otak sebagai pusat kesadaran sehingga individu menyadari apa yang dilihat, apa yang didengar, atau apa yang diraba. Proses ini merupakan proses psikologis.

Dengan demikian penulis simpulakan bahwa proses persepsi dapat berlangsung jika adanya stimulus yang diterima oleh indra yang kemudian impormasi tersebut disampaikan ke otak. Namun tidak semua stimulus mendapat respons dari individu tergantung pada perhatian individu tersebut.
3.      Faktor-Faktor yang Mempengaruhi  Persepsi
Persepsi merupakan suatu tanggapan atau pendapat yang bersipat individu serta mudah tergantung pada kondisi dan kemapuan seseorang yang menilainya dan sipat psikologis. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi persepsi sebagai mana yang di ungkapkan oleh Slameto (2010: 104) atara lain:
1.      Perhatian yang selektif
Manusia banyak sekali menerima rangsangan dari lingkungannya tetapi manusia perhatiannya tidak harus menangapi semua rangsangan yang ada melainkan cukup memusatkan sehingga tidak semua rangsangan dijadikan sebagai objek pengamatan.
2.      Ciri-ciri langsung
Dengan adanya ciri-ciri rangsangan yang begerak akan menarik perhatian sebanding dengan rangsangan yang diam


3.      Nilai  dan kebutuhan individu
Nilai dan kebutuhan individu yang memberikan persepsi akan mempengaruhi persepsi itu sendiri, salah satu contohnya seperti seniman, memiliki pandangan berbeda dengan seseorang yang seniman, pola dan cita rasa yang bebeda dalam memandang satu hal.
4.      Pengalaman terdahulu
Bagai mana seseorang mempersepsikan sesuatu sangat di pengaruhi pada pengalaman-pengalaman terdahulu.
Selanjutnya factor-faktor yang mempengaruhi persepsi didukung oleh pendapat thoha (2002: 122) yaitu tiga faktor yang mempengaruhi proses persepsi yaitu “orang yang melakukan persepsi, objek atau pristiwa yang di persepsi, dan linkungan terjadinya persepsi”. Dari pendapat para ahli tersebut dapat di simpulkan bahwa peresepsi dipengaruhi oleh beberapa paktor yang terletak pada pelaku persepsi, objek yang dipersepsi, dan situasi terjadinya persepsi.
B. Guru                                                                    
1. Pengertian Guru
Guru merupakan sebuah propesi yang sangat mulia. Ditangan seorang guru dilahirkan generasi yang terdidik dan berilmu pengetahuan. Dalam undang-undang no 14 tahun 2005 pasal 1 ayat (2) menyebutkan bahwa “ Guru  adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing mengarahkan, melatih, dan mengevaluasi, peserta didik pada pendidikan anak usia dini, pendidikan formal dasar dan menengah”. Dalam pengertian lain Djamarah (2010: 31) “Guru diartikan sebagai orang yang melaksakan pendidikan ditempat-tempat tertentu, tidak mesti di lembaga formal, tetapi juga di masjid, disurau/musholah, dirumah dan sebagainya”.
Dari pendapat tersebut dapat penulis simpulkan bahwa guru adalah orang yang memberikan ilmu pengetahuan kepada anak didik, membimbing dan membinanya baik disekolah maupun di luar sekolah.
2. Peranan Guru
 Sehubungan dengan pungsi guru sebagai pengajar, pendidik dan pembimbing maka diperlukan adanya berbagai peranan pada diri guru. Peranan ini akan senantiasa mengembangkan pola tingkah laku yang diharapkan dalam berbagai interaksinya baik dengan siswa, sesama guru, maupun dengan staf lainya. Dari berbagai kegiatan interaksi belajar mengajar dapat dipandang sebagai sentaral bagi perannya, sebab di sadari atau tidak bahwa sebagian dari waktu dan perhatian guru banyak dicurahkan untuk menggarap proses pembelajaran dan berinteraksi dengan siswanya.
 Berikut ini adalah peran guru dalam pendidikan Ma’mur (2011: 74) yaitu:
a.       Keteladanan
Keteladanan merupakan faktor mutlak yang harus di miliki gur. Dalam pendidikan karakter, keteladanan yang dibutuhkan oleh guru berupa konsisiten dalam menjalankan perintah agama dan menjauhi larangan-larangannya.

b.      Inspirator
Seseoarang akan  menjadi sosok inspirator jika ia mampu membangkitkan semangat untuk maju dengan mengerakkan segala potensi yang dimiliki untuk meraih prestasi spektakuler bagi diri dan masyarakat. Jika seseoarang guru mampu menjadi sosok inspirator maka kader-kader bangsa akan muncul sebagai sosok inspirator. Mereka akan mencurahkan segala daya untuk meraih prestasi.
C.     Motivator
Setelah menjadi sosok inspirator, peranan guru selanjutnya adalah motivator. Hal ini dapat dilihat dengan adanya kemampuan guru dalam membangkitkan spirit, etos kerja, dan potensi yang luar biasa dalam diri peserta didik.
D.    Dinamisator
Peran guru selanjutnya adalah menjadi dinamisator, artinya seoarang guru tidak hanya membangkitkan semanagat, tetapi juga menjadi lokomotif yang benar-benar mendorong gerbong ke arah tujuan dengan kecepatan, dan kearipan yang tinggi.
E.     Evaluator
Peran yang melengkapi peran-peran sebelumnya adalah sebagai evaluator. Artinya, guru harus selalu mengevaluasi metode pembelajaran yang selama ini di pakai dalam pendidikan karakter. Selain itu juga harus mampu mengevaluasi sikap prilaku yang ditampilkan, sepak terjang dan perjuangan yang digariskan, dan agenda yang direncanakan.

3.      Tangung Jawab Guru
Guru adalah orang yang bertanggung jawab dalam mencerdaskan anak didik dan membina prilakunya menjadi insane yang baik. Siakap tangung jawab tersebut perlu ditanamkan dalam diri setiap guru. Menurut. Djamaran (2010: 36) yang bertanggung jawab memiliki sifat atara lain :
a.       Menerima dan mematuhi norma, nilai-nilai kemanusian memikul tugas mendidik dengan bebas, berani, gembira (tugas bukan menjadi beban baginya )
b.      Sadar akan nilai-nilai yang berkaitan dengan perbuatannya serta akibat yang timbul (kata hati)
c.       Menghagai orang lain, termasuk anak didik 
d.      Bijaksana dan hati-hati (tidak nekat, dak sembarang, tidak singkat akal)
e.       Taqwa terhadap Tuhan YME

Selain itu guru juga memiliki tugas penting dalam proses pembelajaran yakni melaksanakan proses pembelajaran dengan baik melalui diri merencanakan, melaksanakan  dan melakukan penilaian pembelajaran.

4.       Persepsi Guru
Persepsi guru adalah suatu respon, pendapat atau penilaian dari guru mengenai suatu hal yang diamati dan dirasakan baik secara langsung  maupun secara tidak langsung mengenai suatu hal tertentu. Dalam penelitian ini persepsi guru diartikan sebagai respon, pendapat atau penilaian dari guru SMP Negeri di kecamatan  Kayuagung mengenai suatu hal yang di amati  dan dirasakannya. Baik secara langsung maupun tidak langsung mengenai penerapan rencana pembelajaran yang berbasis pendidikan karakter.

C.   Rencana Pelaksanaan pembelajaran
1. Pengertian RPP
Dalam kegiatan pembelajaran guru harus membuat skenario pembelajaran yang disebut rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), yang merupakan acuan bagi guru untuk melaksanakan proses belajar. Mulyasa (2007: 212-213) mengemukakan bahwa RPP adalah rencana pembelajaran yang menggabarkan prosedur dan menejemen pembelajaran untuk mencapai suatu atau lebih kopetensi dasar yang ditetapkan dalam standar isi dan dijabarkan dalam silabus. Menurut Kunandar (2009: 262) recana pelaksanaan pembelajaran adalah:
Rencana pelaksanan pembelajaran (RPP) merupakan komponen yang sangat penting bagi guru dalam proses pembelajaran. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan perorganisasian pembelajaran untuk mencapai suatu kopetensi dasar yang di tetapkan dalam standar isi dan telah dijabarkan dalam silabus. Lingkup Rencana Pembelajaran paling luas mencakup 1 (satu) kopetensi dasar yang terdiri atas 1 (satu) atau beberapa indicator untuk 1 (satu) kali pertemuan atau lebih.

Dari pendapat di atas dapat penulis simpulkan bahwa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran  merupakan rencana yang mengambarkan prosedur proses belajar mengajar

2. Landasan RPP
Landasan Rencana pelaksanaan pembelajaran menurut undang-undang No 19 Tahun 2005 Pasal 20 adalah:
“perencanan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, metode pembelajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar”

Sedangkan menurut Permendiknas  No 41 Tahun 2007 adalah RPP dijabarkan dalam silabus untuk mengerahkan kegiatan belajar peserta didik dalam upaya mencapai KD.
3.  Fungsi RPP
RPP merupakan pedoman guru dalam melaksanakan pembejaran. Sedikitnya terdapat dua pungsi RPP dalam kurikulum yaitu, Mulyasa (2007: 217)
1.      Fungsi perencanaan: RPP hendaknya dapat mendorong guru lebih siap melakukan kegiatan pembelajaran dengan perencanan yang matang. Setiap akan melakukan penbelajaran guru wajib memiliki persiapan baik secara tertulis, maupun tidak tertulis.
2.      Fungsi pelaksanan: RPP berpungsi untuk mengefektifkan proses pembelajaran sesuai dengan apa yang direcanakan, kegiatan pembelajran harus terorganisir melalui serangkaian kegiatan tertentu, dengan strategi yang tepat.

4.Unsur-unsur Penuyusunan RPP
Ada beberapa unsur-unsur yang perlu di perhatikan dalam menusun RPP Kunanadar (2007: 42) sebagai berikut:
1.      Mengacu pada kompetensi dan kemampuan dasar yang harus dikuasai siswa, serta materi dan sub materi pembelajaran, pengalaman belajar yang dikemabangkan di dalam silabus.
2.      Mengunakan bebagai pendekatan  yang sesuai dengan materi yang memberikan kecakapan hidup sesuai dengan permasalahan dan lingkungan sehari-hari.
3.      Mengunakan metode dan media yang sesuai, yang mendekatkan siswa dengan pengalaman langsung.
4.      Penilaian dengan system pengujia menyeluruh dan berkelajutan didasarkan pada sistem pengujian yang dikembangkan selaras dengan perkembangan silabus.
5.      Prisip-prinsip Penyusunan RPP                                                                  
Menurut Kunandar (2007: 242) dalam pembuatan recana pembelajaran terdapat beberapa prisip dalam penyusunan RPP yaitu:
1.      Memperhatikan perbedaan individu peserta didik
2.      Mendorong partisipasi aktif peserta didik
3.      Mengenangkan budaya membaca dan menulis proses pembelajaran
4.      Memberikan umpan balik dan tindak lanjut
5.      Keterkaitan dan keterpaduan
6.      Menerapkan teknologi impormasi dan komunikasi

6 . Langkah Penyusunan RPP
Dalam pembuatan RPP diperluakan langkah-langkah yang harus dipehatikan. Langkah-langkah penyusunan RPP menurut Kunandar(2007: 264-265) adalah:
1.      Identitas mata pelajaran (tulis nama mata pelajaran, kelas, semester, dan alokasiwaktu).
2.      Standar kompetensi dan kompetesi dasar (harus sesuai dengan standar Isi).
3.      Indikator (pengembangan indikator dilakukan dengan beberapa pertimbangan).
4.      Materi pembelajaran.
5.      Tujuan pembelajaran
6.      Strategi atau skenario pembelajaran
7.      Sarana dan sumber belajar
8.      Penilaian dan tindak lajut

A. Pendidikan Berbasis Karakter
1. Tujuan dan Fungsi Pendidikan Berbasis Karakter
Pendidikan berbasis karakter bertujuan untuk mengembangkan nilai-nilai yang membentuk karakter bangsa, yaitu pacasila meliputi (Kamendiknas, 2011:7):
1.      Mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi menjadi manusia yang berhati baik dan berprilaku baik.
2.      Membangun bangsa yang berkarakter pancasila
3.      Mengembangkan potensi warga negra memiliki sikap percaya diri, bangsa pada bangsa dan Negara serta mencintai umat manusia.

Selajutnya pendidikan  karakter berfungsi:
1.      Membangun kehidupan kebangsaan yang multikultural
2.      Membangun peradapan bangsa yang cerdas, berbudya luhur dan mapu berkontribusi terhadap perkembangan kehidupan umat manusia, mengembangkan potensi dasar agar berhati baik, berpikir baik, dan berprilaku baik serta keteladanan baik.
3.      Membangun sikap warga Negara yang cinta damai, kreatif, mandiri dan mampu hidup berdampingan dengan bangsa lain.

2.      Strategi Pelaksanaan pendidikan Berbasis Karakter
Salah satu strategi pelaksanaan pendidikan bebasi karaker adalah melalui satuan pendidikan, pelaksanaan pendidikan berbasis karakter terdapat pada pengebangan kurikulum satuan pendidikan. Agar pendidikan berbasis karakter dapat terlaksana dengan optimal, maka pengitegasiannya dilaksanakan melalui mata pelajaran sekolah, salah satunya adalah bidang studi Pkn dan di laksanakan  pada silabus dan RPP.
Pengembangan nilai-nilai dalam silabus ditempuh melalui cara-cara berikut ini Wibowo, (2012:  91)
a.       Mengkaji SK (standar kompetensi) dan KD (kompetensi dasar) pada stadar isi  (SI) untuk menentukan apakah nilai-niali budaya karakter bangsa yang tercantum sudah tercakup didalamnya.
b.      Memperlihatkan keterkaitan atara SK dan KD dengan nilai dan indikator untuk menentukan nilai yang akan di kembangkan.
c.       Mencatumkan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa.
d.      Mencatumkan nili-nilai yang sudah tertera dalam silabus kedalam RPP.
e.       Mengembangkan proses pembelajaran peserta didik secara aktif yang memungkinkan peserta didik memiliki kesepatan melakukan  internalisasi nilai dan mewujukannya dalam prilaku yang sesuai.
f.       Memberikan bantuan kepada peserta didik, baik yang mengalami kesulitan untuk menginternalisasikan nilai maupun untuk mewujukannya dalam prilaku.


3. RPP Berbasis Karakter
1. Pengertian RPP Berbasis Karakter
Menurut Kemendiknas (2010: 11) Pengembangan pendidikan karakter itu tidak dimasukan sebagai pokok bahasan, tetapi terintegrasi ke dalam mata pelajaran, pengebangan diri dan budaya sekolah. Oleh karena itu, guru dan sekolah perlu mengitergrasikan  niali-nilai yang dikebangkan dalam pendidikan karaterbangsa ke dalam Kurikulum Tingkat satuan pendidikan (KTSP), Silabus, dan Rencana  Pelaksanaan Pembelajaran yang sudah ada.
RPP  berbasis karakter adalah RPP  yang mencantumkan nialai-nilai yang menggambarkan prilaku efektif seorang peserta didik berkenaan dengan matapelajaran tertentu.
Jadi dari uraian tersebut penulis simpulkan bawasanya RPP berbasis karakter merupakan rencana pembelajaran yang didalamnya mencantumkan nilai-nilai prilaku yang harus di terapkan ke peserta didik sesuai dengan meta pelajaran tertentu.

2.      Pelaksanaan  Pendidikan Karakter Dalam RPP
Berdasarkan PP 19 Tahun 2005 pasal 20 dinyatakan  bahwa “Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanan pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar”. Menurut Juprimalino (http://juprimalino.blogspot.com/2012/01/inplementasi-pengitergrasian -pendidikan 28.html), agar RPP member petunjuk pada guru dalam menciptakan pembelajaran yang berwawasan pada pengebangan karakter, RPP tersebut perlu di adaptasi. Seperti adaptasi terhadap silabus, adaptasi yang dimaksut ataralain meliputi:
1.      Modifikasi tujuan pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran juga terkait dengan pencapaian peserta didik dalam hal karakter.
2.      Penambahan dan atau modifikasi langkah-langkah pembelajaran sehingga ada langkah-langkah pembelajaran yang mengebangkan karakter.
3.      Penamban dan atau modifikasi teknik dan instrument penilaian sehingga ada teknik dan instrument penilaian yang dapat mengebangkan dan atau mengukur perkembangan karakter.
Dari uraian di atas dapat di simpulkan bahwa seorang guru dalam menerapkan pendidikan karakter di dalam pembelajaran terlebih dahulu harus menyiapkan RPP. RPP yang di buat harus memuat nilai-nilai karakter agar pembelajaran yang diberikan sesuai dengan tujuan karate yang akan di capai.
Menurut Kemindiknas (2010: 2) menyatakan bahwa:
Pendidikan karakter terintergrasi di dalam proses pembelajaran adalah p engenalan nilai-nilai, fasilitasi diperoaleh kesadaran akan pentingnya nilai-nilai penginternalisasian nilai-nilai  kedalam tingkah laku peserta didik  sehari-hari melalui proses pembelajaran baik yang berlangsung di dalam maupun di luar kelas pada semua mata pelajaran.
Dari uraian diatas penulis dapat member kesimpulan bahwa pendidikan

karakter terintegrasi di dalam proses pembelajaran adalah pengenalan nialai-nilai kebaikan kepada peserta didik melalui proses pembelajaran  dan teritergrasi kedalam tingkah laku peserta didik.

3.      Ladasan Hukum RPP Berbasis Karakter
            Landasan hokum pembinanan pendidikan karakter Asmani, (2011: 41)yaitu:
1.      Undang –undang No 20 Tahun 2003 Tentang Sitem Pendidikan Nasional
2.      Peraturan pemerintah No 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional  Pendidikan
3.      Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 Tentang standar isi
4.      Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007 Tentang standar proses.

4.      Nilai-nilai indikator di dalam RPP berbasis karakter
            Beberapa nilai-nilai dan indikator yang tertera di dalam pengembangan RPP berbasis karakter menurut Wibowo, (2012: 101:104) adalah sebagai berikut:
1.      Nilai religius
2.      Nilai jujur
3.      Nilai toleransi
4.      Disiplin
5.      Kerja keras
6.      Kreatif
7.      Mandiri
8.      Demokrasi
9.      Rasa inigin tahu
10.  Semangat kebangsaan
11.  Cinta tanah air
12.  Menghargai prestasi
13.  Bersahabat/komunikatif
14.  Cinta damai
15.  Gemar membaca
16.  Peduli lingkungan
17.  Peduli sosial
18.  Tangung jawab
Nilai-nilai yang telah tercantum dalam silabus selanjutnya akan diterapkan kedalam RPP. Di dalam RPP memuat strategi bagaimana menerapkan nilai-nilai yang berbasis karakter kepada siswa, dan RPP juga berperan sebagai pembimbing dalam proses belajar mengajar bagi guru untuk melanjukan  skenario pembelajaran yang telah direncanakan, sehingga pendidik atau guru mempunyai pedoman dalam mengajar dan kegitan belajar dapat bejalan dengan optimal, dan juga dengan adanya nilai yang terdapat dalam RPP berbasis karakter guru atau pendidik akan lebih mudah menerapkan nilai pendidikan karakter. Berikut ini merupakan format RPP berbasis karakter:
1.      Identitas sekolah
2.      Standar kompetensi
3.      Kompetensi dasar
4.      Indikator
5.      Tujuan Pembelajaran
6.      Materi Pembelajaran
7.      Model dan metode Pembelajaran
8.      Langkah-langkah kegiatan pembelajaran
-          Pendahuluan
-          Kegitan inti:  1.   Ekplorasi
2.      Elaborasi
3.      Komfirmasi
-          Penutup
9.      Alat/sumber pembelajaran
10.  Penilaian:         - Prosedur penilaian
- Tenik penilian
- Bentuk instrumen
- Daftar pertanyaan
- Kunci jawaban
-Teknik Penskoran
(sumber: Tata Usaha SMPN1 Kayuagung)























BAB III
 METODE PENELITIAN

A.  Variabel Penelitian

Variabel penelitian merupakan hal yang penting dalam pelaksanaan penelitian, variable penelitian dapat disebut sebagai atribut dalam penelitian yang menghasilkan impormasi, sebagaimana yang disebut oleh Sugiyono (2011:38) “Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang bentuknya apasaja  yang yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga memperoleh impormasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya”. Pendapat lain yang mendukung mengenai definisi variable yaitu pendapat Arikunto (2006:116) “variabel penelitian adalah objek penelitian apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian”.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa variable penelitian adalah objek penelitian dari peneliti kemudian titik perhatian dalam suatu penelitian untuk kemudian di tarik kesimpulan.
Adapun variable penelitian ini adalah “persepsi guru PKn terhadap pelaksanana RPP berbasis karakter di SMP N kecamatan  Kayuagung

B.      Populasi  dan Sampel
1.      Populasi
Populasi merupakan keseluruhan  objek yang akan diamati. Objek yang diamati dapat berupa benda mati, sifat-sifat yang ada dalam objek tesebut  dapat diukur atau diamati. Sebagaimana menurut Sugiono (2009:80) “populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempuyai kualitas dan karakteritik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti dipelajari dan kemudian ditarik kesipulannya”.
Yang menjadi populasi pada penelitian ini adalah guru-guru PKn di SMPN Kecamtan  Kayuagung yang berjumlah  sebelas  orang.

Tabel  1 Populasi penelitian
Persepsi Guru pendidikan Kewarganegaraan Terhadap Pelaksanaan Rencana Pembelajaran Berbasis Karakter di SMPN Kecamatan kayuagung.
NO.
NAMA SEKOLAH
JUMLAH GURU PKn (Orang)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
SMPN 1 Kayuagung
SMPN 2 Kayuagung
SMPN 3 Kayuagung
SMPN 4 Kayuagung
SMP 5 Kayuagung
SMPN 6 Kayuagung
4
4
3
3
3
4
Jumlah
20
Sumber : Data Primer diolah, tahun 2014



2.      Sampel
Menurut Sugiyono (2009: 81) “sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi”. Jadi,  sampel adalah sebagian  dari populasi, tidak aka nada sampel jika tidak ada populasi. Selanjutnya,  Arikunto (2006: 134) menyebutkan bahwa “apabila subjeknya kurang 100, lebih baik di ambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi”.
Dari pendapat di atas, maka penelitian ini dinamakan penelitian populasi dengan mengunakan teknik  Cluster  Sampling  Untuk lebih jelas lihat pada tabel.
Tabel  1 Sampel penelitian
Persepsi Guru pendidikan Kewarganegaraan Terhadap Pelaksanaan Rencana Pembelajaran Berbasis Karakter di SMPN Kecamatan kayuagung.

NO.
NAMA SEKOLAH
JUMLAH GURU PKn (Orang)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
SMPN 1 Kayuagung
SMPN 2 Kayuagung
SMPN 3 Kayuagung
SMPN 4 Kayuagung
SMPN 5 Kayuagung
SMPN 6 Kayuagung
4
4
3
3
3
4
Jumlah
20
Sumber : Data Primer diolah, tahun 2014

C. Teknik Pengumpulan Data
1.  Wawancara
Wawancara adalah salah satu teknik pengupulan data yang dapat digunakan untuk memperoleh informasi berkaitan dengan hal yang di teliti. Sugiono (2011:231) bahwa “Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan menemukan suatu yang mendalam.
Dalam peneliti ini teknik wawancara digunakan untuk memperoleh dapat yang lebih rinci dan jelas mengenai persepsi guru PKn terhadap implementasi  RPP berbasis karakter di SMP Negri  kecamatan Kayuagung. Wawancara akan dilakukan pada 20  orang  guru yang ada di SMPN kecamatan  Kayuagung.
2. Teknik Dokumentasi
Teknik dokumentasi merupakan metode pengumpulan data dengan cara mencari atau mengumpukan data-data tertulis. Menurut Sukmadinata (2005:221) “ Metode dokumentasi merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen , baik dokumen tertulis, gambar maupun elektronik”.
Dari penjelasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa metode dokumentasi adalah metode dengan cara mengupulkan data yang bersumber dari catatan, buku –buku, serta dokumen lainnya yang ada hubungannya dengan penelitian. Di dalam penelitian ini metode dokumentasi penulis gunakan untuk mendapatkan data tentang persepsi guru PKn  terhadap pelaksanaan  RPP berbasis karakter di SMP Negeri Kayuagung.
3.      Observasi
Observasi merupakan salah satu  teknik pengumpulan data yang dapat digunakan dalam penelitian. Hadi (dalam Sugiono, 2011:145)
Observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai biologis dan psikologis. Dua di antara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan. Digunakan bila penelitian berkenaan dengan prilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan bila responden yang diamati tidak begitu besar.

Observasi merupakan penguatan secara langsung yang dilakukan untuk mendapatkan data penelitian yang benar. Observasi ini digunakan untuk gambaran mengenai penerapan RPP berbasi karakter yng dilakukan oleh guru mulai dari penyusunan, pelaksanaan dan penilaian dalam RPP berbasis karakter. Dalam melaksanakan observasi ini peneliti berpedoman pada lembar observasi berupa check list yang berisikan komponen-komponen dalam RPP berbasiskarakter. Observasi digunakan untuk melihat pendapat guru mengenai penerapan RPP berbasis kakter.

4.      Teknik Analisis Data
Peneliti ini merupakan  penelitian deskriptif, karena penelitian  ini untuk mengetahui nilai variabel mandiri baik suatu variabel atau lebih tanpa membuat perbandingan, menghubungkan dengan nilai  variabel yang lain. (Sugiyono, 2003: 11). Sedangkan menurut Arikunto (2002: 213) ”analisis data deskriptif kualitatif digambarkan denagan kata-kata

5.       Reduksi Data
Reduksi data adalah proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan serta transformasi dasa ”kasar” yang muncul dari catatan tertulis di lapangan. Selama pengumpulan data berlangsung  terjadi tahapan reduksi selanjutnya, reduksi data atau proses transpormasi ini berlajut terus sesudah penelitian lapangan sampai laporan ahir tersusun.
6.      Penyajian Data
Penyajian data merupakan alur yang paling penting dan berada pada urutan kedua dari kegiatan analisis. Pembatasan suatu ”penyajian “  sebagai sekulampulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan.
7.       Uji Kredibilitas
Dalam penelitian kualitatif juga dikenal uji validitas seperti halnya dalam penelitian kuantitatif. Uji validitas dalam penelitian kuanlitatif dikenal dengan uji krebilitas. Menurut Moleong (2004:326) uji krebilitas terdiri dari:
1)      Perpanjangan Keikutsertaan
Keikusertaan penelitian sangat menentukan dalam pengumpulan data. Keikutsertaan tersebut tidak hanya dilakukan dalam waktu singkat, tetapi memerlukan perpanjangan keikutsertaan pada latar penilaian. Perpanjangan keikutsertaan  penelitian memungkinkan peningkatan derajat kepercayaan data yang di kumpulkan. Perpanjangan keikutsertaan berate peneliti tinggal di lapangan penelitian sampai kejenuhan pengumpulan data tercapai. Jika hal itu dilakukan maka akan membatasi ; (1) membatasi ganguan dari dampak peneliti pada konteks;  (2)membatasi kekeliruan  (biases) peneliti; (3) mengkonpensasikan pengaruh dari kejadian-kejadian yang tidak biassa atau pengaruh sesaat.
2)      Kekutan pengamatan
Kekutan pengamatan berrati mencari secara konsisten intrerpretasi dengan berbagai cara dalam kaitan dengan proses balisi yang konstan atau tentative. Perpanjangan  keikutsertaan ialah untuk memungkinkan peneliti terbuka terhadap pengaruh ganda, yaitu factor-faktor kontektual dan pengaruh bersama pada peneliti dan subjek yang ahirnya mempengaruhi fenomena yang di teliti.
3)      Triangulasi
Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain. Di luar data itu untuk keperluan pegecekan atau sebagai perbandingan terhadap data itu. Triangulasi dengan sumber berarti membadingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu imformasi yang diperoleh melalaui waktu dan alat yang berbeda dalam penilaian kualitatif.
4)      Kecukupan Reprensi
Keabsahan data hasil penelitian juga dilakukan dengan memperbanyak reprensi yang dapat menguji dan mengoreksi hasil penelitian yang telah dilakukan, baik refrensi dari orang lain maupun represi yang diperoleh selama penelitian seperti gambar video dilapangan, rekaman wawancara, maupun catan-catan harian di lapangan.

5)      Kajian Kasus Negatif
Kajian kasus negatif dilakukan dengan jalan mengupulkancontoh dan kasus yang tidak sesuai dengan pola dan kecendrungan informasi yang telah dikumpulkan dan digunakan sebagi bahan pertimbangan.  
8.      Pengambilan kesimpulan/ variabel
Dari permulaan data, seorang peneliti yang mengunakan penganalisis kuawalitatif mulai mencari arti benda-benda, pola-pola, penjelasan, mencari keteraturan, konfigurasi-konfigurasi yang mungkin akan muncul, alur sebab akibat dan proposisi. Kesimpulan-kesimpulan tidak muncul sampai pengupulan data berakhir, hal ini tergantung pada besarnya kumpulan-kumpulan catatan lapangan, pengkodean data , penyiapan data dan model pecarian ulang yang digunakan, kecakapan penelitian dan tututan-tuntutan pemberian data, akan tetapi seringkali suatu kesipulan telah dirumuskan sebelumnya sejak awal meskipun penelitian menyatakan telah melanjutkan kesimpulannya ” secara induktif”
Penelitian ini bersipat penelitian deskriptif karena data yang diperoleh dan diolah serta dianalisis secara deskriptif dengan persentase. Teknik persentase ini adalah teknik untuk memperoleh gambaran sehubungan dengan persepsi guru terhadap pelaksanaan RPP. Kemudian pernyataan guru dikelompokkan berdasarkan kriteria penilaian sehinga diperoleh gambaran mengenai pendapat guru terhadap pelaksanaan RPP yang berbasis karakter.


BAB IV
HASIL PENELITIAN
A.    Deskripsi Hasil Penelitian
Berikut ini peneliti paparkan hasil penelitian yang telah peneliti lakukan tentang persepsi guru pendidikan kewarganegaraan terhadap pelaksanaan rencana pembelajaran  (RPP) berbasis karakter di SMP Negeri Kecamatan Kayuagung. Penelitian  ini dilakukan dengan cara mencari imformasi mengenai persefsi guru  PKn mengenai pelaksanaan RPP berasis karakter di SMP N Kecamatan Kayuagung, guna memberi jawaban terhadap permasalahan penelitian ini yakni bagaimana pendapat guru PKn terhadap pelaksanaan rencana pembelajaran  (RPP) berbasis karakter di SMP Negeri Kecamatan Kayuagung.
Pelaksanaan penelitian ini telah dilakukan di enam SMPN Kecamatan Kayuagung di mulai dengan studi pendahuluan yang dilakukan pada bulan Maret 2014 sampai dengan bulan April 2014, dimana peneliti melakukan studi pendahuluan guna mengumpulkan sejumlah iformasi tentang persepsi guru PKn terhadap pelaksanaan RPP berbasis karakter, Selama studi pendahuluan, pengumpulan data peneliti lakukan melalaui wawancara, adapun yang menjadi narasumber yaitu guru PKn yang mengajara di enam SMP Kecamatan Kayuagung yaitu SMPN 1, SMPN 2, SMPN 3, SMPN 4, SMPN 5 dan SMPN 6. Dari hasil studi pendahuluan diketahui bahwa setiap guru PKn yang mengajar di SMPN Kecamatan Kayuagung mempuyai pendapat tersediri dalam menerapkan pendidikan karakter yang ada di dalam RPP, baik teori maupun praktiknya didalam perbuatan atau tingkah laku. Setelah melakukan studi pendahuluan , peneliti rutin menacari imformasi di SMPN yang telah menerapkan  RPP berbasis karakter yakni pada bulan juli sampai dengan bulan agustus dan bulan april tepatnya tanggal 8 Juli sampai dengan 8 Agutus 2014 peneliti melakukan penelitian guna menjawab pertanyaan tentang penelitian.
Selanjutnya, penelitian peneliti lakukan selama 4 minggu yakni pada tanggal 8 Juli 2014 sampai 8 Juli 2014, di gunakan untuk menjawab penelitian ini tentang persesi guru PKn terhadap pelaksanaan RPP berbasi karakter di SMP N Kecamatan Kayuagung dengan jumlah populasi 20 orang yang kemudian dijadikan sampel dengan menggunakan teknik cluster sampling, tapi saat di lapangan hanya melakukan wawancara 12 orang guru PKn saja dikarenakan dua orang guru berhalangan diwawancarai karna kesibukannya dua orang guru sudah pensiun, dan  empat guru PKn tersebut tiadak mengajar sesuai bidangnya, maka dari itu peneliti hanya melakukan wawancara ke empatbelas orang guru saja. Imformasi yang peneliti cari adalah mengenai pendapat guru PKn terhadap pelaksanaan RPP berbasis karakter di SMPN Kecamatan Kayuagung mulai dari penyusunan RPP, pelaksanaan RPP, dan penilaian  RPP.
Dalam mengumpulkan data penelitian, peneliti mengunakan teknik pengumpulan data triangulasi dimana peneliti mengunakan teknik pengumpulan data yang berbeda-beda untuk mendapatkan data dari sumber data yang sama (Sugiyono, 2011: 241) yakni peneltian membandingkan hasil imformasi yang didapat diri hasil wawancara, dokumentasi dan observasi tentang hal yang sama mengenai persepsi guru PKn pada RPP berbasis karakter yang diperoleh dari hasil penelitian, agar ada jaminan tingkat kepercayaan data. Peneliti membandingkah hasil wawancara dengan dokumen yang didapat dari hasil penelitian, selanjudya peneliti juga membandingkan hasil wawancara dengan hasil observasi dan juga membandingkan keadaan sekoalah dan guru dari berbagai pendapat guru –guru mengenai pelaksaan  RPP berbasis karakter. Guna mengumpulkan data yang dapat dijamin tingkat kepercayaan datanya, maka teknik pengumpulan data yang peneliti mengunakan teknik dokumentasi, wawancara  dan observasi, mengunakan alat bantu  alat tulis dan alat perlengkapan lain.
Di samping itu untuk dapat mendukung data yang diperoleh dari hasil penelitian, maka dalam melakukan penelitian ini mengunakan teknik dikumentasi guna mengumpulkan data mengenai gambaran umum tentang perangkat pembelajaran yang dibuat oleh masing-masing guru di satuan pendidikan yakitu  RPP yang bermutan karakter, peneliti melakukan penelitian di SMP N Kecamatan Kayuagung.
Selanjudnya dalam penelitian ini juaga menggunakan teknik wawancara yang dilakukan dalam jangka waktu  1 bulan yaitu mulai tanggal 8 Juli 2014 samapi dengan tanggal 8 agutus 2014. Peneliti mewawancari seluruh guru PKn yang mengajar di SMPN Kecamatan Kayuagung yang berjumlah 12 orang untuk mendapatkan iformasi mengenai pendapat guru PKn terhadap penerapan RPP berbasis karakter di SMPN Kecamatan Kayuagung yakni mulai dari penyusunan RPP, pelaksaan RPP dan, penilaian dalam RPP berkarakter. Wawancara peneliti lakukan secara mendalam, dimana saat saat melakukan wawancara peneliti tetap menggunakan pedoman wawancara. Pedoman wawancara yang digunakan untuk mengingatkan pedoman wawancara yang digunakan untuk mengingatkan peneliti mengenai aspek-aspek yang harus digali, serta apa yang sudah atau belum ditanyakan. Untuk mendukung hasil wawancara peneliti mengunakan alat bantu tulis dan perlengkapan lain untuk pencatatan hasil wawancara.
Disamping teknik dokumentasi dan wawancara, peneliti juga menggunakan  teknik observasi guna mengumpulkan data tentang persepsi guru PKn terhadap pelaksanaan RPP berbasis karakter di SMPN Kecamatan Kayuagung. Observasi digunakan dengan mengunakan teknik observasi tak berstuktur dimana peneliti tidak mempersiapkan secara sistematis tentang apa yang akan diobservasi. Dalam melakukan pengamatan peneliti tidak menggunakan istrumen yang telah baku, tetapi hanya berupa rambu-rambu pengamatan (Sugiyono, 2011:228) sebab dalam penelitian kualitatif  focus peneliti belum jelas dan pokus observasi akan berkembang selama kegitan observasi berlangsung yakni mengenai penyusunan RPP, pelaksanaan RPP dan penilaian pada RPP berbasis karakter di SMPN Kecamatan Kayuangung yakni SMPN 1, SMPN 2, SMPN 3, SMPN 4, SMPN 5, dan SMPN 6. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pendapat guru PKn mengenai pelaksanaan RPP berbasis karakter di SMPN Kecamatan Kayuagung.
1.      Deskripsi Data Dokumentasi
Yang peneliti dokumentasi dalam penelitian ini adalah RPP berkarakter yang dibuat oleh guru di masing-masing satuan pendidikan. Adapun data hasil dokumentasi dalam penelitian ini diperoleh dengan cara mencatat hal-hal yang diperlukan atau penting serta menulis data-data yang ada, serta dokumen-dokumen di SMPN Kecamatan Kayuagung yakni SMPN 1, SMPN 2, SMPN 3 , SMPN 4 , SMPN 5  dan SMPN 6 Kayuagung

A.    Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Karakter di SMPN Kecamatan Kayuagung
Berikut ini merupakan gambaran mengenai RPP berbasis karakter yang digunakan di SMPN Kecamatan Kayuagung. Berdasarkan data dokumentasi berupa RPP karakter yang peneliti dapat dari keenam sekolah tersebut diketahui bahwasanya dalam penyusunan RPP berbasis karakter telah terdapat identitas sekolah, standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, model dan metode, langkah-langkah meliputi apersepsi, motivasi, pada kegiatan inti meliputi ekplorasi, elaborasi, dan kompirmasi dan kegiatan penutup sumber belajar, dan penilaian. Kemudian pada pelakasanaan RPP berbasis karakter meliputi langkah-langkah kegitan pembelajaran kegitan ekplorasi, elaborasi, dan kompirmasi. Kemudian pada penilaian RPP berbasi karakter meliputi prosedur penilaian dan penilaian.
Berdasarkan data hasil dokumentasi yang peneliti dapat, mengenai RPP berbasis karakter telah diketahui bahwa prosedur penyusunan, pelaksanaan, dan penilaian RPP berbasis karakter telah susai dengan perkemndiknas No 41 Tahun 2007 Tentang standar proses, yang membedakan adalah penerapan model dan metode pembelajaran, model dan metode pembelajaran yang diterapkan tidak sama di masing-masing sekolah karena penerapan model dan metode pembelajaran disesuaikan dengan kondisi masing-masing satuan pendidikan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dibawah ini analisis RPP berkarakter yang dibuat oleh guru pada masing-masing satuan pendidikan. Kemudian berikut ini adalah format RPP berbasis karakter:
1.      Identitas sekolah
2.      Standar kompetensi
3.      Kompetensi dasar
4.      Indikator
5.      Tujuan Pembelajaran
6.      Materi Pembelajaran
7.      Model dan metode Pembelajaran
8.      Langkah-langkah kegiatan pembelajaran

-          Pendahuluan
-          Kegitan inti:  1.   Ekplorasi
2. Elaborasi
3. Komfirmasi
-          Penutup
9.      Alat/sumber pembelajaran
10.  Penilaian:         - Prosedur penilaian
- Tenik penilian
- Bentuk instrumen
- Daftar pertanyaan
- Kunci jawaban
-Teknik Penskoran
(sumber: Tata Usaha SMPN1 Kayuagung)

1. RPP di SMPN 1Kayuagung
Berikut ini merupakan gambaran mengenai RPP di SMPN 1. Berdasarkan RPP yang dibuat ibu yang mengajar di SMPN 1 Kayuagung di ambil sampel RPP kelas VII semester 1 telah tercantum nili-nilai karakter yaitu dilihat dari tujuan pembelajaran , misalkan kompetensi dasarnya adalah menjelaskan hakikat demokrasi,tujuan pembelajaran yang ingin dicapai adalah siswa dapat menjelaskan pengertian demokrasi dengan nilai karakter yang diharapkan adalah berani dan bertanggung jawab. Kemudian pada langkah-langkah pembelajaran yakitu pada pendahuluan meliputi apersepsi dan motivasi juga telah mencantumkan nilai-nilai karakter seperti disiplin, religius, selanjutnya pada kegiatan inti meliputi ekplorasi, elaborasi dan kompirmasi juga telah mencantumkan nilai-nilai karakter yang diterapkan pada siswa. Untuk lebih jelas  RPP terlampir.
2.      RPP di SMPN 2 Kayuagung
Berikut ini merupakan gambaran  RPP di SMPN 2 Kayuagung. Berdasarkan RPP yang dibuat oleh guru PKn yang mengajar di SMPN 2 Kayuagung kelas VII Semeter II telah tedapat nilai-nilai karakter yang diacntumkan ke dalam tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, dan langkah-langkah pembelajaran. Misalkan kompetersi dasarnya adalah menjelaskan pentingnya partisipasi masyarakat dalam perumusan kebijakan publik di daerah, tujuan pembelajaran yang diharapkan adalah salah satunya siswa dapat menjelaskan hakikat partisipasi masyarakat dalam otonomi daerah dengan nilai karakter yang diharapkan adalah gemar membaca, bertanggungjawab. Kemudian pada langkah-langkah pembelajaran yaitu pada tahap pendahuluan meliputi apersepsi dan motivasi telah mencantumkan nilai-nilai karakter berupa disiplin , religius. Selanjutnya pada kegitan inti meliputi ekplorasi, elaborasi dan kompirmasi juga telah mencantumkan nilai-nilai karakter pada proses pembelajaran. untuk lebih jelas  RPP terlampir.
3.      RPP di SMPN 3 Kayuagung
Berikut ini merupakan gambaran RPP di SMPN 3 Kayuagung. Berdasarkan RPP yang dibuat oleh guru SMPN 3 Kayuagung diambil sampel RPP kelas VII semester 2 telah dicantumkan nilai-nilai pendidikan karakter pada tujuan pembelajaran, materi pembelajaran dan langkah-langkah pembelajaran. contohnya kompetensi dasar adalah  menjelaskan hakikat demokrasi, tujuan pembelajaran yang ingin dicapai adalah siswa diharapkan dapat menguraikan perkembangan demokrasi dengan nilai karakter yang ditanamkan adalah gemar membaca, kreatip, bertanggung jawab. Kemudian pada langkah-langkah pembelajaran juga telah mencantumkan nilai-nilai karakter yang relevan dengan tujuan pembelajaran. untuk lebih jelas RPP terlampir.
4.      RPP di SMPN 4 Kayuagung
Berikut ini merupakan gambaran mengenai SMPN 4 Kayuagung. Berdasarkan RPP yang dibuat oleh guru SMPN 4 kayuagung di amabil sampel kelas VII satu telah mencantumkan nilai-nilai pendidikan karakter pada tujuan pembelajaran, materi pembelajaran dan langkah-langkah kegiatan pembelajaran. contohnya kompetensi dasar adalah menjelaskan pentingnya partisipasi masyarakat dalam perumusan kebijakan publik di daerah, tujuan pembelajaran yang ingin dicapai adalah siswa dapat menjelaskan pengertian kebijakan publik kemudian nilai karakter yang ditambahkan adalah gemar membaca, kerja keras, bertanggungjawab. Kemudian pada langkah-langkah kegiatan pembelajaran juga telah tecantum nilai-nilai karakteryang relevan dengan tujuan pembelajaran yang diharapkan. Untuk lebih jelas RPP terlampir.
5.      RRP di SMPN 5 Kayuagung
Berikut ini merupakan gambaran mengenai RPP di SMPN 5 Kayuagung. Berdasarkan RPP yang dibuat oleh guru PKn yang mengajar di SMPN 5 Kayuagung di ambil sampel kelas VII semester 2 telah terdapat nilai-nilai karakter yang dicantumkan ke dalam tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, dan langkah-langkah pembelajaran. Misalkan kompetensi dasarnya adalah menguraikan hakikat hukum dan kelebangaan HAM, tujuan pembelajaran yang diharapkan adalah salah satunya siswa dapat menjelaskan sejarah perjuangan HAM dengan nilai karakter yang diharapkan adalah gemar membaca, bertanggungjawab, kerja keras. Kemudian pada langkah-langkah pembejaran yaitu pada tahap pendahuluan meliputi eksplorasi, elaborasi dan komfirmasi juga telah mencantumkan nilai-nilai karakter pada proses pembelajaran. untuk lebih jelas RPP terlampir.
6.      RPP SMPN 6 Kayuagung
Berikut ini murupakan gambaran mengenai RPP di SMPN 6 Kayuagung. Berdasarkan RPP yang dibuat oleh guru yang mengajara di SMPN 6 Kayuagung RPP kelas  VII semester 1 telah tecantum nilai-nilai karakter yaitu dilihat dari tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, dan langkah-langkah pembelajaran, misalkan kompetesi dasarnya adalah mejelaskan hakikat bangsa, tujuan pembelajarannya yang ingin dicapai adalah siswa dapat menjelaskan hakikat bangsa dengan nilai karakter yang diharapkan adalah berani dan bertanggungjawab. Kemudian pada langkah-langkah pembelajaran yaitu pada pendahuluan meliputi apersepsi dan motivasi juga telah mencatumkan nilai-nilai karakter seperti disiplin, religus, selanjutnya pada kegiatan inti meliputi eksplorasi, elaborasi, dan komfirmasi juga telah mencantumkan nilai-nilai karakter yang ditetapkan kepada siswa. Untuk lebih jelas RPP terlampir.
1. Deskripsi Data Wawancara
Pelaksanaan wawancara peneliti lakukan dengan guru-guru PKn yang mengajar di SMPN Kecamatan Kayuagung yakni SMPN 1, SMPN 2, SMP 3, SMPN 4, SMPN 5, dan SMPN 6 Kayuagung yang berjumlah 14 orang. Wawancara peneliti lakukan dalam jangka 1 minggu yaitu mulai tanggal 8 Juli 2014 sampai dengan 08 Agutus  2014. Hal ini berkenaan untuk mengetahui tentang persepsi guru PKn terhadap pelaksanaan RPP berbasis karakter di SMPN Kecamatan Kayuagung.
Dalam melakukan wawancara peneliti menggunakan wawancara mendalam dimana peneliti menggunakan pedoman wawancara. Pedoman wawancara digunakan untuk meningkatkan peneliti mengenai aspek-aspek yang harus digali, serta apa yang sudah atau belum ditanyakan.
Pelaksanaan wawancara yang telah dilakukan kepada guru-guru PKn yang mengajar di SMPN Kecamatan Kayuagung, yakni SMPN 1, SMPN 2, SMP 3, SMPN 4, SMPN 5, dan SMPN 6 yang berjumlah 14 orang yakni untuk mengetahui persepsi guru PKn terhadap pelaksanaan RPP berbasis karakter di SMPN Kecamatan Kayuagung  mulai dari penyusunan RPP, pelaksanaan RPP, dan penilaian pada RPP berbasis karakter. Selain itu teknik wawancara ini dilakukan oleh peneliti dengan cara menemui langsung 12 orang guru PKn yang mengajar di SMPN tersebut, wawancara yang peneliti lakukan terhadap guru tersebut menggunakan alat bantu berupa alat tulis dan alat kelengkapan lainya untuk mecatat wawancara dengan responden.
Pelaksanaan wawancara sesuai jadwal yang telah ditetapkan peneliti dengan guru-guru tersebut, ada yang peneliti temui di sekolah ada yang peneliti temui di rumah. Untuk menjaga kerahsian idetitas guru, peneliti hanya mengunakan inisial dari nama guru tersebut. Adapun guru yang peneliti wawancarai sebagai responden dalam penelitian ini guru  PKn yang mengajar di SMPN Kecamatan Kayuagung.
Penelitian akan mengurai hasil wawancara dengan seluruh guru PKn yang menjagar di SMPN Kecamatan Kayuagung berjumlah 12 orang guru. Wawancara dilakukan dalam jangka waktu 1 bulan yaitu mulai tanggal 8 Juli sapai 8 Agustus  2014. Peneliti menggunakan alat bantu berupa alat tulis sebagai pencatat hasil wawancara. Peneliti mewawancara guru-guru dengan terlebih dahulu membuat janji untuk mewawancainya. Wawancara dilakukan di tempat yang telah janjikan atara peneliti dengan guru yang akan diwawancarai.
Berikut ini peneliti jabarkan hasil wawancara yang telah peneliti lakukan dengan guru-guru PKn di SMPN  Kecamatan Kayuagung mengenai persepsi guru PKn terhadap pelaksanaan RPP berbasis karakter yang berjumlah 14 orang guru yakni SMPN 1 dua orang, SMPN 2, dua orang, SMPN 3, dua orang , SMPN 4 3 orang  SMPN 5 dua orang , SMPN 6 dua orang.
1. Deskipsi wawancara guru di SMPN 1Kayuagung
Pelaksanaan wawancara pertama di SMPN 1 Kayuagung yang dilakukan dengan mewawancarai guru PKn yang mengajar di SMPN 1 Kayuagung, berjumlah dua orang, peneliti melakukan wawancara dengan beliu pada hari jumat  12  juli 2014 pukul 09.00 sapai dengan selesai dikantor SMPN 1 Kayuagung. Hal ini dikaikan dengan persepsi guru PKn terhadap pelaksanaan RPP berbasis karakter di SMPN Kecamatan Kayuagung. Dalam melakukan wawancara, peneliti menggunakan wawancara mendalam, dimana pedoman wawancara digunakan hanya untuk mengingatkan peneliti mengenai aspek-aspek  yang harus digali, serta apa yang sudah atau belum ditanyakan. Pertanyaan yang ditanyakan kepada beliau yakni mengenai persepsi guru PKn terhadap pelaksaan RPP berbasis karakter di SMPN Kecamatan Kayuagung. Pertanyaan pembuka wawancara dengan beliu yakni peneliti menayakan idetitas guru yang diwawancarai yakni keduanya alumni FKIP UNSRI, kemudian pertanyaan selanjutnya bagaimana tanggapan beliau terhadap tujuan pembelajaran pada RPP berbasis karakter, dalam menetukan tujuan pembelajaran pada RPP berkarakter apakah beliau mengalami kesulitan. Jawaban dari ibu RT tidak mengalami kesulitan alasanya karena nilai-nilai karakter itu sudah ada dalam materi pembelajaran tentang norma, disitu sudah terlihat apa yang akan dicapai dalam pembejaran normal tersebut, menurut ibu RT tidak mengalami kesulitan karena dalam mengalami tujuan pembelajaran yang membuat tujuan pembelajaran disesuikan dengan SK dan KD yang ada. Lalu peneliti menayakan mengenai tujuan pembelajaran yang dimuat dalam RPP berbasis karakter yang sudah telaksana sesuai dengan tujuan pembelajaran yang diharapkan. Jawab ibu RT iya suadah terlaksana sesuai dengan tujuan pembelajaran yang diharapkan contohnya didalam sikap kita menerapkan norma kesopanan, secara tidak langsung kita menyuruh siswa untuk bersikap sopan terhadap guru yang sedang mengajar, pada norma agama miasalnya membaca doa sebelum memulai pelajaran, kemudian menurut ibu sebagian sudah terlaksana sesuai dengan tujuan yang diharapkan namun sebagian masih dalam tahap penyesuaian. Selanjutnya peneliti menayakan dalam RPP berbasis karakter harus terdapat nilai-nilai karakter yang dimasukan dalam materi pelajaran, apakah Ibu guru mengalami kesulitan dalam menetukan nilai-nili karakter agar sesuai dengan materi pembelajaran? bahwasanya diketahui nilai-nilai karakter yang ada dalam pendidikan karakter terdapat 18 nilai karakter pada pendidikan karakter contohnya nilai religius, nilai tanggungjawab, nilai demokrasi, dan lain-lain, Ibu RT dan Ibu  RW menjawab tidak mengalami kesulitan dalam mengitergrasikan nili-nilai karakter kedalam materi pembelajaran karena menurut beliau nilai-nilai karakter kedalam materi pembelajaran karena menurut beliau nilai-nilai tersebut secara tidak langsung sudah ada didalam materi pembelajaran jadi t inggal mencocokan nilai-nilai karakter yang ada.
Kemudian pertanyaan selanjutnya peneliti menanyakn cara menanamkan nilai-nilai karakter kepada siswa, Ibu RT dan RW menjawab cara menanamkan nilai-nilai tersebut adalah yang pertama yaitu kita harus menjelaskan dulu materi yang akan di ajarkan dan tujuan yang akan dicapai setelah selesai pembelajaran kemudian guru menjelaskan nilai-nilai apa yang akan di terapkan contonya pada materi kesopanan, siswa diharapkan tahu apa itu norma kesopanan, biasanya siswa menerapkan kepada guru, ketika bertemu menyapa member salam, dan lain-lain. Kemudian pertanyaan selanjutnya adalah menetukan model pembelajaran untuk RPP berbasis karakter apakah Ibu guru mengalami kesuliatan mencari model yang sesuai denagan tujaun pembelajara? Menurut Ibu RT dan Ibu RW menjawab dalam menetukan model pembelajaran tidak mengalami kesulitan karena banyaknya model pembelajaran yang ada jadi mereka merasa tidak ada kesuliatan karena banyak model pembelajaran yang sesuai denagan materi yang diajarakan mereka juga tidak kesulitan, mereka biasanya menggunakan model pembelajaran tongkat berjalan atau talking stick, dan snowball throwing, alasan mereka memilih model itu karena untuk siswa SMP lebih mudah mereka memahaminya dan membuat mereka semangat untuk belajar, kemudian kalu metode pembelajaran mereka pakai, patinya harus sesuai denagan model yang diguanakan, contohnya tadi model yang dipakai yaitu tongkat berjalan caranya sebelum memulai permainan telebih dahulu guru menjelaskan materi yang dipelajari setelah itu baru menjelaskan tongkat kemasing-masing siswa, biasnya dengan sambil bernyayi, tepuk tangan dan lain-lain, setelah nyanyi selesai dilihat tongkat nya berhenti dimana, baru diberi pertanyaan sesuai dengan materi yang dijelaskan, jadi metodenya dengan menjelaskan materi kepada siswa yaitu ceramah.
Pertanyaan selanjutnya cara membuat langkah-langkah pembelajaran pada RPP berbasis karakter, karena yang membedakan RPP yang biasa denagan RPP berbasis karakter adalah pada kegiatan inti yang terdapat tahapan-tahapan yaitu eksporasi, elaborasi dan kompirmasi, Ibu RT dan  Ibu RW  menajawab dalam membuat laangkah-langkah pembelajaran pertama adanya SK dan KD kemudian indikator dan tujuan pembelajaran yang mencantumkan nilai-nilai karakter, adanya materi pokok, nilai-nilai karakter yang harus diterapkan siswa, model dan metode pembelajaran, kemudian pada langkah-langkah kegiatan pembelajaran meliputi kegiatan awal yaitu apersepsi dan motipasi, kegitan inti meliputi ekplorasi, elaborasi dan kompirmasi, terkhir kegiatan penutup, kemudian selajutnya sumber dan alat dan penilaian atau evaluasi. pertanyaan selanjutnya adalah menurut Ibu guru adakah kesulitan dalam membuat langkah-langkah kegiatan pembelajaran pada RPP berbasis karakter? Menurut Ibu RT dan Ibu RW mereka tidak mengalami kesulitan dalam membuat langkah-langkah kegiatan pembelajaran pada RPP berbasis karakter Karena mereka tinggal melihat prosedur yang ada. Kemudian pertannyaan selanjutnya sebelum proses pembelajaran berlangsung apakah Ibu memberikan apersepsi berupa melihat kebersihan kelas, menanya siswa yang tidak hadir, menurut Ibu RT iya, sebelum proses pembelajaran beliau terlebih dahulu melihat kondisi kelas apakah sudah bersih atau belum, kemudian menanya siswa yang tidak hadir, menurut Ibu RW iya beliyau mengatakan sebelum proses pembelajaran apersepsi memang harus ada, dan sangat penting contohnya kalu kelas kotor tetapi guru tidak memperdulikan keadaan kelas yang diajar maka kegitan pembelajaran tidak akan nyaman.
Pertanyaan selanjutnya Apakah Ibu guru juga memberikan motivasi kepada peserta didik berupa memberikan pertanyaan tentang materi sebelumnya? Menurut Ibu RT dan Ibu RW iya memberikan motivasi berupa memberikan pertanyaan kepada siswa mengenai materi sebelumnya sangat penting agar siswa dapat memahami dan mengingat kembali materi yang dipelajari. Pertanyaan selanjutnya menurut Ibu guru memberikan apersepsi dan motivasi kepada siswa sangat diperlukan? Ibu RT dan Ibu RW  menjawab iya sangat diperlukan agar siswa semangat belajar. Kemudian pertanuyaan selanjutnya, dalam penyusunan  RPP terdapat tahap penutup, pada tahap tersebut kegiatan apa yang biasanya Ibu guru lakukan? Biasa juga tanyajawab. Pertanyaan selanjutnya menurut Ibu guru adakah kesuliatan dalam menyiapkan media pembelajaran yang relevan dengan tujuan pembelajaran? Menurut Ibu RT dan Ibu RW tidak mengalami kesulitan dalam menyiapkan media pembelajaran karena untuk PKn media yang digunakan bermacam-macam tetapi harus sesuai dengan tujuan  pembelajaran. Kemudian pertanyaan berikutnya Apakah Ibu guru mengalami kesulitan dam mencari sumber belajar yang relepan dengan tujuan, materi dan nilai-nilai karakte? Ibu RT dan Ibu RW  menjawab tidak mengalami kesulitan dalam mencari sumber belajar, bisa jadi internet, buku LKS dari sekolah, buku pamduan dan lain-lain. Pertanyaan selanjutnya prosedur penilaian yang di gunakan Ibu apakah sudah relevan dengan tujuan pembelajaran? menurut Ibu RT dan Ibu RW teknik penilaian yang digunakan juga sudah relevan sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Pertanyaan selanjutnya Apakah Ibu guru menggunakan teknik penilaian yang relevan dengan tujuan pembelajaran? menurut Ibu RT dan RW teknik pembelajaran yang digunakan juga sudah relevan dan sesuai dengan tujuan pembelajaran. Kemudian pertanyaan selanjutnya  Apakah Ibu guru mengalami kesulitan dalam membuat langkah-langkah kegiatan ekplorasi? Ibu RT dan Ibu RW menjawab tidak mengalami kesulitan karna guru menuruti prosedur yang ada. Kemudian menurut Ibu guru bagaimana melaksanakan kegiatan eksplorasi pada RPP berbasis karakter? Ibu RT dan Ibu RW menjawab pada kegiatan ekplorasi pada  guru menanamkan nilai-nilai karakter yang sesuai denagan tujuan yang diharapkan, pada kegiatan ini guru menggunakan berbagaimacam media dan sumber belajaran seperti buku panduan, buku cetak LKS, internet dan lain-lain guna untuk menambah wawasan siswa dan membuat siwa untuk rajin membaca dan memahami setiap sumber dan media yang berbeda-beda. Pertanyaan selanjutnya Dalam tahap ekplorasi apakah Apa Ibu guru menambahkan nilai karakter pada siswa, sesuai dengan denagan tujuan pembelajaran? menurut Ibu RT dan Ibu RW  dalam kegitan ekplorasi nilai-nilai karakter ditanamkan kepada siswa sesuai tujuan pembelajaran. pertanyaan selanjutnya apakah Ibu guru menggunakan  berbagai macam media dan sumber belajar pada kepada kegitan ekplorasi? Ibu RT dan Ibu RW menjawab iya media yang digunakan bermacam-macam seperti media gambar dari Koran, gambar dari majalah, internet, dan lain-lain. Pertanyaan berikutnya menurut Ibu bagaimana melaksanakan kegiatan eloborasi dalam proses belajar mengajar? Menurut Ibu RT dan RW pada kegiatan ini mereka menjawab guru memberikan kesepatan kepada siswa untuk mengalisis materi yang diberikan kemudian memberikan kesepatan kepada siswa untuk mempersentasikan hasil kerja mereka gunanya agar siswa  tersebut aktif dalam pembelajaran dikelas. Kemudian pertanyaanselanjutnya Apakah Ibu guru saat mengajar sudah sesuai dengan sesuai dengan dengan prosedur elaborasi pada RPP berbasis karakter yang telah dibuat? Ibu RT dan Ibu RW menjawab iya sudah sesuai dengan prosedur yang ada. Pertanyaan selanjutnya apakah Ibu guru ketahui tentang kegiatan kompirmasi? Ibu RT dan RW menjawab kegiatan kompirmasi adalah kegitan akhir dari inti. Pertanyaan selanjutnya. Bagai mana Ibu guru melaksanakan  kegiatan kompirmasi dalam proses pembelajaran?  Ibu RT dan RW menjawab kegiatan kofirmasi ini biasanya mereka mengajak siswa atau melibatkan siswa dalam menyipulkan hasil belajar dan biasanya member soal atau tugas kepada siwa, gunanya untuk mengetahui kemapuan siswa dalam menyerap materi yang diberikan dan apabila mereka belum paham bisa bertanya kepada guru. Kemudian pertanyaan berikutnya menurut Ibu  guru dalam kegiatan komfirmasi , apakah siswa dilibatkan dalam menyimpulkan materi pembelajaran yang telah dijelaskan? Menurut Ibu RT dan RW iya, dalam kegitan kompirmasi siswa dilibatkan untuk menyimpulkan hasil dari pembelajaran guna untuk mengajak siswa aktif dalam proses pembelajaran.
Selajutnya menurut Ibu guru perlukah memberikan tugas kepada siswa setelah proses bejar mengajar berakhir? Menurut Ibu RT dan Ibu iya perlu sekali, setiap selesai proses pembelajaran guru perlu memberikan tugas kepada siswa agar tahu sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi dan materi yang belum dipahami oleh siswa. Selanjutnya pada saat prosedur penilaian apak Ibu guru juga memberikan  tes/ulangan kepada peserta didik? Menuru Ibu RT dan Ibu RW iya, prosedur penilaian yang digunakan mereka biasanya member tes atau ulangan juga bisa member tugas kepada siswa dalam menyerap materi yang disampaikan. Kemudian menurut Ibu guru apakah menggunakan penilaian dengan lembar pengamatan bisa melihat kemampuan peserta didik seterlah proses pembelajaran? Ibu RT dan Ibu RW menjawab iya, dengan penilaian mengunakan lembar pengamatan guru bisa melihat kemapuan pada saat proses pembelajaran misalkan pada saat diskusi kelompok penilaian di lakukam juga cera individu melalui lembar pengamatan. Kemudian dalam teknik penilaian apakah Ibu menggunakan teknik yang efekif berupa melihat sikap dan tingkah laku siswa ketitika belajar. Kemudian terakhir Apakah Ibu guru juga mengunakan teknik penilai dengan patokan KKM (kreteria ketutasan minimal)? Ibu RT dan Ibu RW menjawab iya sudah pasti pada teknik penilaian yang paling penting adalah menggunakan nilai yaitu berupa KKM (kreteria ketuntasan minimal) yang disetiap sekolah KKm berbeda-beda, untuk di SMPN 1 KKM nya adalah 75

2.      Deskripsi Wawancara Guru di SMPN 2 Kayuagung
Selanjutnya peneliti melakukan wawancara di SMPN 2 Kayuagung, pelaksanaan wawancara peneliti lakukan di kantor SMPN 2, peneliti melakukan wawancara dengan beliau pada hari jumad 12 Juli 2014 pukul 10.00 sampai dengan selesai, peneliti melakukan wawancara kepada guru PKn yang mengajara di SMPN 2 yang berjumlah dua orang. Pertanyaan yang ditanyakan kepada beliau yakni mengenai persepsi guru PKn terhadap pelaksanaan RPP berbasis karakter di SMPN Kecamatan Kayuagung. Di SMPN 2  tidak hanya menerapakan pendidikan lalulintas. Pendidikan karakter di SMPN2 secara tersurat dimasukkan dan diterapkan kedalam kedalam RPP pada tahun 2010. Pertanyaan yang peneliti tanyakan sama seperti di SMPN 1 yakni peneliti menanyakan tentang identitas guru yang diwawancarai yakni keduanya alumni FKIP UNISKI, kemudian selanjutnya bagaimana tanggapan beliau terhadap tujuan pembelajaran pada RPP berbasis karakter, dalam mencantumkan tujuan pembelajaran pada RPP berkarakter apakah beliau mengalami kesulitan, Ibu YN dan Ibu ZD menjawab mereka mengalami kesulitan karena alasanya sama yaitu karakter itu merupakan tingkah laku dan juga dalam menentukan tujuan pembelajaran itu kita tinggal melihat standar kompetensi dasar yang ada, dan tinggal mecocokkan dengan nilai-nilai karakter. Kemudian pertanyaan selanjudnya peneliti menayakan mengenai penerapan tujuan pembelajaran pada RPP berbasis karakter sudah sesui belum dengan tujuan pembelajaran yang diharapkan Ibu YN dan Ibu ZD menjawab sudah sesuai dengan tujuan yang diharapkan, beliau mengatakan bahwasanya karakter itu adalah tingkah laku, yang dilihat adalah melihat tingkah laku anak, merubah sikap atau tingkahlaku anak menjadi lebih baik, contohnya pada nilai persatuan, disitu mereka tidak tahu nilai perstuan itu seperti apa, jadi dengan dijelaskan oleh guru mereka menjadi tahu dan juga mereka akan memiliki rasa nilai perstuan terhadap negaranya.
Selanjutnya pertanyaan berikutnya yakni cara menanamkan nilai-nilai karakter kepada siswa dan kesulitan apa yang dihadapi dalam memasukan nilai-nilai karakter dalam pembelajara, Ibu YN menjawab tidak mengalami kesulitan dalam menerapkan nilai karakter ke dalam materi pembelajaran dan cara menanamkan nilai karakter kepada siswa terlebih dahulu menjelaskan materi pembelajaran dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, menurut Ibu ZD  menjawab kesulitan pasti ada, kesulitan biasanya dalam menetukan nilai-nilai yang ada, contoh nilai kepatuhan identik dengan kedisiplinan siswa juga adanya nilai tangungjawab, beliau sulit menanamkan nilai kepatuhan sekaligus nilai tangungjawab, kebanyakan siswa melasanakan kepatuahan tetapi ketika salah mereka tidakbertangungjawab, jadi disitu kesulitan yang di alami para guru, tetapi sebaliknya guru tidak ada kesulitan memasukan nilai-nilai karakter yang lain, dan dalam menanamkan nilai-nilai tersebut kepada siswa yang pertama beliau lakukan adalah dengan bercerita menjelaskan materi dan tujuan pembelajaran bela Negara, di situ beliau bercerita mengenai pahlawan-pahlawan zaman dahulu merebut Negara Indonesia sehingga sampai merdeka, disitu siwa akan memiliki rasa bela Negara yang tinggi, rasa patriottisme, dan perbuatan yang nyata misalkan memperingati hari pahlawan dan upacara benderasetiap hari senin. Pertanyaan selanjutnya mengenai model pembelajaran yang relevan dengan RPP berbasis karakter dan kesulitan dalam memilih model adan metode pembelajaran, Ibu YN dan ZD menjawab tidak ada kesulitan dalam memilih model pembelajaran dan juga beliau mengatakan model yang mereka gunakan harus disesuaikan dengan materi yang ada misal materi pembelajaran sistem pemeritahan, mereka mencari model yang tepat, kemudian peneliti model apa yang biasa dipakai, jawaban kedua guru berbaeda, Ibu YN biasa memakai model pembelajaran snowball throwing dan talking stick sedankan Ibu ZD menyesuikan denagan model yang ada dalam RPP, alas an mereka mengguakan model pembelajaran adalah agar siswa tidak bosan dalam belajar, membuat mereka semangat dan termotivasi. Kemudian untuk metode yang digunakan juga harus sesuai dengan model yang dipakai kalau tidak sesui pembelajaran tidak akan berjalan sesuai dengan tujuan yang diharapkan misalkan model yang dipakai snowball throwing yaitu lempar-lempar bola atau kertas, yang pertama dilakukan adalah guru membentuk siswa menjadi beberapa kelompok dan mereka berdiskusi jadi metode yang dipakai adalah metode diskusi.
Pertanyaan selanjutnya adalah mengenai langkah-langkah kegitan pembelajaran pada RPP berbasi karakter, karena yang membedakan RPP yang biasa dengan RPP berbasis karakter adalah pada kegitan inti yang tetrdapat tahapan-tahapan yakitu ekpslorasi, elaborasi dan komfirmasi kemudian tercantum nilai karakter yang harus ditanamkan kepada siswa, Ibu YN dan ZD menjawab dalam mebuat langkah-lankah pembelajaran yang pertama adanya KD dan SK kemudian indikator dan tujuan pembelajaran yang mencantumkan nilai-nilai karakter, model dan metode pembelajaran, kemudian pada langkah-langkah kegitan pembelajaran meliputi kegitan awal yaitu apersepsi dan motivasi, kegiatan inti meliputi ekplorasi, elaborasi dan kompirmasi, terakhir kegitan penutup, kemudian selanjutnya menyiapkan sumber dan alat belajar dan penilaian evaluasi. Pertanyaan selanjutnya adalah menurut Ibu guru adakah kesuliatan dalam membuat langkah-langkah kegitan pembelajaran pada RPP berbasis karakter? Menurut Ibu YN dan ZD mereka tidak mengalami kesulitan dalam membuat langkah-langkah kegiatan pembelajaran pada RPP berbasis karakter karena mereka tinggal melihat prosedur yng ada. Kemudian pertanyaan selajutnya sebelum proses pembelajaran berlangsung apakah Ibu guru memberikan apersepsi berupa melihat kebersihan kelas, menanyakan siswa yang tidak hadir?  Menurut Ibu YN dan Ibu ZD iya, sebelum proses pembelajaran beliau terlebih dahulu melihat kondisi kelas apakah sudah bersih atu belum kemudian, menaya siswa yang tidak hadir, contohnya kalau kelas kotor tetapi guru tidak memperdulikan keadaan kelas yang diajar maka maka kegitan pembelajaran tidak nyaman. Petanyaan selanjutnya Apakah Ibu guru member motivasi kepada peserta didik berupa member pertanyaan tentang materi sebelumnya? Ibu YN dan Ibu ZD menjawab iya memberi motivasi berupa memberi pertanyaan kepada siswa mengenai materi sebelumnya sangat penting agar siswa dapat memahami dan mengingat kembali materi yang sudah di pelajari. Pertanyaan selanjutnya menurut Ibu guru memberikan apersepsi dan motivasi kepada siswa sangat diperlukan? Ibu YN dan ZD menjawab iya sangat diperlukan agar siswa semangat belajar.
Kemudian pertanyaan selanjutnya dalam penyusunan RPP terdapat tahap penutup, pada tahap tersebut kegiatan apa yang biasa Ibu lakukan? Menurut Ibu YN dan ZD kegitan yang biasa dilakukan pada kegitan penutup adalah memberi  evaluasi d atau penilaian berupa tugas dan latihan, bisa juga Tanya jawab. Pertanyaan selanjutnya menurut Ibu guru adakah kesulitan dalam menyiapkan media pembelajaran yang relevan dengan tujuan pembelajara? Menurut Ibu YN dan Ibu ZD tidak mengalami kesulitan dalam menyampaikan media pembelajaran karena untuk PKn media yang digunakan bermacam-macam tapi harus sesuai dengan tujuan pembelajaran. kemudian pertanyaan berikutnya apkah Ibu mengalami kesulitan dalam mencari sumber belajar yang relevan dengan tujuan, materi dan nilai-nilai karakte? Ibu YN dan ZD  menjawab tidak mengalami kesulitan dalam mencari sumber belajar, bisa dari intenet buku, LKS dari sekolah, buku panduan dan lain-lain. Pertanyaan selanjutnya prosedur penilaian yang diguanakan Ibu guru apakah sudah relevan dengan tujuan pembelajaran? menurut Ibu YN dan ZD prosedur yang digunakan sudah relevan dan sesuai dengan tujuan pembelajaran. pertanyaan selanjutnya Apakah Ibu mengunakan teknik penilaian yang relevan dengan tujuan pembelajara? Menurut Ibu YN dan ZN teknik penilaian yang digunakan juga sudah relevan dan sesuai dengan tujuan pembelajaran. Kemudian pertanyaan berikutnya Apakah Ibu guru mengalami kesulitan dalam membuat langkah-langkah kegiatan ekplorasi? Ibu YN dan Ibu ZD iya media yang digunakan bermacam-macam seperti media dari Koran, gambar dari majalah, internet dan lain-lain. Pertanyaan berikunya menurut Ibu bagaimana melakukan kegitan elaborasi dalam proses belajar mengajar? Menurut Ibu YN dan ZD  pada kegiatan ini mereka menjawab guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menganalisis materi yang diberika kemudia memberikan kesempatan kepada siswa untuk mepersentasikan hasil kerja mereka gunanya agar siswa tersebut aktif dalam pembelajaran dikelas. Kemudian pertanyaan selanjutnya Apakah Ibu guru saat mengajar sudah sesuai dengan prosedur elaborasi pada RPP berbasis karakter yang telah dibuat? Ibu YN dan ZD menjawab iya sudah sesuai dengan perosedur yang ada.
Pertanyaan selatjutnya Apakah Ibu guru ketahui tentang kegiatan kompirmasi? Ibu YN dan ZD menjawab kegitan kompirmasi adalah kegiatan akhir dari kegiatan inti. Pertanyaan selanjutnya bagai mana Ibu guru melaksanakan kegiatan kompirmasi pada proses belajar mengajar? Ibu YN dan ZD menjawab kegitan kompirmasi ini biasanya mereka mengajak siswa atau  melibatkan siswa dalam menyimpulkan hasil belajar dan biasanya member soal atau tugas kepada siswa, gunanya untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menyerap materi yang diberikan dan apabila mereka belum paham bisa bertanya kepada guru. Kemudian pertanyaan berikutnya Menut Ibu guru dalam kegitan kompirmasi, apakah siswa dilibatkan dalam menyipulkan materi yang sudah dijelaskan? Menurut Ibu YN dan ZD iya, dalam kegitan kom pirmasi siswa dilibatkan untuk menyimpulkan hasil pembelajar gunanya untuk mengajak siswa aktif dalam proses pembelajaran. Selanjutnya menurut ibu guru perlukah memberikan tugas kepada siswa setelah proses belajar beakhir? Menurut Ibu YN dan ZD iya perlu sekali, setiap selesai proses guru perlu meberi tugas kepada siswa agar tahu sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi dan materi apa yang belum dipahami oleh siswa. Selanjutnya pada saat prosedur penilaian apakah Ibu guru memberikan tugas kepada peserta didik dan apakah Ibu guru juga memberikan tes/ulangan kepada peserta didik? Menurut ibu YN dan ZD iya, prosedur penilaian yang digunakan mereka bisanya member tes atau ulangan dan juga bisa member tugas kepada siswa guna untuk melihat kemapuan siswa dalam menyerap materi yang disampaikan. Kemudian menurut Ibu guru apakah menggunakan penilaian dengan lembar pengamatan bisa melihat kemapuan peserta didik setelah proses pembelajaran? Ibu YN dan ZD menjawab iya, penilaian menggunakan lembar pengamatan guru bisa melihat kempuan pada saat proses pembelajaran misakan pada saat diskusi kelompok penilaian dilakukan juga secara individu melalui lembar pengamatan. Kemudian dalam teknik penilaian apakah Ibu menggunakan penilaian efektif?  Bagaimana cara Ibu menggunakan penilaian tersebut? Ibu YN dan ZD menjawab iya menggunakan penilaian efektif berupa melihat sikap dan tingkah laku siswa ketika belajar. Kemudian terakhir Apakah Ibu juga menggukan teknik penilaian dengan patokan KKM (criteria ketuntasan minimal)? Ibu YN dan ZD menjawab iya teknik penilaian yang penting adalah menguanakan nilai yaitu berupa KKM ( criteria ketuntasan minimal) yang disetiap sekolah KKm berbeda–beda, untuk di SMPN 2 KKM nya adalah 75.

3.      Deskipsi wawancara SMPN 3 kayuagung
Selanjutnya peneliti melakukan penelitian di SMPN 3 kayuagung, pelaksanaan wawancaran peneliti lakukan di kantor SMPN 3, peneliti melakukan wawancara dengan beliau pada hari kamis tanggal 10 Juli pada pukul 09.00 sampai dengan selesai, peneliti melakukan wawancara kepada guru PKn yang mengajar di SMPN 3 yang berjumlah 3 orang. Pertanyaan yang ditanyakan kepada beliau sama halnya seperti di SMPN sebelumnya yakni mengenai persepsi guru PKn terhadap pelaksanaan RPP berbasis karakter di SMPN Kecamatan Kayuagung. Pertanyaan pertama peneliti menanyakan identitas guru PKn yang mengajar di sekolah tersebut yang berjumlah tiga orang , kedua alumni FKIP UNSRI. Kemudian peneliti langsung menanyakan mengenai menetukan tujuan pembelajaran pada RPP berbasis karakter, kesulitan apa yang dihadapi, menurut Ibu IT, Ibu dan Ibu DV mereka menjawab tidak mengalamim kesulitan karena tujun pembelajaran yang mereka buat berdasarkan SK dan KD materi pembelajaran, jadi pembelajaran.  jadi nilai-nilai karakter yang mereka tanamkan disesuikan dengan SK dan KD materi pembelajaran, kemudian pertanyaan selanjutnya penerapan tujuan pembelajaran pada RPP berbasis karakter telah sesuai atau belum dengan tujuan pembelajaran yang diharapkan, Ibu IT, Ibu  Ibu DV menjawab iya telah sesuai dengan tujuan yang diharapkan karena tujuan pembelajaran sebelumnya telah sesuai dengan SK dan KD materi pelajaran, selanjutnya peneliti menayakan Bagaimana menetukan dan menerapkan nilai-nilai karakter dalam materi pembelajaran kepada siswa dan kesulitan apa yang dihadapi dalam menetukan nilai-nilai karakter itu, Ibu IT,  dan Ibu DV menjawab nilai dalam materi pembelajaran sebelumnya telah disesuaikan dengan SK dan KD materi pelajaran PKn, setelah itu nilai dicantumkan ke dalam RPP PKn dan guru mengajarkan atau menamkan karakter tersebut berkaitan dengan materi, kemudian cara guru menanamkan karakter tersebut pertama menjelaskan dulu materi apa yang akan dipelajari, dan tujuan yang akan dicapai setelah proses pembelajaran kemudian setelah proses pembelajaran selesai siswa diharapkan dapat menerapkan nilai-nilai karakter dilingkungan sekolah khususnya gunanya untuk membetuk sikap dan budipekerti siswa agar lebih baik lagi. Kemudian beliau menambahkan lagi tidak mengalami kesuliatan dalam menentukan nilai-nilai karakter kedalam materi pembelajaran karena nilai-nilai karakter itu sudah ada dalam materi pelajaran yang akan diajarkan tinggal kita sebagai guru menerapkanya pada siswa.
Kemudian pertanyan selanjutnya peneliti menayakan mengenai menentukan model dan metode  pembelajaran yang sesuai dengan pendidikan karakter, Ibu IT,  dan DV menjawab kalau untuk model pembelajaran mereka tiadak mengalami kesulitan dalam menetukan dan mengunakan model dan metode pembelajaran, karena model pembelajaran yang digunakan berpariasi, mereka biasanya mengunakan model pembelajaran tongkat berjalan  yaitu belajar sambil bermain gunanya agar siswa tiadak mudah bosan saat belajar PKn, kemudian untuk metode pembelajaran  yang dipakai harus sesuai dengan model yang diguanakan alasanya harus searah atara model yang digunakan dan metode yang dipakai agar pembelajaran lebih terarah. Kemudian pertanyaan selanjutnya mengenai lankah-langkah kegiatan pembelajaran, karena yang membedakan RPP biasa dengan RPP berbasis berkarakter adalah pada kegitan inti yang terdapat tahapan-tahapan yaitu ekplorasi, elaborasi dan kompirmasi kemudian tercatum nilai karakter yang harus ditanamkan kepada  siswa, Ibu IT, dan DV menjawab dalam membuat lankah-langkah pembelajaran yang pertama adanya SK dan KD kemudian indikator dan tujuan pembelajaran yang menaactumkan nilai-nilai karakter, adanya materi pokok, nilai karakter harus diterapkan siswa, model dan metode pembelajaran, kemudian pada langkah-langkah kegitan pembelajaran meliputi kegiatan awal yaitu apersepsi dan motivasi, kegiatan inti meliputi eksplorasi, elaborasi dan komfirmasi, terakhir kegitan penutup, kemudian selanjutnya adalah Menurut Bpk/Ibu guru adalah kesulitan dalam membuat langkah-langkah kegitan pembelajaran pada RPP berbasis karakte? Menurut Ibu IT,  dan Ibu DV mereka tidak mengalami kesuliatan dalam membuat langkah-langkah kegiatan pembelajaran pada RPP berbasis karakter karena mereka tinggal melihat prosedur yang ada. Kemudian pertanyaan selanjutnya sebelum proses pembelajaran berlangsung apakah Bpk/Ibu guru memberiakan apersepsi berupa meliahat kebersiah kelas, menanyakan siswa yang tidak hadir? Menurut Ibu IT, dan Ibu DV iya, sebelum proses pembelajaran beliau terlebih dahulu melihat kondisi kelas apakah sudah bersih atu belum, kemudian menanyakan siswa yang tidak hadir, pertanyaan selanjutnya Apakah Bpk/Ibu guru memberikan apersepsi dan motivasi kepada peserta didik berupa pertanyaan kepada siswa mengenai materi sebelumnya? Menurut Ibu IT, dan DV iya memberikan motivasi berupa memberikan pertanyaaan kepada siswa mengenai materi sebelumnya sangat penting agar siswa dapat memahami dan mengingat kembali materi yang sudah dipelajari. Pertanyaan selanjutnya menurup Bpk/Ibu guru memberikan apersepsi dan motivasi kepada siswa sangat diperlukan? Ibu IT,  dan DV menjawab iya sangat diperluakan agar siswa semangat untuk belajar.
Kemudian pertanyaan selanjutnya dalam penyusunan RPP terdapat tahapan penutup, pada tahap tersebut kegiatan apa yang biasa Bpk/Ibu guru lakukan? Menurut Ibu IT, ,dan Ibu DV kegitan yang dilakukan pada kegitan penutup adalah memberikan evaluasi berupa tugas dan latihan, bisa juga Tanya jawab. Pertanyaan selanjutnya Menurut Bpk/Ibu guru adakah kesulitan dalam menyiapkan media pembelajaran yang relevan dengan tujuan pembelajaran? Menurut Ibu IT, dan Ibu DV tidak mengalami kesulitan dalam menyiapkan media pembelajaran karena untuk PKn media yang digunakan bermacam-macam tapi harus sesuai dengan tujuan pembelajaran. Kemudian pertanyaan berikutnya Apakah Bpk/Ibu guru mengalami kesulitan dalam mencari sumberbelajar yang relevan dengan tujuan, materi dan nilai-nilai karakte? Ibu IY, dan Ibu DV menjawab tidak mengalami kesulitan dalam mencari sumber belajar, bisa dari internet, buku, LKS dari sekolah, buku panduan dan lain-lain. Pertanyaan selanjutnya prosedur penilaian yang digunakan Bpk/Ibu guru Apakah sudah relevan dengan tujuan pembelajaran? menurut Ibu IT,dan Ibu DV teknik penilaian yang digunakan sudah relevan dan sudah sesuai dengan tujuan pembelajaran. Kemudian tujuan pertanyaan berikutnya Apakah Bpk/Ibu mengalami kesuliatan dalam membuat langkah-langkah ekplorasi? Ibu IT, dan Ibu DV tidak mengalami kesuliatan karena guru menuruti prosedur yang ada. Kemudian menurut Bpk/ Ibu bagaimana  melaksanakan kegitan ekplorasi pada RPP berbasis karakter? Ibu IT,  menjawab pada kegitan ekplorasi para guru menanamkan nilai-nilai karakter yang sesuai dengan tujuan yang diharapkan, pada kegitan ini guru mengunakan macam-macam media dan sumber belajar seperti buku panduan , buku cetak,  LKS , internet dan lain-lain guna menambah wawasan siswa dan membuat siswa ranjin membaca dan memahami media dan sumber yang berbeda-beda. Pertanyaan selanjutnya dalam tahap ekplorasi Apakah Bpk/Ibu guru menamakan nilai karakter pada siswa, sesuai dengan tujuan pembelajaran? menurut Ibu IT, dan Ibu DV dalam kegiatan ekplorasi nilai-nilai karakter yang ditanamkan kepada siswa sesui dengan tujuan pembelajaran. Pertanyaan selanjutnya Apakah Bpk/Ibu guru menggunakan berbagai macam media dan sumber belajar pada kegitan ekplorasi? Ibu IT, dan Ibu DV menjawab iya media yang diguanakan bermacam-macam seperti media gambar dari Koran, gambar dari majalah, internet, dan lain-lain.
Pertanyaan berikutnya Menurut Bpk/ibu guru bagaimana melaksanakan kegiatan elaborasi dalam proses belajar mengajar? Menurut Ibu IT, dan Ibu DV pada kegiatan ini mereka menjawab guru memberikan kesepatan kepada siswa untuk menganalisis materi yang diberikan kemudian member kesempatan kepada siswa untuk mempersentasikan hasil kerja mereka gunanya agar siswa tersebut aktif dalam pembelajaran di kelas. Kemudian pertanyaan selanjutnya Apakah Bpk/Ibu guru saat mengajar sudah sesuai prosedur elaborasi pada RPP berbasis karakter yang telah dibuat? Ibu IT,  dan Ibu DV menjawab iya sudah sesuai dengan prosedur yang ada. Pertanyaan selanjutnya Apakah Bpk/Ibu guru ketahaui tentang kegiatan kompirmasi? Ibu IT, dan Ibu Dv menjawab kegiatan kompirmasi adalah kegitan akhir dari kegitan inti. Pertanyaan selanjutnya Bagaimana Bpk/Ibu guru melakasanakan kegitan kompirmasi pada proses belajar mengajar? Ibu IT, dan Ibu DV menjawab kegitan kompirmasi ini biasanya mereka mengajak siwa atau melibatkan siswa dalam menyimpulkan hasil belajar dan biasanya member soal atau tugas kepada siswa, gunanya untuk mengetahui kempuan siwa dalam menyerap materi yang diberikan dan apabila mereka belum paham mereka bertanya kepada guru. Kemudian pertanyaan berikutnya Menurut Bpk/Ibu guru dalam kegitan kompirmasi, apakah siswa dilibatkan dalam menyimpulkan materi pembelajaran yang telah dijelaskan? Menurut Ibu IT, dan Ibu DV iya, dalam kegiatan kompirmasi siwa dilibatkan unntuk menyimpulkan hasil dari pembelajaran gunanya untuk mengajak siswa aktif dalam proses pembelajaran. selanjutnya menurut Bpk/Ibu guru perlukah member tugas kepada siwa setelah proses belajar mengajar berakhir? Menurut Ibu IT, dan Ibu DV iya perlu sekali, setiap selesai proses pembelajaran guru perlu member tugas kepada siswa agar tahu sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi dan materi apa yang belum dipahami oleh siswa.
Selanjutnya pada saat prosedur penilaian apakah Bpk/Ibu guru memberikan tugas kepada peserta didik dan apakah Bpk/Ibu guru juga memberikan tes/ ulangan kepada peserta didik? Menurut Ibu IT, dan Ibu DV iya, prosedur penilaian yang digunakan mereka biasanya memberikan tes atau ulangan dan juga biasa memberika tugas kepada siswa gunanya untuk melihat kemapuan siswa dalam menyerap materi yang di sampaikan. Kemudian menurut Bpk/Ibu guru apakah mengunakan penilaian dengan lemabar pengamatan bisa melihat kemapuan peserta didik setelah proses pembelajaran? Ibu IT, dan Ibu Dvmenjawab iya, denagan penilaian menguanakan lembar pengamatan bisa melihat kemampuan pada saat proses pembelajaran misalkan pada saat diskusi kelompok penilaian juga dilakukan secara individu melalui lembar pengamatan . Kemudian dalam teknik penilaian Apakah Bk/Ibu guru mengunakan penilaian efektif? Bagaimana cara Bpk/Ibu mengunakan penilain tersebut? Ibu IT, Ibu DV iya mengunakan penilan efektif berupa melihat sikap dan tingkah laku siswa ketika belajar. Kemudian terakhir Apakah Bpk/Ibu guru juga menggukan teknik penilaian dengan patokan KKM (criteria ketuntasan minimal)? Ibu IT, dan DV menjawab iya sudah pasti pada teknik penialaian yang penting adalah mengunakan nilai berupa KKM (criteria ketuntasan minimal) yang disetiap sekolah KKm berbeda-beda, untuk di SMPN 3 KKM nya adalah 72.

4.      Deskripsi Wawancara Guru di SMPN 4 Kayuagung
Selanjutnya peneliti melakukan wawancar di SMPN 4 Kayuagun, pelaksanaan wawancara peneliti lakukan di kantor SMPN 4, peneliti melakukan wawancara dengan beliau pada hari sabtu tanggal 12 Juli 2014 pukul 10.00 sampai dengan selesai, peneliti melakukan wawancara kepada guru PKn yang mengajar di SMPN 4 yang berjumlah tiga orang. Pertanyaan yang ditanyakan kepada beliau sama halnya dengan SMPN sebelunya yakni mengenai persepsi guru Pkn  terhadap pelaksanaan RPP berbasis karakter di SMPN Kecamatan Kayuagung. Pertanyaan pertama yang peneliti tanyakan adalah identitas guru PKn yang berjumlah dua orang, keduaya alumni FKIP UNSRI yaitu Ibu  IC, Ibu MH, selanjutnya peneliti menayakan mengenai kseulitan dalam menetukan tujuan pembelajaran pada RPP berbasis karakter, Ibu IC, dan Ibu HM  menjawab tidak mengalami kesulitan alasanya karena PKn sudah dari dulu berkarakter hanya saja baru sekarang dituliskan ke dalam perangkat pembelajaran kemudian untuk membuat tujuan pembelajaran tidak sulit karena tinggal melihat standar kompetensi dan kompetensi dasar yang telah ada, kemudian pertanyaa selanjutnya mengenai penerapan tujuan pembelajaran dalam RPP berbasis karakter telah sesuai atau belum dengan tujuan yang diharapkan, jawab Ibu IC, Ibu dan HM  adalah penerapannya belum maksimal atau belum sepenuhnya terlaksana kepada siswa alasanya atau kendala yang dihadapi adalah kebanyakan siswa sekarang hanya memahami teori daripada praktik sehari-hari sehingga penerapan disekolah belum maksimal, misalkan siswa tahu apa itu sopan santun tetapi mereka kadang malas atau pura-pura tidak tahu bagaimana penerapan sopan santun itu. Sehingga saat ini gir u-guru di SMPN 4 Kayuagung akan lebih mendidik siswa bagaimana menerapkan nilai-nilai karakter dilingkungan sekolah.
Pertanyaan selanjutnya bagaimana menetukan dan menerapkan nilai-nilai karakter dalam materi pembelajaran kepada siwa dan kesulitan apa yang dihadapi dalam menentukan nilai-nilai karakter itu, jawab ketiga guru PKn di SMPN 4 Kayuagung berbeda , menurut Ibu IC yang pertama menjawab kalau dalam menentukan nilai-nilai karakter kedalam materi pembelajaran tidak mengalami kesulitan karena kalu sudah memahami materi pembelajaran maka nilai-nilai yang harus diterapkan tinggal mencocokan saja misalkan belajar mengenai norma agama artinya nilai karakter yang harus diterapkan adalah diharapkan anak itu mengerti akan nilai agama dan juga diharapkan religius, tetapi kalau untuk menerapkannya kepada siswa belum sepenuhnya tecapai karena beliau mengatakan rata-rata siswa di SMPN 4 penghasilan orantuanya menengah kebawah sehingga menyebabkan kurangnya didikan dari orang tua  dirumah karena siswa itu bukan hanya mendapat pendidikan disekolah melaikan dirumah lebih utama, beliau juga mengatakan di SMPN 4 setiap hari sebelum belajar  mengadakan yasinan bersama, disini telihat kurang keseriuasan dari anak untuk membaca yasiin karna tidak tahu bahwa yasiin merupakan nilai religius dalam pendidikan karakter, jadi kata beliau akibat kurangnya pendidikan dirumah siswa jadi bermalas-malasan disekolah untuk membaca yasiin dengan baik. Jadi agar siswa tesebut memiliki kesadaran akan pentingnya menerapkan nilai religius, beliau mengawasi dan mengajak siswa untuk lebih seius belajar. Kemudian beliua juga mengatakan dalam menerapkan nilai karakter kepada siswa sebelumnya pulang sekolah beliau membiaskan siswa untuk bersalaman kepada guru, nilai yang diterapkan adalah nilai sopan santun. Kemudian jawaban dari Ibu HM  mengenai bagaimana menentukan dan menerapkan nilai-nilai karakter dalam materi pembelajaran kepada siswa dan kesulitan apa yang dihadapi dalam menentukan nilai-nilai karakter itu beliau tidak mengalami kesuliatan dalam memasukan atau menentukan nilai-nilai karakter karena beliau berpendapat materi pembelajaran PKn itu secara tidak lansug sudah memuat nilai-nilai karakter dan sudah relevan dengan materi pembelajaran contohnya pada materi bela Negara, disitu sudah diajarkan cinta tanah air, patriotism, rasa tanggungjawab dan lain-lain. Kemudian cara menerapkanya kepada siswa adalah dengan cerita-cerita yang berhubungan dengan materi pembelajaran dan memberikan contoh yang nyata seperti cinta lingkungan, prilaku yang harus ditanamkan adalah menjaga kebersihan sekitar, membuang sampah pada tempatnya.
Selanjutnya pertanyaan berikutnya adalah mengenai model dan metode pembelajaran dan kesulitan yang dihadapi dalam menentukan model dan metode pembelajaran, jawaban dari Ibu IC, dan Ibu HM, tidak mengalami kesulitan dalam menentukan model pembelajaran, mereka mengatakan biasanya menggunakan model pembelajaran talking stick atau tongkat bejalan, alasanya agar siswa semangat untuk belajar, disini model pembelajaranya adalah belajar sambil bermain jadi siswa belajar sambil bermain secara bebas tetapi sesuai dengan materi yang dipelajari, kemudian untuk metode belajar yang dipakai harus singkron dengan model yang digunakan.
Kemudian pertanyaan selanjutnya adalah mengenai langkah-langkah kegiatan pembelajaran pada RRP berbasis karakter, karna yang membedakan RPP yang biasa dengan RPP berbasis karakter adalah pada kegitan inti yang terdapat tahapan-tahapan yaitu ekplorasi, elaborasi dan komfirmasi kemudian tercantum nilai karakter yang harus ditanamkan kepada siswa, Ibu IC, dan  Ibu HM  menjawab dalam membuat langkah-langkah pembelajaran yang pertama adanya SK dan KD kemudian indikator dan tujuan pembelajaran yang mencantumkan nilai-nilai karakter, adanya materi pokok , nilai-nilai karakter yang harus ditetapkan siswa, model dan metode pembelajaran kemudian pada langkah-langkah kegitan pembelajaran meliputi kegitan awal yaitu apersepsi dan motivasi, kegitan inti meliputi ekplorasi, elaborasi dan kompirmasi, terakhir kegiatan penutup, kemudian selanjutnya meyiapkan sumber dan alat belajar dan penilaian evaluasi. Pertanyaan selanjutnya adalah menurut Bpk/Ibu guru adakah kesulitan dalam membut langkah-langkah kegiatan pembelajaran pada RPP berbasis karakter? Menurut Ibu IC, dan Ibu HM mereka tidak mengalami kesulitan dalam membuat langkah-langkah kegiatan pembelajaran RPP berbasis karakter karena mereka tinggal meliahat prosedur yang ada. Kemudian pertanyaan selanjutnya sebelelum proses pembelajaran berlangsung apakah Bpk/Ibu memberikan apersepsi berupa meliahat kebersihan kelas apakah sudah bersih atau belum, kemudian menyakan siswa yang tidak hadir, contohnya kelas kotor tetapi guru tidak memperdulikan keadaan kelas yang diajar maka kegitan belajar tidak nyaman. Petanyaan selanjutnya Apakah Bpk/Ibu guru memberikan motivasi kepada peserta didik berupa pertanyaan tentang materi sebelumya? Menurut Ibu IC, dan HM, iya memberikan motivasi berupa pertanyaan kepada siswa mengenai materi sebelumnya sanagat penting agar siswa dapat memahami dan mengingat kembali materi yang sudah dipelajari.
Pertanyaan selanjutnya menurut Bpk/Ibu guru memberikan apersepsi dan motivasi kepada siswa sangat diperlukan? Ibu IC, Ibu dan  HM  menjawab iya sangat diperlukan agar siswa semangat untuk belajar. Kemudian pertanyaan selanjutnya dalam penyusunan RPP terdapat tahap penutup, pada tahap tersebut kegiatan apa yang biasa Bpk/Ibu lakukan? Menurut Ibu IC, dan Ibu HM  kegitan yang biasa dilakukan pada kegitan penutup adalah member evaluasi berupa tugas dan latiahan, bisa juga tanyajawab. Pertanyaan selanjutnya menurut Bpk/Ibu guru adakah kesuliatan dalam menyipkan media pembelajaran yang relevan denagan tujuan pembelajaran? menurut Ibu IC, dan Ibu HM,  tidak mengalami kseulitan dalam meyiapkan media pembelajaran karena untuk PKn media yang digunakan bermacam-macam tetapi harus sesuai dengan tujuan pembelajaran. kemudian pertanyaan berikutnya Apakah Bpk/Ibu guru mengalami kesulitan dalam mencari sumber belajar yang relevan dengan tujuan pembelajaran, materi dan nilai-nilai karakter? Ibu IC, Ibu dan HM  menjawab tidak mengalami kesulitan dalam mencari sumber belajar bisa dari internet, buku panduan, LKS dari sekolah dan lain-lain. Pertanyaan selanjutnya prosedur penilaian yang digunakan Bpk/Ibu guru apakah sudah relevan dengan tujaun pembelajaran? menurut Ibu IC, dan Ibu HM,prosedur yang digunakan sudah relevan dengan tujuan pembelajaran.
Pertanyaan selanjutnya Apakah Bpk/Ibu guru mengganakan teknik penilaian yang relevan dengan tujuan pemberlajaran? Menurut Ib IC, dan Ibu HM,  tenkik penilaian yang digunakan juga sudah relevan dan sudah sesuai denagan tujuan pembelajaran. Kemudian pertanyaan berikutnya Apakah Bpk/Ibu mengalami kesulitan dalam membuat langkah lankah kegiatan eksplorasi? Ibu IC, dan Ibu HM,   menjawab tidak mengalami kesulitan dalam kegitan ekplorasi karena menuruti prosedur yang ada. Kemudian menurut Bpk Ibu  guru bagai mana melaksanakan kegitan ekplorasi pada RPP berbasis karakter? Menurut Ibu IC, dan Ibu HM, Ibumenjawab pada kegitan ekplorasi para guru menanamkan nilai-nilai karakter yang sesuai dengan tujuan yang diharapkan, pada kegitan ini guru menggunakan berbagai macam media dan sumber belajar seperti buku panduan, buku cetak, LKS, internet, dan lain-lain guna untuk menambah wawasan siswa dan membuat siswa untuk rajin membaca dan memahami setiap sumber dan media yang berbeda-beda. Pertanyaan selanjutnya Dalam tahap ekplorasi apakah Bpk/Ibu guru menambahkan nilai karakter pada siswa, sesuai dengan tujuan pembelajaran? menurut Ibu IC, dan Ibu HM dalam kegitan ekplorasi nilai-nilai karakter ditanamkan kepada siswa sesuai denagan tujuan pembelajaran. pertanyaan selajutnya Apakah Bpk/Ibu guru mengunakan berbagai macam media dan sumber belajar pada kegitan ekplorasi? Ibu IC, dan Ibu HM menjawab iya media yang digunakan bermacam-macam seperti media gambar dari Koran, gambar dari majalah, internet dan lain-lain. Pertanyaan berikutnya menurut Bpk/Ibu guru bagaimana melaksanakan kegitan elaborasi dalam proses belajar mengajar? Menurut Ibu IC, dan Ibu HN  pada kegitan ini mereka menjawab guru member kesempatan kepada siswa untuk menganalisis materi yang diberikan kemudian memberikan kesempatan kepada siswa untuk mempersentasikan hasil kerja mereka gunanya agar siswa aktif dalam pembelajaran dikelas. Kemudian pertanyaan selanjutnya Apakah Bpk/Ibu guru saat mengajar sudah sesuai dengan prosedur elaborasi pada RPP berbasis karakter yang telah dibuat? Ibu IC, dan Ibu HM,  menjawab iya sudah sesuai dengan prosedur yang ada.
Pertanyaan selanjutnya Apa yang Bpk/Ibu ketahui tentang kegitan komfirmasi? Ibu IC, dan  Ibu MH,  menjawab kegitan kompirmasi adalah kegitan akhir dari kegitan inti. Pertanyaan selanjutnya Bagaimana Bpk/Ibu guru melaksanakan kegitan kompirmasi ini biasanya mereka mengajak siswa atau melibatkan siswa dalam menyipulkan hasil belajar dan biasanya memberikan soal atau tugas kepada siswa, gunanya untuk mengetahui kemapuan siswa dalam menyerap materi yang diberikan dan apa bila mereka belum paham bisa bertanya pada guru. Kemudian pertanyaan berikutnya Menurut Bpk/Ibu guru dalam kegitan kompirmasi, apakah siswa dilibatkan dalam menyimpulkan materi pembelajaran yang telah dijelaskan? Menurut Ibu IC, dan Ibu HM iya, dalam kegitan kompirmasi siswa dilabatkan untuk menyipulkan hasil pembelajar gunanya untuk mengajak siswa aktif dalam proses pembelajaran. Selanjutnya Menurut Bpk/Ibu guru perlukah member tugas kepada siswa setelah proses belajar mengajar berakhir? Menurut Ibu IC, dan Ibu HM  iya perlu sekali, setiap selesai proses pembelajaran guru perlu member tugas kepada siswa agar tahu sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi dan materi apa yang belum dipahami oleh siswa. Selanjutnya pada saat prosedur penilaian Apakah Bpk/Ibu guru memberikan tugas kepada peserta didik  apakah Bpk/Ibu guru juga memberikan tes atau ulangan kepada peserta didik? Menurut Ibu IC, dan Ibu HM, Ibu  iya, prosedur penilaian yang digunakan mereka bisa memberikan tugas kepada siswa gunanya untuk melihat kemapuan siswa dalam materi yang disampaikan. Kemudian menurut Bpk/Ibu guru apakah mengunakan penilaian dengan lembar pengamatan bisa melihat kemapuan peserta didik setelah proses pembelajaran? Ibu IC, dan Ibu HM,  menjawab iya, dengan penilaian menguanakn lembar pengamatan biasanya guru meliahat kempuan pada saat proses pembelajaran misalkan pada saat diskusi kelompok penilaian dilakukan juga secara individu melalui lembar pengamatan. Kemudian dalam teknik penilaian apakah Bpk/Ibu guru mengunakan teknik penilaian efektif? Bagaimana cara Bpk/Ibu mengunakan penilaian tesebut? Ibu IC, dan Ibu HM,  menjawab iya mengguanakan penilaian efektif berupa melihat sikap dan tingkah laku siswa ketika belajar. Kemudian terakhir Apakah Bpk/Ibu guru juga mengunakan teknik penilaian dengan patokan  KKM (kriteria ketuntasan minimal)? Ibu IC, dan Ibu HM, menjawab iya teknik penilaian yang paling penting adalah mengunakan nilai yaitu KKM (kriteria ketuntasan minimal) yang disetiap sekolah KKM berbeda- beda, untuk SMPN 4 KKM nya 72.                      
                                               
5.      Deskipsi Wawacara guru di SMPN 5 Kayuagung
Selanjutnya peneliti melakukan wawancara di SMPN 5 Kayuagung wawancara peneliti lakukan di kantor SMPN 5, peneliti melakukan wawancara dengan beliau pada hari jumad 15 Juli 2014 pukul 10.00 sampai dengan selesai, peneliti melakukan wawancara kepada guru PKn yang mengajara di SMPN 5 yang berjumlah dua orang. Pertanyaan yang ditanyakan kepada beliau yakni mengenai persepsi guru PKn terhadap pelaksanaan RPP berbasis karakter di SMPN Kecamatan Kayuagung. Di SMPN 5 tidak hanya menerapakan pendidikan lalulintas. Pendidikan karakter di SMPN 5  secara tersurat dimasukkan dan diterapkan kedalam kedalam RPP pada tahun 2010. Pertanyaan yang peneliti tanyakan sama seperti di SMPN 1 yakni peneliti menanyakan tentang identitas guru yang diwawancarai yakni alumni  FKIP UNISKI, dan FKIP UNISKI  kemudian selanjutnya bagaimana tanggapan beliau terhadap tujuan pembelajaran pada RPP berbasis karakter, dalam mencantumkan tujuan pembelajaran pada RPP berkarakter apakah beliau mengalami kesulitan, Bpk RK dan Ibu YD menjawab mereka mengalami kesulitan karena alasanya sama yaitu karakter itu merupakan tingkah laku dan juga dalam menentukan tujuan pembelajaran itu kita tinggal melihat standar kompetensi dasar yang ada, dan tinggal mecocokkan dengan nilai-nilai karakter. Kemudian pertanyaan selanjudnya peneliti menayakan mengenai penerapan tujuan pembelajaran pada RPP berbasis karakter sudah sesui belum dengan tujuan pembelajaran yang diharapkan Bpk RK dan Ibu YD menjawab sudah sesuai dengan tujuan yang diharapkan, beliau mengatakan bahwasanya karakter itu adalah tingkah laku, yang dilihat adalah melihat tingkah laku anak, merubah sikap atau tingkahlaku anak menjadi lebih baik, contohnya pada nilai persatuan, disitu mereka tidak tahu nilai perstuan itu seperti apa, jadi dengan dijelaskan oleh guru mereka menjadi tahu dan juga mereka akan memiliki rasa nilai perstuan terhadap negaranya.
Selanjutnya pertanyaan berikutnya yakni cara menanamkan nilai-nilai karakter kepada siswa dan kesulitan apa yang dihadapi dalam memasukan nilai-nilai karakter dalam pembelajara, Bpk RK menjawab tidak mengalami kesulitan dalam menerapkan nilai karakter ke dalam materi pembelajaran dan cara menanamkan nilai karakter kepada siswa terlebih dahulu menjelaskan materi pembelajaran dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, menurut Ibu YD  menjawab kesulitan pasti ada, kesulitan biasanya dalam menetukan nilai-nilai yang ada, contoh nilai kepatuhan identik dengan kedisiplinan siswa juga adanya nilai tangungjawab, beliau sulit menanamkan nilai kepatuhan sekaligus nilai tangungjawab, kebanyakan siswa melasanakan kepatuahan tetapi ketika salah mereka tidakbertangungjawab, jadi disitu kesulitan yang di alami para guru, tetapi sebaliknya guru tidak ada kesulitan memasukan nilai-nilai karakter yang lain, dan dalam menanamkan nilai-nilai tersebut kepada siswa yang pertama beliau lakukan adalah dengan bercerita menjelaskan materi dan tujuan pembelajaran bela Negara, di situ beliau bercerita mengenai pahlawan-pahlawan zaman dahulu merebut Negara Indonesia sehingga sampai merdeka, disitu siwa akan memiliki rasa bela Negara yang tinggi, rasa patriottisme, dan perbuatan yang nyata misalkan memperingati hari pahlawan dan upacara benderasetiap hari senin. Pertanyaan selanjutnya mengenai model pembelajaran yang relevan dengan RPP berbasis karakter dan kesulitan dalam memilih model adan metode pembelajaran, Bpk Rk  dan YD menjawab tidak ada kesulitan dalam memilih model pembelajaran dan juga beliau mengatakan model yang mereka gunakan harus disesuaikan dengan materi yang ada misal materi pembelajaran sistem pemeritahan, mereka mencari model yang tepat, kemudian peneliti model apa yang biasa dipakai, jawaban kedua guru berbaeda, Bpk RK biasa memakai model pembelajaran snowball throwing dan talking stick sedankan Ibu YD menyesuikan denagan model yang ada dalam RPP, alas an mereka mengguakan model pembelajaran adalah agar siswa tidak bosan dalam belajar, membuat mereka semangat dan termotivasi. Kemudian untuk metode yang digunakan juga harus sesuai dengan model yang dipakai kalau tidak sesui pembelajaran tidak akan berjalan sesuai dengan tujuan yang diharapkan misalkan model yang dipakai snowball throwing yaitu lempar-lempar bola atau kertas, yang pertama dilakukan adalah guru membentuk siswa menjadi beberapa kelompok dan mereka berdiskusi jadi metode yang dipakai adalah metode diskusi.
Pertanyaan selanjutnya adalah mengenai langkah-langkah kegitan pembelajaran pada RPP berbasi karakter, karena yang membedakan RPP yang biasa dengan RPP berbasis karakter adalah pada kegitan inti yang tetrdapat tahapan-tahapan yakitu ekpslorasi, elaborasi dan komfirmasi kemudian tercantum nilai karakter yang harus ditanamkan kepada siswa, Bpk RK  dan YD menjawab dalam mebuat langkah-lankah pembelajaran yang pertama adanya KD dan SK kemudian indikator dan tujuan pembelajaran yang mencantumkan nilai-nilai karakter, model dan metode pembelajaran, kemudian pada langkah-langkah kegitan pembelajaran meliputi kegitan awal yaitu apersepsi dan motivasi, kegiatan inti meliputi ekplorasi, elaborasi dan kompirmasi, terakhir kegitan penutup, kemudian selanjutnya menyiapkan sumber dan alat belajar dan penilaian evaluasi. Pertanyaan selanjutnya adalah menurut Ibu guru adakah kesuliatan dalam membuat langkah-langkah kegitan pembelajaran pada RPP berbasis karakter? Menurut  Bpk RK dan YD mereka tidak mengalami kesulitan dalam membuat langkah-langkah kegiatan pembelajaran pada RPP berbasis karakter karena mereka tinggal melihat prosedur yng ada. Kemudian pertanyaan selajutnya sebelum proses pembelajaran berlangsung apakah Ibu guru memberikan apersepsi berupa melihat kebersihan kelas, menanyakan siswa yang tidak hadir?  Menurut Bpk RK dan Ibu YD iya, sebelum proses pembelajaran beliau terlebih dahulu melihat kondisi kelas apakah sudah bersih atu belum kemudian, menaya siswa yang tidak hadir, contohnya kalau kelas kotor tetapi guru tidak memperdulikan keadaan kelas yang diajar maka maka kegitan pembelajaran tidak nyaman. Petanyaan selanjutnya Apakah Ibu guru member motivasi kepada peserta didik berupa member pertanyaan tentang materi sebelumny?  Bpk RK  menjawab iya member motivasi berupa member pertanyaan kepada siswa mengenai materi sebelumnya sangat penting agar siswa dapat memahami dan mengingat kembali materi yang sudah di pelajari. Pertanyaan selanjutnya menurut  Bpk/Ibu guru memberikan apersepsi dan motivasi kepada siswa sangat diperlukan? Bpk RK dan Ibu YD menjawab iya sangat diperlukan agar siswa semangat belajar.
Kemudian pertanyaan selanjutnya dalam penyusunan RPP terdapat tahap penutup, pada tahap tersebut kegiatan apa yang biasa Ibu lakukan? Menurut Bpk RK dan Ibu YD kegitan yang biasa dilakukan pada kegitan penutup adalah memberi  evaluasi d atau penilaian berupa tugas dan latihan, bisa juga Tanya jawab. Pertanyaan selanjutnya menurut Ibu guru adakah kesulitan dalam menyiapkan media pembelajaran yang relevan dengan tujuan pembelajara? Menurut Bpk RK dan Ibu YD tidak mengalami kesulitan dalam menyampaikan media pembelajaran karena untuk PKn media yang digunakan bermacam-macam tapi harus sesuai dengan tujuan pembelajaran. kemudian pertanyaan berikutnya apkah Bpk/Ibu mengalami kesulitan dalam mencari sumber belajar yang relevan dengan tujuan, materi dan nilai-nilai karakte? Bpk RK dan Ibu YD  menjawab tidak mengalami kesulitan dalam mencari sumber belajar, bisa dari intenet buku, LKS dari sekolah, buku panduan dan lain-lain. Pertanyaan selanjutnya prosedur penilaian yang diguanakan Ibu guru apakah sudah relevan dengan tujuan pembelajaran? menurut Bpk RK dan Ibu YD prosedur yang digunakan sudah relevan dan sesuai dengan tujuan pembelajaran. pertanyaan selanjutnya Apakah Ibu mengunakan teknik penilaian yang relevan dengan tujuan pembelajara? Menurut  Bpk RK dan Ibu YD  teknik penilaian yang digunakan juga sudah relevan dan sesuai dengan tujuan pembelajaran. Kemudian pertanyaan berikutnya Apakah Bpk/Ibu guru mengalami kesulitan dalam membuat langkah-langkah kegiatan ekplorasi? Bpk RK dan Ibu YD iya media yang digunakan bermacam-macam seperti media dari Koran, gambar dari majalah, internet dan lain-lain. Pertanyaan berikunya menurut Bpk/Ibu bagaimana melakukan kegitan elaborasi dalam proses belajar mengajar? Menurut Bpk RK  dan Ibu YD  pada kegiatan ini mereka menjawab guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menganalisis materi yang diberika kemudia memberikan kesempatan kepada siswa untuk mepersentasikan hasil kerja mereka gunanya agar siswa tersebut aktif dalam pembelajaran dikelas. Kemudian pertanyaan selanjutnya Apakah Bpk/ Ibu guru saat mengajar sudah sesuai dengan prosedur elaborasi pada RPP berbasis karakter yang telah dibuat? Bpk RK dan YD menjawab iya sudah sesuai dengan perosedur yang ada.
Pertanyaan selatjutnya Apakah Bpk/Ibu guru ketahui tentang kegiatan kompirmasi? Bpk RK dan  Ibu YD menjawab kegitan kompirmasi adalah kegiatan akhir dari kegiatan inti. Pertanyaan selanjutnya bagai mana Bpk/Ibu guru melaksanakan kegiatan kompirmasi pada proses belajar mengajar? Bpk RK dan Ibu YD menjawab kegitan kompirmasi ini biasanya mereka mengajak siswa atau  melibatkan siswa dalam menyimpulkan hasil belajar dan biasanya member soal atau tugas kepada siswa, gunanya untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menyerap materi yang diberikan dan apabila mereka belum paham bisa bertanya kepada guru. Kemudian pertanyaan berikutnya Menurut Bpk/Ibu guru dalam kegitan kompirmasi, apakah siswa dilibatkan dalam menyipulkan materi yang sudah dijelaskan? Menurut Bpk RK dan Ibu YD iya, dalam kegitan kompirmasi siswa dilibatkan untuk menyimpulkan hasil pembelajar gunanya untuk mengajak siswa aktif dalam proses pembelajaran. Selanjutnya menurut ibu guru perlukah memberikan tugas kepada siswa setelah proses belajar beakhir? Menurut Ibu YT dan YD iya perlu sekali, setiap selesai proses guru perlu meberi tugas kepada siswa agar tahu sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi dan materi apa yang belum dipahami oleh siswa. Selanjutnya pada saat prosedur penilaian apakah Ibu guru memberikan tugas kepada peserta didik dan apakah Ibu guru juga memberikan tes/ulangan kepada peserta didik? Menurut Bpk RK dan Ibu YD iya, prosedur penilaian yang digunakan mereka bisanya member tes atau ulangan dan juga bisa member tugas kepada siswa guna untuk melihat kemapuan siswa dalam menyerap materi yang disampaikan. Kemudian menurut Ibu guru apakah menggunakan penilaian dengan lembar pengamatan bisa melihat kemapuan peserta didik setelah proses pembelajaran? Bpk RK dan Ibu YD menjawab iya, penilaian menggunakan lembar pengamatan guru bisa melihat kempuan pada saat proses pembelajaran misakan pada saat diskusi kelompok penilaian dilakukan juga secara individu melalui lembar pengamatan. Kemudian dalam teknik penilaian apakah Ibu menggunakan penilaian efektif?  Bagaimana cara Ibu menggunakan penilaian tersebut? Bpk RK  dan Ibu YD menjawab iya menggunakan penilaian efektif berupa melihat sikap dan tingkah laku siswa ketika belajar. Kemudian terakhir Apakah Ibu juga menggukan teknik penilaian dengan patokan KKM (criteria ketuntasan minimal)? Bpk RK dan YD menjawab iya teknik penilaian yang penting adalah menguanakan nilai yaitu berupa KKM ( criteria ketuntasan minimal) yang disetiap sekolah KKm berbeda–beda, untuk di SMPN 5 KKM nya adalah 75.
6.      Deskipsi Wawancara Guru di SMPN 6 Kayuagung
Selanjutnya peneliti melakukan wawancara tekakhir di SMPN 6 Kayuagung, pelaksanaan wawancara di lakukan di  kantor SMPN 6, peneliti melakukan wawancara dengan beliau pada hari jumad 14 Juli 2014 pukul 10.00 sampai dengan selesai, peneliti melakukan wawancara kepada guru PKn yang mengajara di SMPN 6 yang berjumlah dua orang. Pertanyaan yang ditanyakan kepada beliau yakni mengenai persepsi guru PKn terhadap pelaksanaan RPP berbasis karakter di SMPN Kecamatan Kayuagung. Di SMPN 6 tidak hanya menerapakan pendidikan lalulintas. Pendidikan karakter di SMPN 6  secara tersurat dimasukkan dan diterapkan kedalam  RPP pada tahun 2010. Pertanyaan yang peneliti tanyakan sama seperti di sebelumya yakni peneliti menanyakan tentang identitas guru yang diwawancarai yakni  alumni FKIP UNSRI dan UNJA , kemudian selanjutnya bagaimana tanggapan beliau terhadap tujuan pembelajaran pada RPP berbasis karakter, dalam mencantumkan tujuan pembelajaran pada RPP berkarakter apakah beliau mengalami kesulitan, Ibu YH dan Bpk SH menjawab mereka mengalami kesulitan karena alasanya sama yaitu karakter itu merupakan tingkah laku dan juga dalam menentukan tujuan pembelajaran itu kita tinggal melihat standar kompetensi dasar yang ada, dan tinggal mecocokkan dengan nilai-nilai karakter. Kemudian pertanyaan selanjudnya peneliti menayakan mengenai penerapan tujuan pembelajaran pada RPP berbasis karakter sudah sesui belum dengan tujuan pembelajaran yang diharapkan Ibu YT dan Bpk SH menjawab sudah sesuai dengan tujuan yang diharapkan, beliau mengatakan bahwasanya karakter itu adalah tingkah laku, yang dilihat adalah melihat tingkah laku anak, merubah sikap atau tingkahlaku anak menjadi lebih baik, contohnya pada nilai persatuan, disitu mereka tidak tahu nilai perstuan itu seperti apa, jadi dengan dijelaskan oleh guru mereka menjadi tahu dan juga mereka akan memiliki rasa nilai perstuan terhadap negaranya.
Selanjutnya pertanyaan berikutnya yakni cara menanamkan nilai-nilai karakter kepada siswa dan kesulitan apa yang dihadapi dalam memasukan nilai-nilai karakter dalam pembelajara, Ibu YH menjawab tidak mengalami kesulitan dalam menerapkan nilai karakter ke dalam materi pembelajaran dan cara menanamkan nilai karakter kepada siswa terlebih dahulu menjelaskan materi pembelajaran dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, menurut Bpk SH  menjawab kesulitan pasti ada, kesulitan biasanya dalam menetukan nilai-nilai yang ada, contoh nilai kepatuhan identik dengan kedisiplinan siswa juga adanya nilai tangungjawab, beliau sulit menanamkan nilai kepatuhan sekaligus nilai tangungjawab, kebanyakan siswa melasanakan kepatuahan tetapi ketika salah mereka tidakbertangungjawab, jadi disitu kesulitan yang di alami para guru, tetapi sebaliknya guru tidak ada kesulitan memasukan nilai-nilai karakter yang lain, dan dalam menanamkan nilai-nilai tersebut kepada siswa yang pertama beliau lakukan adalah dengan bercerita menjelaskan materi dan tujuan pembelajaran bela Negara, di situ beliau bercerita mengenai pahlawan-pahlawan zaman dahulu merebut Negara Indonesia sehingga sampai merdeka, disitu siwa akan memiliki rasa bela Negara yang tinggi, rasa patriottisme, dan perbuatan yang nyata misalkan memperingati hari pahlawan dan upacara benderasetiap hari senin. Pertanyaan selanjutnya mengenai model pembelajaran yang relevan dengan RPP berbasis karakter dan kesulitan dalam memilih model adan metode pembelajaran, Ibu YH dan Bpk SH menjawab tidak ada kesulitan dalam memilih model pembelajaran dan juga beliau mengatakan model yang mereka gunakan harus disesuaikan dengan materi yang ada misal materi pembelajaran sistem pemeritahan, mereka mencari model yang tepat, kemudian peneliti model apa yang biasa dipakai, jawaban kedua guru berbaeda, Ibu YH biasa memakai model pembelajaran snowball throwing dan talking stick sedankan Bpk  SH menyesuikan denagan model yang ada dalam RPP, alas an mereka mengguakan model pembelajaran adalah agar siswa tidak bosan dalam belajar, membuat mereka semangat dan termotivasi. Kemudian untuk metode yang digunakan juga harus sesuai dengan model yang dipakai kalau tidak sesui pembelajaran tidak akan berjalan sesuai dengan tujuan yang diharapkan misalkan model yang dipakai snowball throwing yaitu lempar-lempar bola atau kertas, yang pertama dilakukan adalah guru membentuk siswa menjadi beberapa kelompok dan mereka berdiskusi jadi metode yang dipakai adalah metode diskusi.
Pertanyaan selanjutnya adalah mengenai langkah-langkah kegitan pembelajaran pada RPP berbasi karakter, karena yang membedakan RPP yang biasa dengan RPP berbasis karakter adalah pada kegitan inti yang tetrdapat tahapan-tahapan yakitu ekpslorasi, elaborasi dan komfirmasi kemudian tercantum nilai karakter yang harus ditanamkan kepada siswa, Ibu YH dan Bpk SH menjawab dalam mebuat langkah-lankah pembelajaran yang pertama adanya KD dan SK kemudian indikator dan tujuan pembelajaran yang mencantumkan nilai-nilai karakter, model dan metode pembelajaran, kemudian pada langkah-langkah kegitan pembelajaran meliputi kegitan awal yaitu apersepsi dan motivasi, kegiatan inti meliputi ekplorasi, elaborasi dan kompirmasi, terakhir kegitan penutup, kemudian selanjutnya menyiapkan sumber dan alat belajar dan penilaian evaluasi. Pertanyaan selanjutnya adalah menurut Ibu guru adakah kesuliatan dalam membuat langkah-langkah kegitan pembelajaran pada RPP berbasis karakter? Menurut Ibu YH dan Bpk SH mereka tidak mengalami kesulitan dalam membuat langkah-langkah kegiatan pembelajaran pada RPP berbasis karakter karena mereka tinggal melihat prosedur yng ada. Kemudian pertanyaan selajutnya sebelum proses pembelajaran berlangsung apakah Ibu guru memberikan apersepsi berupa melihat kebersihan kelas, menanyakan siswa yang tidak hadir?  Menurut Ibu YH dan Bpk SH iya, sebelum proses pembelajaran beliau terlebih dahulu melihat kondisi kelas apakah sudah bersih atu belum kemudian, menaya siswa yang tidak hadir, contohnya kalau kelas kotor tetapi guru tidak memperdulikan keadaan kelas yang diajar maka maka kegitan pembelajaran tidak nyaman. Petanyaan selanjutnya Apakah Bpk/Ibu guru member motivasi kepada peserta didik berupa member pertanyaan tentang materi sebelumny? Ibu YH dan Bpk  SH menjawab iya member motivasi berupa member pertanyaan kepada siswa mengenai materi sebelumnya sangat penting agar siswa dapat memahami dan mengingat kembali materi yang sudah di pelajari. Pertanyaan selanjutnya menurut Ibu guru memberikan apersepsi dan motivasi kepada siswa sangat diperlukan? Ibu YH dan Bpk SH menjawab iya sangat diperlukan agar siswa semangat belajar.
Kemudian pertanyaan selanjutnya dalam penyusunan RPP terdapat tahap penutup, pada tahap tersebut kegiatan apa yang biasa Bpk/Ibu lakukan? Menurut Ibu YT dan Bpk YD kegitan yang biasa dilakukan pada kegitan penutup adalah memberi  evaluasi d atau penilaian berupa tugas dan latihan, bisa juga Tanya jawab. Pertanyaan selanjutnya menurut Bpk/Ibu guru adakah kesulitan dalam menyiapkan media pembelajaran yang relevan dengan tujuan pembelajara? Menurut Ibu YH dan Bpk SH  tidak mengalami kesulitan dalam menyampaikan media pembelajaran karena untuk PKn media yang digunakan bermacam-macam tapi harus sesuai dengan tujuan pembelajaran. kemudian pertanyaan berikutnya apkah Bpk/Ibu mengalami kesulitan dalam mencari sumber belajar yang relevan dengan tujuan, materi dan nilai-nilai karakte? Ibu YH dan Bpk SH  menjawab tidak mengalami kesulitan dalam mencari sumber belajar, bisa dari intenet buku, LKS dari sekolah, buku panduan dan lain-lain. Pertanyaan selanjutnya prosedur penilaian yang diguanakan Bpk/Ibu guru apakah sudah relevan dengan tujuan pembelajaran? menurut Ibu YT dan Bpk SH prosedur yang digunakan sudah relevan dan sesuai dengan tujuan pembelajaran. pertanyaan selanjutnya Apakah Bpk/Ibu mengunakan teknik penilaian yang relevan dengan tujuan pembelajara? Menurut Ibu YT dan Bpk SH  teknik penilaian yang digunakan juga sudah relevan dan sesuai dengan tujuan pembelajaran. Kemudian pertanyaan berikutnya Apakah Bpk/Ibu guru mengalami kesulitan dalam membuat langkah-langkah kegiatan ekplorasi? Ibu YT dan Bpk SH iya media yang digunakan bermacam-macam seperti media dari Koran, gambar dari majalah, internet dan lain-lain. Pertanyaan berikunya menurut Bpk/Ibu bagaimana melakukan kegitan elaborasi dalam proses belajar mengajar? Menurut Ibu YH dan Bpk SH  pada kegiatan ini mereka menjawab guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menganalisis materi yang diberika kemudia memberikan kesempatan kepada siswa untuk mepersentasikan hasil kerja mereka gunanya agar siswa tersebut aktif dalam pembelajaran dikelas. Kemudian pertanyaan selanjutnya Apakah Bk/Ibu guru saat mengajar sudah sesuai dengan prosedur elaborasi pada RPP berbasis karakter yang telah dibuat? Ibu YH dan Bpk SH menjawab iya sudah sesuai dengan perosedur yang ada.
Pertanyaan selatjutnya Apakah Ibu guru ketahui tentang kegiatan kompirmasi? Ibu YT dan Bpk SH menjawab kegitan kompirmasi adalah kegiatan akhir dari kegiatan inti. Pertanyaan selanjutnya bagai mana Ibu guru melaksanakan kegiatan kompirmasi pada proses belajar mengajar? Ibu YT dan SH menjawab kegitan kompirmasi ini biasanya mereka mengajak siswa atau  melibatkan siswa dalam menyimpulkan hasil belajar dan biasanya member soal atau tugas kepada siswa, gunanya untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menyerap materi yang diberikan dan apabila mereka belum paham bisa bertanya kepada guru. Kemudian pertanyaan berikutnya Menut Ibu guru dalam kegitan kompirmasi, apakah siswa dilibatkan dalam menyipulkan materi yang sudah dijelaskan? Menurut Ibu YT dan Bpk SH iya, dalam kegitan kompirmasi siswa dilibatkan untuk menyimpulkan hasil pembelajar gunanya untuk mengajak siswa aktif dalam proses pembelajaran. Selanjutnya menurut Bpk/Ibu guru perlukah memberikan tugas kepada siswa setelah proses belajar beakhir? Menurut Ibu YH dan Bpk SH iya perlu sekali, setiap selesai proses guru perlu meberi tugas kepada siswa agar tahu sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi dan materi apa yang belum dipahami oleh siswa. Selanjutnya pada saat prosedur penilaian apakah Ibu guru memberikan tugas kepada peserta didik dan apakah Bpk/Ibu guru juga memberikan tes/ulangan kepada peserta didik? Menurut ibu YH dan Bpk SH iya, prosedur penilaian yang digunakan mereka bisanya member tes atau ulangan dan juga bisa member tugas kepada siswa guna untuk melihat kemapuan siswa dalam menyerap materi yang disampaikan. Kemudian menurut Bpk/Ibu guru apakah menggunakan penilaian dengan lembar pengamatan bisa melihat kemapuan peserta didik setelah proses pembelajaran? Ibu YH dan Bpk SH menjawab iya, penilaian menggunakan lembar pengamatan guru bisa melihat kempuan pada saat proses pembelajaran misakan pada saat diskusi kelompok penilaian dilakukan juga secara individu melalui lembar pengamatan. Kemudian dalam teknik penilaian apakah Bpk/Ibu menggunakan penilaian efektif?  Bagaimana cara Ibu menggunakan penilaian tersebut? Ibu YH dan Bpk SH menjawab iya menggunakan penilaian efektif berupa melihat sikap dan tingkah laku siswa ketika belajar. Kemudian terakhir Apakah Bpk/Ibu juga menggukan teknik penilaian dengan patokan KKM (criteria ketuntasan minimal)? Ibu YH dan Bpk SH menjawab iya teknik penilaian yang penting adalah menguanakan nilai yaitu berupa KKM ( criteria ketuntasan minimal) yang disetiap sekolah KKm berbeda–beda, untuk di SMPN 5 KKM nya adalah 75.

3.      Deskripsi Data Ovservasi
Dalam penelitian ini, peneliti juga menggunakan teknik observarsi,  berikut ini peneliti jelaskan hasil observasi yang telah dilaksanakan. Teknik observasi dilakukan untuk pengamatan langsung terhadap persepsi guru PKn terhadap pelaksanaan RPP berbasis karakter di SMP N Kecamatan Kayuagung. Obsevasi dilakukan dengan mengobservasi guru dan RPP berkarakter yang dimuat guru tersebut, mulai dari penyusunan RPP, pelaksanaan RPP, dan penilaian pada RPP berbasis karakter.
Penilaian mengunakan teknik observasi tak bersetruktur, dimana peneliti tidak mempersiapkan secara sistematis tentang apa yang akan di observasi. Dalam melakukan pengamatan peneliti tidak mengunakan istrumen baku sebab pokus observasi dapat berkembang selama kegiatan observasi berlangsung. Adapun yang peneliti amati adalah mengenai penerapan RPP berbasi berkarakter mulai  dari penyusunan, pelaksanaan  dan penilaian pada RPP. Observasi dilakukan dengan mengamati proses pembelajaran yang dilakukan semua guru yang mengajar PKn dan juga guru yang menerapkan pendidikan karakter pada siswa. Pada penilaian observasi ini peneliti mengunakan penilaian dengan mengunakan ceklist”ya” atau “tidak” terhadap kegitan yang dilakukan guru, namun tidak dapat dipungkiri jika hasil observasi dapat berkembang selama kegiatan observasi berlangsung.
Selama proses pembelajaran peneliti mengamati mulai dari awal guru dating ke kelas. Sekolah SMP N yang berada di kecamatan kayuagung masuk pada pukul 07.00 kemudia pulang pada pukul 12.00 dan ada yang pulang pada pukul 13.00. pada saat  jam pelajaran akan dimulai  semua guru masuk kelas masing-masing tepat waktu walaupun sebagian guru ada yang masih terlambat namun dapat dilihat antusias dan semangat masing-masing guru ketiaka memasuki kelas.
Ketika masuk ke kelas semua guru menjadi sampel penelitian mengucapkan salam dan memeriksa kehadihan  siwa/siswi di kelasnya masing-masing. Ketika proses pembelajaran akan di mulai terlihat rasa percaya diri yang di perlihatkan masing-masing guru ketika berada di depan kelas yakni penguwasaan materi yang  diajarkan dan kedekatan antara siwa/siswi dengan guru sehingga belajar terlihat lebih santai namun kondusif. Kemudian sebelum proses pembelajaran siswa member salam kepada guru, begitupun sebaliknya guru menjawab salam  dari siswa dan setelahm itu mebaca doa bersama untuk memulai pembelajaran. Sebelum belajar mengajar  dimulai terlebih dahulu peneliti mengobservasi RPP berkarakter yang dibuat oleh guru, mulai dari penyusunannya , pelaksanaan dan penilaian pada RPP berkarakter, dalam penyusunan RPP sudah sesuai dengan prosedur standar yang ada, yaitu telah terdapat identitas sekolah, pendahuluan yang terdiri dari standar kompetensi dan kompensi dasar, indikator dan tujuan pembelajaran yang sesui dengan materi dan relevan dengan nilai-nilai karakter kemudian guru menguraikan materi pembelajaran sesuai dengan indikator dan tujuan pembelajaran dan materi pembelajaran guru mencatumkan nilai-nilai karakter yang harus diterapkan oleh siswa kemudian guru juga mengunakan model dan metode pembelajaran seperti talking stick, snowball thowing, dan lain-lain. Setelah peneliti mengobservasi  RRP yang dibuat oleh guru, peneliti melihat cara guru mengajar dan bagaimana guru menerapkan nilai-nilai karakter itu kepada siswa agar siswa bisa menerapkannya dalam kehidupan, yang pertama guru memperhatikan seperti apa yang dilakukan  guru , semua guru yang mengajar PKn  hal yang pertama dilakukan adalah membaca doa sebelum  memulai pelajaran, membaca doa sudah termasuk kedalam nilai karakter yaitu nilai religius. Kemudian setelah berdoa guru mengabsen  siswa yang tidak hadir jika ada yang tidak hadir,  menjelaskan kompentesi yang ingin dicapai dan mengulang kembali materi yang telah dipelajari sebelumnya.
Selanjutnya peneliti mengamati kegitan inti pada RPP, prosedur juga sudah sesuai dengan standar proses yaitu terdapat eksplorasi, elaborasi dan kompirmasi. Pada kegitan inti ini semua guru di SMP N Kecamatan Kayuagung kegitannya sama bahwasanya guru harus melibatkan siswa dalam mencari imformasi mengenai materi yang dipelajari kecuali seorang guru berbeda pada saat mengajar, beliau tidak melibatkan siswa dalam menacari materi, mereka hanya diam dan guru yang menjelaskan tanpa ikut serta dalam mencari materi, jadi disini guru yang aktif bukan siswa. Selajutnya peneliti mengamati media yang dipakai oleh guru saat mengajar, sebagian guru menggunakan berbagai macam media seperti gambar. LCD, Koran dan sebagian guru mengunakan berbagai macam media seperti hanya gambar yang ada dikoran, dalam kegiatan ini terliahat selagi guru menanamkan nilai karakter kepada siswa contohnya saat mereka disuruh untuk mencari informasi dan materi pelajaran, disitu niali yang ditanamkan adalah semangat kerja keras mereka dan rasa keingintahuan mereka terhadap materi yang diajarkan. Kemudian dalam kegitan ini semua guru yang mengajar memberikan kesempatan kepada masing-masing siswa untuk menjelaskan materi yang mereka pahami dengan dibantu oleh guru yang mengajar, dan secara tidak langusung disini guru juga menanamkan nilai karakter kepada siswa yaitu rasa tanggungjawab siswa dalam menjelaskan materi yang mereka pahami. Selanjutnya setelah materi sudah dijelaskan, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi yang belum mengerti, disini terlihat keaktifan siswa serta rasa keigintahuanya terhadap materi yang dipelajari, kemudian selesai guru menjawab pertanyaan dari siswa guru memberikan tes kepada siswa gunanya untuk mengukur kempuan siswa menerima pelajaran yang diberikan. Kemudian terakhir yang peneliti amati dalam RPP berkarakter adalah mengenai penilain, didalam RPP tersebut terdapat penilain sikap siswa dan juga penilain melalui lembar pengamatan jika siswa melakukan diskusi kelompok, dan para guru-guru menggunakan teknik penilaian dengan patokan yaitu criteria ketuntasan minimal (KKM), dank km setiap sekolah berbeda-beda.










BAB V
PEMBAHASAN
1.      Pembahasan Hasil Dokumentasi
Berdasarkan deskripsi data hasil dokumentasi yang telah peneliti uraikan sebelumya mengenai RPP berkarakter yang dibuat oleh guru PKn yang mengajar di SMP N Kecamatan Kayuagung, maka dapat peneliti simpulkan bahwa persepsi garu Pkn terhadap pelaksanaan RPP berbasis karkter di SMP N Kecamatan Kayuagung adalah baik, hal ini terlihat pada RPP yang dibuat oleh sampel masing-masing sekolah yang mencantumkan nilai-nilai pendidikan karakter pada tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, dan langkah-langkah kegiatan pembelajaran. Untuk lebih jelas RPP terlampir sebagai hasil dari penelitian di SMP N Kecamatan Kayuagung.
2.      Pembahasan Hasil Wawancara
Pembasan hasil wawancara merupakan penguatan ataupun informasi-imformasi secara langsung yang peneliti peroleh dari 20 responden yang peneliti wawancarai. Di dalam penelitian ini terdapat tiga indikator pertanyaan dengan 31 item pertanyaan yang peneliti gunakan untuk mewawancarai responden.
Wawancara adalah salah satu teknik pengumpulan data yang dapat digunakan untuk memperoleh informasi berkaitan dengan hal yang diteliti  Sugiyono (2011: 231) bahwa “Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan menemukan suatu masalah yang ingin diteliti, tetapi juga apabila ingin mengetahui hal dari respoden yang mendalam”.
Dari wawancara yang peneliti lakukan dan setelah melakukan reduksi data dan penyajian data dan kemudian melakukan verifikasi dilajutkan dengan uji keabsahan penelitian kualitatif melalui uji credibility, uji dependability, dan uji compirmability (Sugiyono,2011: 366).
Pada idikator pertama penyusunan RPP berkarakter memiliki 16 item petanyaan dengan pertanyaan pertama Dalam menentukan tujuan pembelajaran pada RPP berbasis karakter apakah Bpk/Ibu guru memgalami kesulitan? Telah diketahui bahwa responden tiadak mengalami kesulitan dalam menetukan tujuan pembelajaran pada RPP berbasis karakt karena dalam menrtukan tujuan pembelajaran guru berpedoman pada SK dan KD yang ada. Untuk pertanyaan kedua mennurut pendapat  Bpk/Ibu guru apakah tujuan pembelajaran yang telah dimuat di dalam RPP berbasis karakter telah terlaksana sesuai dengan tujuan yang diharapkan? Telah diketahui bahwa responden menjawab tujuan pembelajaran pada RPP berbasis karakter telah terlaksana dengan baik sesuai dengan tujuan yang diharapkan, namun masih ada beberapa responden menyatakan bahwa belum sepenuhnya terlaksana. Kemudian untuk pertanyaan yang ketiga Dalam RPP berbasis karakter harus terdapat nilai-nilai karakter yang di masukan dalam materi pembelajaran, apakah Bpk/Ibu guru mengalami kesulitan menentukan nilai-nilai karakter agar sesusi materi pembelajaran? Telah diketshui bahwa resondenmenjawab dalam menetukan nilai-nilai karakter ke dalam materi pembelajaran mengalami kesulitan karena dalam materi pembelajaran secara tidak langsung sudah ada nilai-nilai karakter yang diharapkan yang harus diterapkan jadi tinggal mencocokan dengan nilai-nilai karakter yang diharapkan pada tujuan pembelajaran. kemudian pertanyaan keempat Bagaimana cara Bpk/Ibu menanamkan nili-nilai karakter yang ada didalam materi pembelajaran kepada siwa/i? Telah di ketahui bahwa reponden dalam menanamkan nilai-nilai karakter kepada siswa dengan cara menjelaskan terlebih dahulu tujuan pembelajaran yang akan dicapai kemudianmenjelaskan materi pembelajaran kepada siwa nilai karakter yang harus ditanamkan dalam pembejaran seperti apa. Pertanyaan kelima Dalam menetukan model pembelajaran untuk RPP berbasis karaker apakah Bpk/Ibu guru mengalami kesulitan mencari model sesuai dengan tujuan pembelajaran? Telah di ketahui bahwa respoden tidak mengalami kesulitan dalam menetukan model pembeljaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran karna banyak model pembelajaran jadi tidak sulit untuk menggunakan model pembelajaran seperi apaka, hanya tinggal menyesuaikan dengan materi yang diajarkan. Kemudian pertanyaan keenam menurut Bpk/ibu guru dalam menetukan metode pembelajaran apakah harus sesuai dengan model pembelajaran yang terdapat dalam RPP berbasis karakter? Telah diketahui bahwa respoden dalam menetukan metode pembelajaran harus sesuai dengan model yang digunakan. Kemudian pertanyaan ketujuh Bagaimanakah cara  Bpk/Ibu membuat langkah-langkah kegitan pembelajaran pada penyusunan RPP berbasis karakter? Telah diketahui bahwa responden dalam membuat langkah-langkah pembelajaran yang pertama adalah menetukan SK dan KD kemudian adanya indikator dan mengembamgkan tujuan pembelajaran dan menentukan nilai-nilai karakter, adanya materi pokok,  adanya metode dan model pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran, kemudian langkah-langkah kegiatan pembelajaran terdapat kegiatan awal meliputi apsersepsi dan motinvas, kegitan inti meliputi aksplorasi, dan kompirmasi yang mencantumkan nilai karakter, tedapat sumber dan alat belajar dan terakhir adanya evaluasi atau penilaia. Selanjutnya pertanyaan kedelapan Menurut Bpk/Ibu adakah kesulitan dalam membuat langkah-langkah kegiatan pembelajaran pada RPP berbasis karakte? Telah diketahui bahwa responden dalam membauat langkah-langkah kegiatan pembelajaran tidak mengalami kesulitan. Selanjutnya pertanyaan kesembilan sebelum proses pembelajaran berlangsung apakah Bpk/Ibu guru memberikan apersepsi berupa melihat kebersihan kelas, menaya siswa yang tidak hadir ? Telah diketahui bahwa responden  saat memberikan apersepsi melihat kebersihan kelas dan mengabsen siswa yang tidak hadir karenase apersepsi sangat penting sebelum proses pembelajaran. Selanjutnya pertanyaan kesepuluh apakah Bpk/Ibu guru memberikan motivasi kepada siswa berupa mengulang kembali materi yang sudah dipelajari sebelumnya? Telah diketahui  bahwa respoden member motivasi kepada siswa berupa mengulang kembali materi yang sudah di pelajari sebelumnya. Selanjutnya pertanyaan kesebelas menurut Bpk/Ibu guru memberikan apersepsi  dan motivasi kepada siswa sangat diperlukan? Telah diketahui bahwa responden dalam member apersepsi dan motivasi sangat penting sebelum proses pembelajaran karena untuk member motivasi kepada siswa. Selanjutnya pertanyaan keduabelas Dalam penyusunan RPP terdapat tahap penutup, pada tahap tersebut, kegiatan apa yang biasanya Bpk/Ibu laukan? Telah diketahui bahwa repoden pada tahap kegitan penutup biasanya melakukan evaluasi atau penilaian berupa member tugas dan latihan kepada siswa. Selanjutnya pertanyaan ketigabelas Menurut Bpk/Ibu guru adakah kesulitan dalam menyiapkan media pembelajaran yang relevan dengan tujuan pembelajaran? Telah diketahui bahwa responden dalam menyiapkan media pembelajaran  tidak ada kesulitan karena dalam pembelajaran Pkn tidak sulit untuk mencari media contohnya bisa dari Koran, majalah, internet dan lain-lain yang berhubungan dengan materi yang diajarkan. Selajutnya pertanyaan keempatbelas Apakah Bpk/ibu guru mengalami kesulitan dalam menacari sumber belajar yg relevan dengan tujuan, materi dan nilai-nilai karakter? Telah diketahui bahwa respoden dalam mencari sumber belajar juga tidak mengalami kesulitan , sumber belajar banyak sekali, ada LKs, buku panduan dari sekolah, buku paket dan lain-lain. Selajutnya pertanyaan kelimabelas Prosedur penialian yang digunakan Bpk/Ibu guru apakah sudah relevan  dengan tujuan pembelajaran? Telah diketahui bahawa respoden dalam mengunakan prosedur penilaian yang sudah sesuai dengan tujuan pembelajaran. pertanyaan keenambelas Apakah Bpk/Ibu guru mengunakan teknik penilaian yang relevan dengan tujuan pembelajaran? Telah diketahui bahwa responden dalam menggunakan teknik penilaian juga sudah sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Pada indikator yang kedua, pelaksanaan RPP berbasis karakter memiliki 10 item pertanyaan dengan pertanyaan pertama yaitu Apakah Bpk/Ibu guru mengalami kesulitan dalam membuat langkah-langkah kegiatan eksplorasi? Telah  diketahui bahwa responden dalam membuat langkah-langkah kegiatan ekpslorasi tidak mengalami kesuliatan karena menyesuikan dengan prosedur yang ada kemudian tinggal mencamtumkan nilai-nilai karakter. Selanjutnya pertanyaan kedua Menurut Bpk/Ibu guru bagai manakah melaksanakan kegiatan ekplorasi pada RPP berbasi karakter? Telah diketahui bahwa responden dalam melaksanakan kegitan ekplorasi guru menanamkan nilai-nilai karakter yang sesuai dengan tujuan pembelajaran, kemudian guru melibatkan perserta didik mencari imformasi mengenai materi yang dipelajari dan mengunakan berbagai macam media pembelajara. Kemudian pertanyaan ketiga Dalam tahap ekplorasi apakah Bpk/Ibu guru menanakan nilai karakter pada siswa, sesuai dengan tujuan pembelajaran? Telah diketahui bahwa responden dalam kegitan ekplorasi guru menamakan nilai-nilai karakter pada siswa sesuai dengan tujuan pembelajaran. Petranyaan keempat Apakah Bpk/Ibu gurumengunakan berbagai macam media dan sumber belajar pada kegitan ekplorasi? Telah diketahui bahwa responden dalam kegitan ekplorasi menggunakan berbagai macam media pembelajaran agar bisa menambah wawasan dalam mencari imformasi mengenai materi yang di pelajari. Selajutnya pertanyaan kelima menurut Bpk/Ibu  guru bagaimana melaksanakan kegitan kegiatan elaborasi dalam proses belajar mengajar? Telah diketahui bahwa responden dalam melaksanakan kegitan elaborasi dalam proses pembelajaran biasanya memberikan kesempatan kepada siswa untuk menganalisis materi yang diberikan kemudian memberi kesepatan pada siswa untuk mempersentasikan hasil kerja mereka agar mereka aktif dalam pembelajaran dikelas dan menerapkan nilai percaya diri untuk menyampaikan hasil kerja mereka. Selanjutnya pertanyaan keemam Apakah Bpk/Ibu guru saat mengajar sudah sesuai dengan prosedur elaborasi pada RPP berbasis karakter yang telah dibuat? Telah diketahui responden dalam mengajar sudah sesuai dengan prosedur elaborasi. Selajutnya pertanyaan ketujuh apakah Bpk/Ibu guru ketahui tentang kegiatan kompirmasi? Telah diketahui bahwa respoden mengatakan kegiatan kompirmasi adalah kegitan akhir dari kegitan inti dan yang bisa dilakukan adalah melakukan Tanya jawab bersama siswa, menjelaskan kembali materi kepada siswa yang belum mengerti mengenai materi yang diajarkan. Selanjutnya pertanyaan kedelapan Bagaimana Bpk/Ibu guru melaksanakan kegitan komfirmasi pada proses belajar mengajar? Telah diketahui bahwa respoden dalam melaksanakan kegitan kompirmasi biasanya melakukan tanyajawab bersama siswa, menjelaskan kembali materi kepada siswa yang belum mengerti mengenai materi yang diajarkan, melibatkan siswa dalam menyimpulkan materi pelajaran kemudian member tugas atau latihan kepada siswa untuk melihat kemampuan siswa dalam menyerap materi yang diberikan. Selanjutnya pertanyaan kesembilan Menurut Bpk/Ibu guru dalam kegitan kompirmasi, apakah siswa dilibatkan dalam menyimpulkan materi pembelajaran yang dijelaskan? Telah diketahui bahwa responden dalam melaksanakan kegiatan kompirmasi siswa dilibatkan dalam menyimpulkan materi yang dipelajari guna melihat antusias siswa dalam menerima materi yang dijelaskan. Selanjutnya pertanyaan kesepuluh Menurut Bpk/Ibu guru perlukah memberikan tugas kepada siswa setelah proses belajar mengajar berakhir? Telah diketahui  bahwa responden mengatakan sangat perlu memberikan tugas kepada siswa setelah proses pembelajaran beakhir guna untuk mengetahui sejauh mana kemapuan siswa menerima dan memahami materi yang telah dipelajari.
Pada indikator yang ketiga, penilaian RPP berbasis karakter memiliki 5 item pertanyaan dengan pertanyaan pertama yak itu pada saat prosedur penilaian apakah Bpk/Ibu guru memberikan tugas kepada peserta didik? Telah diketahui bahwa respoden pada saat prosedur penilaian guru memberikan tugas kepada perserta didik. Pertanyaan kedua Apakah Bpk/Ibu guru memberikan tes/ulangan kepada peserta didik? Telah diketahui bahwa responden juga memberikan juga memberikan tes/ulangan kepada peserta didik. Pertanyaan ketiga Menurut Bpk/Ibu guru apakah menggunakan penilaian dengan lembar pengamatan bisa melihat kemapuan peserta didik setelah proses pembelajaran. Telah diketahui bahwa responden dalam mengunakan penilaian dengan lembar pengamatan dapat meihat kemampuan perserta didik contoh saat diskusi dikelas lembar pengamatan sangat perlu untuk  melihat kinerja siswa pada saat diskusi. Selanjutnya pertanyaan keempat Dalam teknik penilaian apakah bpk/Ibu guru mengunakan teknik penilaian yang efektif? Bagaimana Bpk/Ibu mengunakan penilaian tersebut? Telah diketahui bahawa responden dalam tekni penilaian efektif dengan cara melihat keseharian siswa belajara dikelas apakah siswa serius menyimak pelajaran atau hanya main-main saja. Kemudian pertanyaan terakhir yang kelima yaitu Apakah Bpk/Ibu guru mengunakan teknik penilaian dengan patokan KKM (kriteria ketuntasan minimal)? Telah diketahui bahwa responden dalam teknik penilaian mengunakan penilaian dengan patoakan yaitu KKM (kriteria ketuntasan minimal ) yang masing-masing satuan pendidikan KKM yang digunakan berbeda.

3.      Pembahasan Hasil Observasi
Berdasarkan diskripsi data hasil observasi yang telah peneliti uraikan sebelumnya mengenai persepsi guru PKn terhadap pelaksanaan RPP berbasis karakter di SMP N Kecamatan Kayuagung yang telah peneliti uraikan secara rinci, maka peneliti menguraikan pembahasan hasil observasi pelenelitian di SMP N Kecamatan Kayuagung.
Mengenai hasil observasi, peneliti mengobservasi mengenai penerapan RRP berbasis karakter mulai dari penyusunan, pelaksanaan dan penilaian pada RPP. Penilaian mengobservasi mulai dari guru memasuki kelas sampai melakukan proses pembelajaran. sehubungan dengan penerapan RPP berbasis karakter semua guru yang mengajar PKn di SMP N  Kecamatan Kayuagung tidak mengalami kesulitan dalam menerapkan nilai-nilai karakter yang ada didalam RPP berkakter kepada siswa dan juga dalam proses pembuatan RPP berkarakter yang meliputi penyusunan, pelaksanaan dan penilaian guru-guru tidak mengalami kesulitan dan sudah sesuai dengan prosedur pembuatan RPP pada standar proses. Hal ini dilihat dari analisis peneitian terhadap RPP yang digunakan telah terdapat dan terlihat nilai-nilai karakter yang dicantumkan pada tujuan pembelajaran, indikator pembelajaran dan langkah-langkah pembelajaran, serta dilihat dari evaluasi yang dilakukan oleh guru dengan mengunakan teknik penilaian efektif.
4.      Pembahasan Keseluruhan
Setelah penelitian melakukan pembahasan berdasarkan masing-masing teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini. Selanjutnya peneliti melakukan pembahasan secara keseluruhan atas hasil penelitian berdasarkan teknik dokumentasi, teknik wawancara  dan teknik observasi. Pembahasan ini merupakan analisis perbandingan dari hasil penelitian dan temu dilapangan dengan kesipulan awal sebelum melakukan penelitian. Kemudian penelitian mengambil kesimpulan secara keseluruhan.
Dari keseluruahan jawaban dan pembahasan diatas, maka dapat diketahuai bahwa persepsi guru pendidikan kewarganegaraan terhadap pelaksanaan rencana pembelajaran (RPP) di SMP N Kecamatan Kayuagung sudah baik.
Secara keseluruhan telah dibahas dan di analisa melalui reduksi data. Reduksi data adalah langkah awal dalam menganalisis data, berguna untuk memudahkan pemahaman tentang data yang diperoleh. Adapun reduksi data dalam penelitian ini adalah penelitian memilih hal-hal pokok mengenai persepsi guru pendidikan kewarganegaraan terhadap pelaksanaan rencana pembelajaran (RPP) di SMPN Kecamatan Kayuagung berupa penyusuanan  RPP, pelasanaan RPP, dan penilaian pada RPP berkarakter.
Penyajian data, dengan penyajian data yang peneliti lakukan diharapkan dapat mempermudah gambaran aspek yang diteliti yaitu persepsi guru pedidikan kewarganegaraan terhadap pelaksanaan rencana pembelajaran (RPP) di SMPN Kecamatan Kayuagung. Dalam hal ini data yang disajikan adalah hasil analisis data dari 20 orang guru PKn yang mengajar di SMPN Kecamatan Kayuagung yaitu SMPN 1, SMPN 2,  SMPN 3, SMPN 4, SMPN 5, dan SMPN 6.
Selanjutnya ditarik kesipulan, dengan verifikasi ini ditarik kesimpulan mengenai persepsi guru pendidikan kewarganegaraan terhadap pelaksanaan rencana pembelajaran (RPP ) di SMPN Kecamatan Kayuagung berdasarkan data dari 20 orang guru PKn yang mengajar di SMP N Kecamatan Kayuagung.
Serta dilakukan dengan uji keabsahan penelian kualitatif melalui uji credibility, uji transferability,uji dependability dan compirmasbility.
Uji credibility, data atau uji kepercayaan terhadap data hasil penelitian kualitatif. Pada peneliti ini, peneliti lakukan dengan cara meningkatkan ketekunan yaitu cara yang peneliti lakukan adalah membaca reperensi mengenai pendidikan karakter. Reperensi tersebut antaralain yaitu interenalisasi pendidikan karakter di sekolah yang dikeluarkan oleh DIVA Press (Angota IKAPI) serta buku-buku yang dapat dilihat pada daftar pustaka yang ada dalam penelitian ini, kemudian dokumen terkait dengan temuan yang diteliti misalnya RRP berkarakter yang dibuat oleh guru yang menjadi responden pada penelitian ini. Kemudian peneliti melakukan analisis kasus negative yaitu peneliti mencari data yang bertentangan atara hasil observasi yang peneliti lakukan dengan hasil wawancara, ternyata tidak ada yang bertentangan. Selanjutnya peneliti menggunakan bahan reperensi lain yaitu adanya data pendukung untuk menbuktikan data yang telah ditemukan peneliti sebagai contoh hasil wawancara berupa foto-foto. Serta penelitian melakukan member check yaitu peneliti melakukan diskusi dengan pemberian data (dalam hal ini 20 orang guru PKn yang menjadi responden) dan menyampaikan hasil temu dari penelitikemudian hasil dari kesepakatan ialah kesimpulan  dari hasil penelitian ini yaitu persepsi guru pendidikan kewarganegaraan terhadap pelaksanaan rencana pembelajaran (RPP) berbasis  di SMP N Kecamatan Kayuagung adalah baik.
Kemudian peneliti melakukan uji transferability merupakan uji terhadap ketepatan atau dapat diterapkan hasil penelitian ke populasi dimana sampel tersebut diambil. Supaya orang lain dapat memahami hasil penelitian ini maka peneliti memberikan uraian yang rinci, jelas dan sistematis dan dapat dipercaya. Uji transferability yang peneliti lakukan adalah dengan mengurai data temuan peneliti mulai dari pengumpulan data dokumentasi, observasi, dan wawancara yang dapat dilihat pada bagian deskripsi data dan pembahasan hasil penelitian pada enelitian ini. Dengan demikian uji transferability yang peneliti lakukan adalah untuk memberikan pemahaman yang jelas mengenai persepsi guru pendidikan kewarga negaraan terhadap pelaksaan rencana pembelajaran  (RPP) di SMP N Kecamatan Kayuagung melalui uraian yang rinci, jelas dan sistematis dan dapat dipercaya.
Selamjutnya uji dependability.uji dependability peneliti laksanakan setelah uji transferbalility. Uji dependability dilakukan oleh pembibing untuk mengaudit keseluruhan aktivitas peneliti dalam melakukan penelitian. Hal yang diaudit oleh pembimbing yaitu cara peneliti menentukan masalah maksudya adalah pada saat peneliti menemukan masalah mengenai RPP berbasis karakter antara ingin melihat persepsi guru atau melihat cara guru melaksanakan RPP berbasis karakter, pembibing memberikan saran dan meluruskan penelitian mengenai tujuan akhir dari penelitian yang peneliti lakukan dan manfaat yang dapat diambil setelah penelitian ini berahir, sehingga penelitian memutuskan untuk melihat bagaimana persepsi guru PKn terhadap pelaksanaan RPP berbasis karakter di SMP N Kecamatan Kayuagung, sebelum mamasuki lapangan penelitian terlebih dahulu membuat istrumen penelitian dan mengkonsultasikannya kepada pembimbing apakah istrumen yang peneliti buat sudah sesuai atau belum. Kemudian setelah peneliti selesai mendiskusikanya kepada pembibing dan hasilnya adalah ada beberapa item yang harus diganti kalimat pertanyaanya, contohnya apakah Bpk/Ibu guru menambahkan nilai-nilai karakter yang ada dalam materi pembelajaran kepada siswa/i? Diperoleh jawaban responden iya. Dengan demikian itemnya diganti menjadi bagaimanakah cara Bpk/Ibu guru menanamkan nilai-nilai karakter yang ada didalam materi pembelajaran kepada siswa/i? Dalam menentukan sumber data peneliti lakukan dengan cara mencari langsung kepada sumbernya misalnya penentuan sampel dilakukan dengan melihat daftar guru PKn yang mengajar di SMP N Kecamatan Kayuagung, kemudian melakukan analisis data mulai dari reduksi data yaitu memilih hal-hal pokok berkaitan dengan persepsi guru pendidikan kewarganegaraan terhadap pelaksanaan RPP berbasis karakter, hal pokok tersebut adalah mengumpulkan perangkat pembelajaran yang dibuat oleh responden kemudian dianalisis setelah itu peneliti melakukan uji keabsahan dan sampai pada pembuatan kesipulan mengenai persepsi guru pendidikan kewarganegaraan terhadap pelaksanaan RPP berbasis karakter di SMP N Kecamatan Kayuagung.
Terkahir adalah uji comfirmasbility,uji comfirmability sama halnya dengan uji dependability, sehingga pengujiannya dapat dilakukan secara bersamaan. Dengan demikian uji compirmability peneliti lakukan dengan cara menguji hasil penelitian mengenai persepsi guru pendidikan kewarganegaraan terhadap pelaksanaan RPP berbasis karakter di SMP N Kecamatan Kayuagung dikaitkan dengan proses penelitian yang dilakukan oleh peneliti mulai dari merumuskan masalah sampai menarik kesimpulan setelah adanya penelitian yang pada akhirnya ditemukan keseimbangan antara proses penelitian dengan hasil penelitian.
Kemudian melalaui trianglasi. Trigularasi yang peneliti lakukan dengan berbagai cara yaitu melalui teknik pengumpulan data berupa dokumentasi diperoleh data dan informasi mengenai keadaan sekolah, data jumlah kelas dan jumlah siswa, kaadaan guru, serata RPP berkarakter yang digunakan tiap-tiap sampel di SMP N Kecamatan Kayuagung.
Melalui teknik observasi diperoleh data dan informasi mengenai persepsi guru PKn terhadap pelaksanaan RPP berbasis karakter di SMP N Kecamatan Kayuagung. Mengenai hasil observasi, peneliti mengobservasi mengenai penerapan RPP berbasis karakter mulai dari penyusunan, pelaksanaan dan penilaian pada RPP. Penelitian mengobservasi mulai dari guru memasuki kelas sampai melakukan proses pembelajaran. sehubungan dengan penerapan RPP berbasis karakter semua guru yang mengajara PKn di SMP N Kecamatan Kayuagung tidak mengalami kesulitan dalam menerapkan nilai-nilai karakter yang ada didalam RPP berkarakter pada siswa juga dalam pembutan  RPP berkarakter yang meliputi penyusunan, pelaksanaan dan penilaian guru-guru tidak mengalami kesuitan dan sudah sesuai dengan prosedur pembuatan RPP pada standar proses. Hal ini dilihat dari analisis peneliti terhadap RRP yang digunakan telah terdapat nilai-nilai karakter yang dicantumkan pada tujuan pembelajaran dan langkah-langkah pembelajaran, serata dilihat dari evaluasi yang dilakukan oleh guru  dengan menguanakan teknik penilaian efektif. Dari penelitian tersebut telah diperoleh hasil bahwa persepsi guru PKn terhadap pelaksanaan RPP berbsis karakter di SMP N Kecamatan Kayuagung adalah baik.
Sementara itu, melalui teknik wawancara mengenai persepsi guru PKn terhadap pelaksanaan RPP berbasis karakter di SMP N Kecamatan Kayuagung, dari seluruh responden yaitu 20 orang guru yang peneliti wawancarai sebagian besar responden dapat peneliti katakana mempunyai persepsi yang baik terhadap pelaksanaan RPP berbasis karakter , hal ini dapat diketahui dari 31 item pertanyaan yang diajukan terdapat beberapa guru yang mengakui masih ada kendala atau kesulitan yang mereka hadapi dalam menerapkan nilai-nilai karakter tersebut. Misalnya kesulitan menerapkan nilai kedisiplinan kepada siswa.
Dengan demikian dari pembahasan hasil dokumentasi, pembahasan hasil wawancara, dan pembahasan hasil observasi, dapat disimpulkan bahwa guru-guru yang mengajar PKn mempunyai persepsi yang baik dan  mendukung terhadap penerapan RPP berkarakter, sebagaimana diketahui dukungan guru pada dasarnya adalah tindakan nyata dari guru dalam melaksanakan pengajaran melalui cara tertentu yang dinilai efektip dan efisien. Dalam hal ini guru sangat berperan penting dalam menerapkan pendidikan karakter kepada siswa gunanya adalah untuk membentuk kepribadian siswa agar menjadi manusia yang lebih bermutu dan berkakter baik.
Berdasarkan pembahasan yang telah dijabarkan di atas dinyatakan bahwa nilai-nilai pendidikan karakter tidak dimasukan kedalam pokok bahasan melainkan teritergrasi kedalam matapelajara, pengembangan diri dan budaya sekolah. Oleh karena itu, guru dan sekolah mengitergrasikan nilai-nilai yang dikembangkan dalam pendidikan karakter bangsa dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan ( KTSP), silabus, dan dan tertuang dalam RPP, RPP inilah dinampakan RPP berbasis karakter dan dijadikan acuan guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. Hal ini sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh kemendiknas (2010:11)
“Pengebangan pendidikan karakter itu tidak dimasukkan sebagai pokok bahasan tetapi terintegrasi ke dalam mata pelajaran, pengembangan diri dan budaya sekolah. Oleh karena itu, guru dan sekolah perlu mengitergrasikan nilai-nilai yang dikembangkan dalam pendidikan karakter bangsa ke dalam Kurikulum Tingkat satuan pendidikan (KTSP), silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang sudah ada.






BAB VI
PENUTUP
1.      Kesimpulan.
Berdasarkan hasil analisi data dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahawa persepsi guru PKn terhadap pelaksanaan RPP berbasis karakter. Hal ini berdasarkan pernyataan dari guru, baik dalam pembahasan  hasil dokumentasi, pembahasan hasil wawancara, dan pembahasan hasil observasi. Semua guru-guru PKn yang mengajar di SMP N Kecamatan Kayuagung mendukung secara penuh mengenai penerapan nilai-nilai karakter yang ada di dalam RPP berbasis karakter.
2.      Saran
Adapun saran-saran yang disampaikan atara lain  sebagai berikut:
1.      Kepada guru SMP N 1 Kayuagung, SMP N 2 Kayuagung, SMP N 3 Kayuagung, SMP N 4 Kayuagung , SMP N 5 Kayuagung, SMP N 6 Kayuagung  yang mengajar PKn hendaknya:
A.    Mengikuti sosialisasi mengenai pendidikan karakter.
B.      Membuat renacana pelaksanaan pembelajaran dan mencantumkan nilai-nilai    karakter yang diharapkan dan menerapkannya kepada siswa
C.     Memahami dan menerapkan nilai-nilai karakter kepada siswa dan memahami seberapa penting pendidikan karakter itu untuk siswa.
2.      Kepada Kepala SMP N 1 Kayuagung, SMP N 2 Kayuagung, SMP N 3 Kayuagung, SMP N 4 Kayuagung SMP N 5 Kayuagung, SMP N 6 Kayuagung
A.    Mengajak para guru untuk mengikuti sosialisasi mengenai pendidikan karakter
B.     Menagawasi kinirja guru dalam menerapkan pendidikan karakter kepada siswa apakah sudah terlaksana sesuai dengan tujuan yang diharapkan dan memeriksa perangkat pembelajaran yang dibuat guru apakah sudah mencantumkan nilai-nilai karakter ke dalam perangkat pembelajaran dan sudah menanamkannya kepada siswa
C.     Meningkatkan kinerja sebagai pemimpin di sekolah masing-masing untuk meningkatkan mutu  pendiddikan
3.      Kepada Kepala Dinas Pendidikan Kota Kayuagung
A.     Terus mensosialisasikan mengenai penerapan pendidikan karakter guna untuk membentuk karakter bangsa
B.     Mengawasi sejauh mana terlasananya pendidikan karakter di sekolah –sekolah
C.     Meningkatkan mutu kerja demi mencapai tujuan pendidikan nasional yang diharapkan.


No comments:

Post a Comment